Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. 2 Korintus 5 : 15-16
Sebagai umat, kita harus berbakti kepada TUHAN. Seluruh hidup kita harus diabdikan kepada-NYA. Kurang dari itu berarti kita tidak rela TUHAN duduk di takhta kehidupan kita, atau dengan kata lain, kita tidak mau mengakui otoritas TUHAN dalam kehidupan kita. Orang-orang yang tidak mau mengakui otoritas TUHAN akan merasa bahwa mengiring TUHAN merupakan beban berat yang tidak mungkin dipikulnya. Biasanya mereka berpikir, “Bukankah sudah ada pendeta yang bertanggung jawab melayani TUHAN?” Padahal kita semua adalah pelayan TUHAN, sehingga tidak satu pun kegiatan boleh kita lakukan jika itu bukan bagi kemuliaan nama-NYA dan kepentingan pekerjaan TUHAN. Segala sesuatu yang kita lakukan setiap hari adalah pelayanan bagi-NYA.
Bagi orang yang mengakui otoritas TUHAN sebagai Majikan, sudah diperbolehkan menjadi pengikut Yesus yang baik dan bisa melayani DIA saja sudah merupakan karunia dan kehormatan yang luar biasa. Sebenarnya ini juga merupakan pilihan atau keputusan kita tanpa paksaan dari pihak mana pun. TUHAN sama sekali tidak memaksa kita. Panggilan untuk melayani TUHAN sebenarnya adalah jalan hidup wajar sebagai makhluk hidup yang diciptakan oleh TUHAN. Ini adalah standar yang dimiliki setiap orang percaya. Orang-orang seperti ini akan berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh kesempatan memberkati setiap orang di sekitarnya. Kehidupan yang menjadi berkat bagi orang lain adalah iramanya. Berarti sebagai orang percaya kita wajib mengakui otoritas TUHAN. Tanpa mengakui otoritas TUHAN, kita tidak ada bedanya dengan seorang pemberontak. Tidak banyak orang yang menyadari statusnya adalah pemberontak. Tetapi karena tidak diajar mengenal standar yang benar melayani TUHAN, maka mereka tidak menyadari keadaan mereka yang sebenarnya. Kalau kita sadar bahwa kita belum sepenuhnya mengakui otoritas TUHAN, marilah bertobat mulai hari ini juga. Kitaharus sungguh-sungguh mencari tempat kita di hadapan-NYA guna melayani DIA. Jangan rendah diri apabila kita belum pernah mengecap bangku sekolah Alkitab, belum pernah disahkan sinode gereja sebagai pejabatnya, atau belum pernah mendapat lencana gereja. Itu semua tidak ada artinya dibandingkan dengan memberi segenap hidup kita bagi kepentingan Kerajaan ALLAH.