Wednesday, July 28, 2010

PENDIDIK TERBESAR SEGALA ZAMAN

Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini takhjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka. Mat 7:28,29


Orang-orang pintar dunia ini tidak mudah dicapai oleh kebenaran firman Allah yang praktis. Karena mereka lebih mempercayai hikmat manusia dan menyombongkan superioritas intelektual mereka dan tidak mau menjadi pelajar yang rendah hati dalam sekolah Kristus. Juruselamat kita bukannya mengabaikan pengetahuan atau membenci pendidikan, namun ia memilih para nelayan yang tak berpendidikan untuk pekerjaan Injil oleh karena mereka belum pernah bersekolah dalam kebiasaan tradisi dunia yang salah. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kemampuan alamiah dan roh rendah hati yang bisa diajar, orang-orang yang bisa diajar-Nya untuk mengerjakan pekerjaan-Nya yang besar. Pada orang-orang biasa banyak yang dengan sabar menjalani kehidupan ini dengan membanting tulang setiap hari, tidak menyadari bahwa mereka memiliki kemampuan, yang jika seandainya dipanggil untuk bekerja akan meningkatkan dia sama dengan orang-orang yang paling terhormat dunia. Jamahan tangan trampil diperlukan untuk membangkitkan dan mengembangkan tubuh yang tidak aktif. Orang-orang seperti inilah yang dipanggil Yesus kepada-Nya, dan Ia memberikan kemajuan kepada mereka selama tiga tahun pendidikan dibawah asuhan-Nya. Tidak ada pendidikan dalam sekolah para rabi atau pendidikan filsafat yang bisa menyamai ini dalam nilai. Anak Allah adalah pendidik paling besar yang pernah dikenal oleh dunia.


Para ahli hukum yang terdidik, para imam dan ahli-ahli Taurat merasa terhina kalau diajar oleh Kristus. Mereka ingin mengajar Kristus, dan sering berusaha untuk mengajar-Nya, tetapi selalu kalah oleh hikmat yang menelanjangi ketidaktahuan mereka dan menegur kebodohan mereka. Mereka mengetahui bahwa Ia tidak bersekolah di sekolah para nabi, dan mereka tidak bisa melihat tabiat Ilahi-Nya yang sempurna di bawah penampilan merendahkan diri dari Orang Nazaret itu. Tetapi kata-kata dan perbuatan-perbuatan Guru yang rendah hati itu, yang dicatat oleh teman-teman hidup-Nya setiap hari yang tidak terpelajar, telah menimbulkan suatu kuasa hidup dalam pikiran orang-orang sejak waktu itu sampai sekarang. Bukan hanya orang bodoh dan orang yang rendah, tetapi kaum terpelajar, kaum intelektual dan genius pun pada zaman dahulu dengan sungguh-sungguh berseru, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang ini” (Yoh 7:46).