Tuesday, April 27, 2010

PERHATIKAN TUNTUNAN TUHAN

Lihat seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita sampai Ia mengasihani kita. Mazmur 123:2.


Anak-anak Allah harus memupuk suatu kepekaan yang tajam terhadap dosa. Adalah salah satu alat Setan yang paling berhasil untuk menuntun manusia kepada dosa-dosa kecil, membutakan mata mereka kepada bahaya pemanjaan diri pada perkara-perkara kecil, penyimpangan-penyimpangan kecil dari tuntunan Allah yang telah dikatakan dengan jelas. Banyak mereka yang kecut hatinya karena ngeri atas pelanggaran besar, telah dituntun untuk memandang dosa itu dalam masalah-masalah kecil sebagai akibat yang tidak penting. Tetapi dosa-dosa kecil ini memakan kehidupan kesalehan dalam jiwa.

Allah menuntut kita untuk membuktikan kesetiaan kita kepada-Nya dalam penurutan yang tak diragukan. Dalam memutuskan sesuatu hendaklah kita tidak semata-mata bertanya apakah sesuatu itu akan mengakibatkan bahaya, tetapi apakah itu bertentangan dengan kehendak Allah atau tidak. Kita harus belajar untuk tidak mempercayai diri sendiri, dan bergantung sepenuhnya kepada tuntunan dan dukungan Allah, kepada pengetahuan akan kehendak-Nya, dan kepada kekuatan-Nya untuk melakukannya. Kita harus banyak bersekutu dengan Allah. Permintaan doa yang tersembunyi, permintaan doa sementara dalam perjalanan, permintaan doa pada waktu malam, keinginan-keinginan hati terus dinaikkan kepada Allah – inilah satu-satunya keamanan kita. Dengan cara ini Henokh telah berjalan dengan Allah. Dengan cara ini pula teladan kita telah memperoleh kekuatan untuk menjalani jalan yang berduri dari Nazaret ke Golgota.

Kristus yang tidak berdosa, ke atas siapa Roh Kudus telah dianugerahkan dengan limpahnya, senantiasa mengakui ketergantungan-Nya kepada Allah, dan mencari persediaan segar dari Sumber Kekuatan dan hikmat. Betapa manusia fana harus merasakan kebutuhannya akan pertolongan dari Allah setiap jam dan setiap saat! Betapa cermatnya seharusnya ia mengikuti Tangan yang menuntun, betapa cermatnya menyimpan setiap firman yang telah diberikan untuk menjadi penuntun dan petunjuknya. Seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah seharusnya mata kita memandang kepada TUHAN Alalh kita. Perintah-perintah-Nya harus diterima dengan iman, dan menurutinya dengan setepat-tepatnya.