Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Yohanes 15:5.
Secara perlahan kelompok ini melanjutkan perjalanannya ke kaki Bukit Zaitun. Juruselamat telah menerangkan kepada murid-murid-Nya akan misi-Nya di dunia ini, dan hubungan rohani yang harus dipertahankan oleh murid-murid-Nya. Sekarang Ia memberikan ilustrasi pengajaran-Nya. Bulan sedang bersinar dan dengan jelas Ia melihat pokok anggur yang sedang berbuah. Ia menggunakannya sebagai suatu lambang. Akulah pokok anggur kata-Nya…TUHAN menggunakan pokok anggur dengan cabang pembelit (tendrils) sebagai gambaran diri-Nya. Pohon kurma, pohon aras dan pohon oak berdiri sendiri, tidak memerlukan sesuatu untuk menopangnya. Tetapi pokok anggur bertumbuh membelit dan memerlukan para-para untuk memanjat. Demikianlah juga Kristus dalam kemanusiaan-Nya bergantung kepada kuasa Ilahi. Aku sendirian tidak dapat berbuat apa dari diri-Ku sendiri, kata-Nya (Yoh 5:30).
Bangsa Israel telah lama mengadopsi pokok anggur sebagai lambang negara. Di pintu masuk bait suci terdapat pokok anggur yang terbuat dari perak dan emas, dengan daunnya yang kehijau-hijauan desertai dengan tandan anggur yang lebat yang telah dibuat oleh para seniman yang ahli. Disain ini melambangkan Israel sebagai pokok anggur yang subur. Bangsa Yahudi mendasarkan keselamatan mereka sebagai suatu warisan bangsa. Yesus menerangkan kepada murid-murid-Nya bahwa hanya melalui satu kehidupan dan hubungan kuat oleh iman kepada-Nya sebagai Juruselamat, akan menyanggupkan mereka bertumbuh secara rohani. Carang-carang harus tetap melekat dengan pokok atau akan mati. Dengan menarik kekuatan dari pokok itu, carang-carang akan mendapatkan makanan dan menghasilkan buah. Bila kita hidup dengan iman kepada Anak Allah, buah-buah kerohanian akan nampak dalam kehidupan kita; tidak seorangpun akan hilang. Sifat-sifat yang menyerupai Kristus menyatakan kepada dunia bahwa mereka adalah carang-carang dari Kristus. Orang yang mengaku dirinya sebagai Kristen harus memperlihatkan buah-buah kebenaran. Penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah (Filipi 1:11). Suatu pengakuan agama menempatkan orang-orang dalam gereja, tetapi tabiat dan tindakan-tindakan kita akan menunjukkan apakah kita berhubungan dengan Kristus atau tidak. Orang-orang yang memiliki hubungan palsu kepada pokok didapati akan menderita, sementara carang yang tak menghasilkan buah. Sia-sialah untu mendapatkan nama kita terdaftar di buku gereja jika tidak bertumbuh dalam Kristus.