Wednesday, July 21, 2010

PERSEKUTUAN SURGAWI

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan TUHAN yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. 1 Pet 5:6.


Seluruh surga ikut serta dalam persekutuan dengan mereka yang datang kepada Kristus untuk memperoleh kehidupan yang kekal, menyerahkan diri mereka kepada-Nya seperti mereka yang telah menyerahkan segalanya kepada Allah. Allah meminta hamba-hambanya berdiri di bawah panji-panji yang berlumuran darah Raja Imanuel, berusah adalam kuasa-Nya untuk memelihara prinsip-prinsip kebenaran dengan murni dan tidak bejat. Mereka tidak akan pernah menyimpang dari jalan penyangkalan diri dan kerendahan hati yang harus dijalani oleh setiap orang Kristen. Sementara mereka bekerja bersama dengan Allah, Kristus dibentuk di dalam mereka, pengharapan akan kemuliaan (Kol 1:27). Dengan berpakaian kelembutan dan kerendahan hati, mereka mendapat sukacita yang paling tinggi dalam mengerjakan pelayanan-Nya. Ambisi-ambisi dunia digantikan oleh kerinduan untuk melayani TUHAN.


TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, tidak akan Kaupandang hina, ya Allah (Maz 138:6 ; 51:19). Mereka yang menyatakan roh kelemahlembutan dan kerendahan hati Kristus akan diperhatikan Allah dengan lemah lembut. Tidaka ada yang lolos dari pengamatan-Nya. Ia menandai penyangkalan diri mereka, usaha mereka untuk meninggikan Kristus di hadapan dunia ini. Meskipun para pekerja yang rendah hati ini dihinakan oleh dunia ini, mereka sangat berharga di pandangan Allah. Bukan hanya orang berhikmat, orang besar, orang yang bermurah hati yang akan memperoleh paspor untuk memasuki istana surgawi, bukan hanya pekerja yang sibuk, yang penuh semangat dan giat. Tidak; orang yang suci hatinya, yang tidak terdapat akal bulus di bibirnya; yang miskin dihadapan Allah, yang digerakkan oleh Roh Kristus; pembawa damai, yang ambisi utamanya adalah melakukan kehendak Allah, orang-orang ini juga memperoleh hak untuk masuk. Mereka adalah permata-permata Allah, dan akan terdapat di antara orang-orang kepada siapa Yohanes menulis, “Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat katanya: Haleluya! Karena TUHAN Allah kita, Yang Mahakuasa telah menjadi Raja (Wahyu 19:6). Mereka telah membasuh jubah mereka, dan memutihkannya dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. (Wahyu 7:15).