Aku berkata kepadamu: “Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat lebih daripada sukacita karena Sembilan puluh Sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” Luk 15:7.
Kehilangan seekor domba akan menyakitkan secara financial bagi pemiliknya, tetapi yang lebih menyakitkan adalah perasaan seorang gembala, itu sebabnya dia meninggalkan yang Sembilan puluh Sembilan tanpa perlindungan di kandangnya dan pergi mencari domba yang hilang itu. Domba yang hilang melambangkan orang berdosa yang terperangkap dalam dosa dan noda terkecil yang memisahkannya dari Allah. Hai jiwa yang remuk, beranilah, walalupun engkau telah melakukan sesuatu hal yang salah, jangan berpikir bahwa mungkin Allah akan mengampuni pelanggaran-pelanggaranmu dan mengijinkan engkau datang kepada-Nya. Allah telah melakukan hal ini lebih dulu, ketika engkau masih durhaka melawan Dia, Dia datang mencari engkau.
Orang-orang Yahudi senang menyatakan bahwa seorang berdosa haruslah pertama-tama mengalami pertobatan sebelum Allah menerimanya. Karena alasan ini orang-orang Farisi bingung bagaimana bisa terjadi bahwa Yesus berhubungan dengan orang-orang berdosa. Yesus mengajarkan kebenaran bahwa “Keselamatan tidak datang melalui pencarian kita kepada Allah tetapi melalui pencarian TUHAN kepada kita. Kita tidak bertobat agar Allah boleh mengasihi kita, tetapi Dia menyatakan kasih-Nya kepada kita sehingga kita boleh bertobat. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (Roma 5:8).
Rabi-rabi percaya bahwa surga akan bergembira bila Allah memusnahkan seorang berdosa. Yesus mengajarkan bahwa bagi Allah pekerjaan memusnahkan adalah pekerjaan yang aneh, bahkan surga bergembira oleh pemulihan gambar Allah sendiri dalam jiwa-jiwa yang Dia telah ciptakan. Semua makhluk surga tertarik dalam pekerjaan menyelamatkan yang hilang. Malaikat-malaikat melihat dengan minat yang kuat kepada orang yang akan meninggalkan domba yang Sembilan puluh Sembilan, dan pergi ke angin badai dan gurun pasir, untuk mencari domba yang hilang itu. Ada orang-orang yang hilang di sekitar kita, yang akan binasa dan terabaikan. Tetapi mereka telah dibeli dengan darah Kristus. Kita harus mencari domba yang hilang itu dan membawanya kembali ke kandang dan ini menyatakan usaha pribadi. Banyak orang-orang Farisi, setelah kenaikan Kristus, akhirnya bersatu dengan murid-murid Yesus dalam pekerjaan awal yang digariskan dalam perumpamaan tentang domba yang hilang itu.
Mari kita mencari domba yang hilang dan membawa kegembiraan ke surga.