Monday, January 24, 2011

Sampai Berjumpa Lagi Opung !

Pagi-pagi sekali, kami dikejutkan oleh berita duka yang masuk ke telepon selular kami. Opung Marina, ibunda dari bapak Marlan Sianturi, anggota jemaat Kemang Pratama, telah diijinkan beristirahat sementara. Opung ini memang sudah lama sakit sehingga harus dirawat di RS Mitra Keluarga Depok. Baru beberapa hari yang lalu, jemaat Kemang Pratama datang melawat opung ini, yang terbaring di tempat tidurnya dalam kesadaran yang hampir tidak ada. Dokter maupun keluarga sudah meyerahkan kepada Tuhan agar diberikan yang terbaik kepada opung ini. Pdt. Sonny Kapitan beserta dengan beberapa anggota jemaat telah mengadakan upacara peminyakan. Dan, pada hari Sabat 22 Januari 2011, jam 00:39, opung menghembus nafas terakhirnya.

Opung Marina, terlahir 75 tahun yang lalu dengan nama Otih bin Enjum. Menikah dengan Almarhum Marpe Sianturi, yang sudah lebih dahulu beristirahat sementara menanti pagi yang cerah. Opung mempunyai 3 orang anak: Marlan Sianturi menikah dengan Syuul, Maruli Sianturi menikah dengan Wiwin dan Maryani Sianturi menikah dengan Hidayat. Beliau dikaruniai cucu sebanyak 6 orang: Marina, Tesya, Masrisya, Marida, Lucky dan Lucy, dan seorang cicit bernama Rio.

Prosesi upacara pelepasan jenazah dilaksanakan di rumah duka Kemuliaan, Karawang dan dilayani oleh Gereja Kristen Pasundan Karawang, tempat dimana opung ini bergereja. Sedangkan upacara pemakaman dilaksanakan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, jemaat Kemang Pratama.

Tepat jam 15:30, Bapak Viertin Tobing, pemimpin departemen Rumah Tangga, memimpin acara ini dengan mengajak sidang perkabungan untuk menyanyikan Lagu Sion nomor 122, “Satu Masa Yang Tertentu”. Doa pembukaan dilakukan oleh ketua Munas Tambunan.

Renungan dibawakan oleh Pdt. Sonny Kapitan yang mengatakan bahwa kehidupan di dunia ini mempunyai batas waktu (Pengkotbah 3:2). Pengharapan akan hidup yang kekal ada atas kedekatan kita dengan Yesus (Yohanes 11:17). Yesus adalah kebangkitan dan hidup. Barang siapa yang percaya kepada-Nya akan tetap hidup walaupun telah mati. (Yohanes 11:25). Firman Tuhan ini memberikan jaminan melalui Yesus yang akan memberikan kebangkitan dan hidup. Kita tidak akan pernah tahu, kapan kita meninggal. Hanya saja, janji kebangkitan dan hidup dari Tuhan Yesus yang memberikan pengharapan (1Tesalonika 4:13).

Untuk menerima pengharapan itu, kita harus mempunyai 3 konsep hidup. Yang pertama, dalam perjalanan hidup, kita harus tetap setia. Kedua, kita percaya pengharapan kita adalah suatu kesempatan istimewa, karena kuasa dan kasih Yesus. Dan yang ketiga, kita harus selalu mengingat, bahwa segala sesuatu ada waktunya. Oleh sebab itulah, kita harus tetap setia.

Lagu “Malam Tak Disana” mengiringi petugas saat menurunkan jenazah ke liang lahat. Tanah menjadi tanah dan debu menjadi debu. Pdt. Sonny Kapitan melemparkan tanah ke liang lahat, kemudian mempersilahkan keluarga dan yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir dengan menaburkan bunga. Setelah itu, petugas mulai menimbun peti jenazah dengan tanah.

Dalam sambutannya, ketua David Tampubolon bersyukur kepada Tuhan karena acara ini dapat berjalan dengan baik, dalam cuaca yang mendung, namun tidak sempat turun hujan. Beliau juga mengungkapkan bela sungkawa dari jemaat dan berharap dapat saling mendoakan dan menguatkan satu dengan yang lainnya. Ketua jemaat GMAHK Karawang, juga turut menyatakan bela sungkawanya. Dan terakhir, Dr. Edwin Simatupang, mewakili keluarga, mengingatkan agar kita tetap setia seraya mengucapkan terima kasih atas pelayanan yang telah diberikan.

Sampai berjumpa lagi opung !