Tuesday, July 27, 2010

SAKSI YANG BENAR

Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Roma 8 : 12–13.

Sering kita menyebut ALLAH sebagai BAPA. Tahukah kita bahwa yang menjadikan kita anak-anak ALLAH ialah Roh Kudus? Kata “menjadikan” dalam ayat 15 dalam bahasa aslinya ditulis υἱοθεσία (híothesia), artinya “mengangkat menjadi anak” atau “mengadopsi”. Jadi pengertiannya adalah, hanya kalau Roh Kudus diam di dalam diri kita, barulah sebutan “BAPA” yang kita ucapkan dan tujukan kepada ALLAH itu diterima-NYA. Roh kita sendiri memang ditaruh oleh ALLAH, dan roh kita juga mengatakan bahwa kita adalah anak ALLAH. Tetapi kesaksian kita sendiri sebagai satu orang adalah lemah; karena itu kita memerlukan saksi lain. Dan syukurlah bahwa kita memiliki yang jauh lebih besar, yang mengadopsi kita, dan mengangkat kita sebagai anak-anak ALLAH. Dialah Roh Kudus. Pertama, Roh Kudus menyaksikan kepada diri kita bahwa kita adalah anak ALLAH yang sudah dimiliki oleh-NYA. Karena IA membawa kita kepada segala kebenaran, IA mengonfirmasikan kepada roh kita, bahwa kita sudah diadopsi oleh ALLAH. Kedua, IA juga bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak ALLAH. IAlah Saksiyang benar dan tak tergoyahkan oleh siapa pun, termasuk iblis.
Maka dengan memiliki Roh Kudus, barulah kita sah sebagai milik ALLAH. Kalau kita memanggil ALLAH sebagai BAPA, barulah panggilan tersebut sah pula. Itulah sebabnya di dalam Ef. 1:13, Roh disebutkan sebagai meterai (σφραγίζω, sfrayizō). Jadi pernyataan bahwa “jika seseorang tidak memiliki Roh Kudus, ia tidak akan masuk ke dalam kerajaan Surga” adalah benar. Tetapi ini jangan lantas dipelintir menjadi “bila orang tidak berbahasa Roh, ia tidak akan masuk Surga”.Pemeteraian oleh Roh Kudus ini memiliki peran yang sangat khusus dan istimewa. Sesungguhnya inilah yang disebut dengan “baptisan Roh Kudus” itu (1Kor. 12:13; Ef. 4:3–6), di mana setiap orang percaya diikat dalam persekutuan menjadi satu tubuh oleh baptisan. Baptisan inilah yang menempatkan orang percaya dalam Kristus.Maka sediakan diri kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus dalam segala kehidupan kita. Sebagai Saksi yang benar, Ia meneguhkan status kita sebagai anak-anak ALLAH, sehingga dalam pimpinannya kita tidak akan goyah dalam menghadapi tantangan dan serangan dari pasukan si jahat. Oleh Roh Kuduslah kita berani berseru kepada ALLAH, “Ya ABBA, Ya BAPA.”