Saturday, July 10, 2010

SEBUAH PENIPUAN BERAGAMA

Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu yang bernama Yudas Iskariot kepada imam-imam kepala. Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perang kepadanya. Matius 26:14,15.


Seseorang tidak dapat melihat kehidupan Yudas tanpa ingin tahu apa yang salah darinya. Dia termasuk seseorang yang telah bergabung dengan Guru itu sejak awal pelayanan-Nya. Dia telah merasakan tarikan Roh Kudus. Yesus telah menerima dia menjadi salah satu dari dua belas murid, mengirimnya menjadi seorang penginjil, dan memberikan dia kuasa untuk mengusir Setan-setan dan meyembuhkan yang sakit. Tetapi Yudas tidak menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Kristus. Dia tidak meninggalkan ambisi duniawinya atu kasihnya akan uang. Dia merasa bahwa dia dapat berpegang teguh pada pendapat dan pertimbangannya sendiri, dan dia memupuk watak untuk mengkritik dan menuduh. Murid-murid melihat Yudas sebagai seorang yang paling berpendidikan dan yang paling mampu dari antara mereka. Yudas memuji dirinya sendiri bahwa gereja akan sering dihadapkan pada kebingungan dan keadaan memalukan jika bukan karena kemampuannya sebagai seorang manajer. Pada saat yang sama dia ingin memperlemah pengaruh Yesus. Sering dia membuat murid-murid itu bingung dengan memperkenalkan teks yang tidak berhubungan dengan konteks yang Yesus katakan. Perdebatan mengenai siapa dari mereka yang terbesar umumnya ditimbulkan oleh Yudas.

Dalam hatinya Yudas telah meninggalkan Yesus setelah khotbah mengenai roti Hidup. Dia mengerti kemudian bahwa kerajaan yang akan datang adalah kerajaan rohani, bukan sementara. Ditambah lagi, dia inginkan Yesus sebagai seorang raja dan direncanakan sedemikian rupa untuk menyelamatkan Yohanes Pembaptis dari penjara. Tetapi tidak satupun itu terjadi. Kemudia dia berpikir bahwa Yesus akan menuntut balas akan kematian Yohanes. Kembali Yesus tidak melakukannya, setiap langkah dalam rencananya meleset, demikian juga dengan keyakinannya. Dia baru saja akan memaksa Yesus bertindak dan mendapatkan kredit karena menempatkan Dia pada takhta Daud. Karena itu Yudas berharap untuk memperoleh kedudukan utama dekat dengan Kristus dalam kerajaan yang baru itu. Tanpa terkecuali, Yudas meminta segala sesuatu, “Mengapa itu bukan untukku? Secara terus terang, dia bertanya kali ini, “Apa yang akan engkau berikan kepadaku jika aku menyerahkan Dia kepadamu?”
Berapa diantara kita merupakan penipu-penipu beragama seperti Yudas?