Saturday, April 24, 2010

SUATU RENCANA: ALLAH BESERTA KITA

Firman itu telah menjadi Manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa. Yoh 1: 14.

Rencana penebusan tidak dibuat dengan terburu-buru. Hal itu menyatakan tabiat Allah sehingga diberikan-Nya Anak-Nya yang Tunggal sebagai tebusan bagi kita. Allah itu kasih, dan pemerintahan-Nya didasarkan atas prinsip kasih tersebut. Pertentangan yang hebat adalah system egois Setan bentrok dengan system Allah yang tidak egois. Ketika Lusifer mengatakan bahwa ia hendak “menyamai Yang Mahatinggi” (Yes 14:14), Kristus adalah Yang Mahatinggi. Yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia (Filipi 2:6,7). Kristus bukan saja merendahkan diri-Nya menjadi serupa dengan manusia tetapi dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (ayat 8)

Dari masa kekekalan Kristus Yesus TUHAN kita telah menjadi satu dengan Bapa, Dia adalah Citra Allah, citra Keagungan dan kebesaran-Nya, pancaran kemuliaan-Nya. Dia mengambil sifat manusia lalu dipadukan serta dibungkus dengan citra Keilahian-Nya. Sekiranya Kristus datang dalam kemuliaan dan kemegahan-Nya di surga, maka manusia tidak akan sanggup menahan cahaya terang wajah-Nya. Kristus tidak berhenti menjadi Allah ketika Dia menjelma menjadi Manusia. Kedua sifat itu dipadukan dan tidak dapat dipisahkan, akan tetapi masing-masing mempunyai perbedaan. Rahasia ini menggetarkan kita, namun kebesaran penjelamaan itu tidak berakhir di situ. Firman itu telah bersama-sama dengan Allah dari zaman kekekalan namun Dia telah memilih untuk menjadi daging agar Dia dapat menebus kita dari dosa! Kita selamanya dan secara unik dihubungkan dengan Allah Bapa. melalui Anak-Nya sekali lagi kita menjadi anggota-anggota keluarga Allah. Dunia kita yang kecil di bawah kutuk dosa yakni sebuah titik gelap pada ciptaan-Nya yang mulia, akan dihormati di atas semua dunia lain di alam sejagat Allah. Di sini dimana Anak Allah berkemah dengan manusia; di mana Raja kemuliaan telah tinggal dan menderita dan mati – di sini, ketika Dia akan menjadikan segala sesuatu menjadi baru, bait suci allah akan bersama-sama dengan manusia. Kristus meninggalkan istana surga agar kita selamanya dapat disebut putra-putri Allah.