Saturday, April 03, 2010

KASIH DAN KEMURAHAN

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka akan melihat Allah. Matius 5:6, 7.

Allah adalah kasih. Kebenaran adalah kemuliaan atu sifat Allah. Semakin kita mengenal Allah, semakin tinggi kebaikan tabiat kita dan semakin sungguh-sungguh kerinduan kita memantulkan tabiat-Nya. Tidak cukup hanya meyakini bahwa Yesus bukanlah penipu dan agama Alkitab bukanlah cerita khayalan. Juga tidak cukup hanya mengaku bahwa Yesus dapat menyelamatkan. Tetapi Roh Suci telah diberikan sebagai penolong orang percaya yang berserah untuk memperoleh kesempurnaan tabiat yakni kain lelan halus yang dipakai orang-orang suci. (Wahyu 19:8)

Tafsiran yang dekat dengan lapar dan haus akan kebenaran adalah kemurahan dan kesucian hati. Orang yang menujukkan kemurahan kepada orang miskin, yang tertindas, yang tertekan, menunjukkan kemurahan kepada salah satu dari yang terhina dari saudara-saudara Kristus. Nabi Mikha menunjukkan jalan kepada kita: “Allah telah memeberitahukan kepadamu hai manusia, apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”(Mrk 6:8). Hukum emas ialah dasar kemurahan kepada orang-orang lain. Tidak cukup hanya menyebut kata-kata tetapi orang itu harus berlaku murah hati. (Matius 25:31-46)
Kata-kata yang baik, simpati, pernyataan penghargaan kepada mereka yang bergumul dan kesepian akan menjadi seperti secangkir air sejuk kepada jiwa yang haus, mengangkat beban yang ada di pundak orang yang letih. Dan tiap kata atau perbuatan yang baik yang tidak egois adalah pernyataan kasih Kristus kepada manusia yang telah hilang. Semua orang yang menunjukkan kemurahan pasti akan menerima kemurahan dari Juruselamat yang murah hati itu. Tabiat orang Kristen haruslah diperkembang dalam hidup ini.