Sunday, April 04, 2010

PASPOR KE SURGA

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil dan mengajarkannya demikiankepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Matius 5:19.

Banyak dari rabi-rabi merasa bahwa kebenaran diri mereka adalah paspor ke surga. Melalui hukum-hukum acara, teori mereka mengenai hukum Taurat, danpengakuan kesalehan mereka mencoba menunjukkan kepada orang-orang lain bahwa mereka suci. Yesus menyebut usaha-usaha mereka itu tidak berguna sama sekali. Ahli-ahli taurat memberi tingkatan pada hukum dan peraturan menurut pentingnya sehingga mereka akan mengikuti tuntutan yang terkecil sekalipun supaya melindungi yang dianggap paling besar. “Semenjak masa kanak-kanak Yesus telah bertindak bebas dari hukum-hukum rabi, yang tidak berdasar pada Perjanjian Lama”.
Murid-murid merasa gusar waktu para pemimpin agama menuduh mereka sebagai orang-orang berdosa karena gagal memelihara kebiasaan-kebiasaan orang Yahudi yang “benar” itu. Yesus menerangkan bahwa penampilan luar para pemimpin agama adalah kemunafikan sebab tujuan mereka jahat. Mereka berpikir bahwa jika pekerjaan-pekerjaan baik cukup untuk menutupi dosa-dosa perorangan, dan kecenderungan umum orang berdosa mengarah ke yang positif, maka “Allah akan menyatakan dia benar.” Akan tetapi memberi kelonggaran terhadap dosa karena manusia itu lemah dan cenderung berbuat dosa, mengurangi kesungguh-sungguhannya.
Penipuan terbesar pikiran orang pada zaman Kristus adalah bahwa hanya menyetujui kebenaran akan menimbulkan kebenaran. Dalam semua pengalaman manusia, pengetahuan teori kebenaran terbukti tidak menyelamatkan jiwa. Hal itu tidak menghasilkan buah-buah kebenaran. Khayalan yang paling fatal dunia Kristen pada generasi ini adalah bahwa dengan mencela habis-habisan hukum Allah mereka merasa meninggikan Kristus. Pendirian yang amat berbahaya! Kristuslah yang memberi hukum Taurat itu kepada Musa, diukir di atas dua loh batu. Itulah hukum Taurat Bapa-Nya; dan Kristus berkata, ‘Aku dan Bapa-Ku adalah satu. Pendirian orang-orang Farisi berlawanan dengan sikap modern, tetapi sama-sama kesalahan besar. Mereka menolak Kristus tetapi meninggikan hukum Taurat.