Saturday, July 17, 2010

YESUS, INGATLAH AKAN AKU

Lalu ia berkata: “YESUS, ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja.” Lukas 23:42.


Kepada Yesus di dalam penderitaan-Nya di kayu salib ada secercah penghiburan. Itu adalah doa pencuri yang meminta pengampunan…. Ia telah melihat dan mendengar Yesus, dan bertobat oleh pengajaran-Nya, tetapi ia telah dibelokkan jauh dari pada-Nya oleh para imam dan penguasa. Pengakuannya bangkit kembali dalam dirinya bahwa Yesus adalah Kristus. Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” tetapi yang seorang menegor dia katanya: Tidakkah engkau takut juga kepada Allah sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan pebuatan kita, tetapi Orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah. (Luk 23:39-41). Mereka yang berada di sekitar salib mendengarkan kata-kata pencuri itu kepada Yesus. Para prajurit yang sedang berjudi untuk mendapatkan jubah Yesus berhenti dan mendengar “Segera jawaban terdengar, begitu lembut dan bernada indah, dipenuhi oleh kesabaran, kasih dan kuasa: Sesungguhnya Aku berkata kepadamu pada hari ini, engkau akan bersama-Ku di Firdaus. Sewaktu Ia mengucapkan janji ini, kegelapan yang menudungi salib itu ditembus oleh suatu sinar dan cahaya yang hidup. Kepada pencuri yang menyesal itu telah datang damai yang sempurna yang berasal dari Allah.

Kristus tidak berjanji bahwa pencuri itu bersama-Nya di Firdaus pada hari itu. Ia sendiri pada hari itu tidak pergi ke Firdaus. Ia tidur dalam kuburan, dan pada pagi hari kebangkitan-Nya Ia berkata, Aku belum pergi kepada Bapa (Yoh 20:17). Tetapi pada hari penyaliban, pada hari yang nampaknya kalah dan penuh kegelapan janji itu diberikan. Pada hari ini, sementara mati sekarat di kayu salib sebagai penjahat, Kristus memberi jaminan kepada orang miskin yang berdosa, pada hari ini engkau akan bersama-Ku di Firdaus. Sampai kepada akhir pekerjaan-Nya Kristus adalah pengampunan dosa. Di tengah malam yang gelap gulita…lihatlah di tengah kegelapan moral bersinar suatu terang iman dari seorang berdosa yang telah diletakkan pada Juruselamat yang sedang sekarat.

Iman seperti yang demikian dilambangkan sebagai pekerja yang bekerja pada pukul sebelas yang menerima upah yang sama dengan mereka yang telah bekerja berjam-jam lamanya.