Wednesday, April 21, 2010

TETAP SIAP SEDIA

Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak manusia datang pada saat yang tidak kamu duga. Matius 24:44.

Kita tidak sanggup melihat ke masa depan yang sering membuat kita cemas, gelisah dan tidak bahagia. Tetapi salah satu bukti paling besar bahwa kita memiliki kasih kebaikan Allah adalah dengan menyembunyikan peristiwa-peristiwa hari esok. Ketidaktahuan kita akan hari esok membuat kita lebih giat dan sungguh-sungguh sekarang ini. Kita tidak bisa melihat apa yang ada di hadapan kita. Rencana paling canggih kita pun kadang-kadang kelihatan tidak bijaksana dan salah. Kita sering berpikir, “Kalau saja kita mengetahui hari esok!” Tetapi Allah mau anak-anak-Nya percaya kepada-Nya dan siap sedia pergi kemana dtuntun-Nya. Kita tidak mengetahui waktunya yang tepat kapan TUHAN kita Nampak di awan-awan di langit, tetapi telah dikatakan-Nya kepada kita bahwa keamanan kita satu-satunya ialah tetap siap sedia, dalam posisi berjaga dan menunggu.

Kita tidak melakukan kehendak Allah jikalau kita menunggu dengan bermalas-malas. Ia telah memberikan pekerjaan kepada setiap orang dan Ia mengharap masin-masing melakukan bagiannya dengan giat dan setia. Penolakan terhadap dosa harus dilakukan seperti belum pernah sebelumnya – terhadap kuasa-kuasa kegelapan. Waktu menuntut kegiatan berupa tekad yang teguh dari mereka yang percaya kepada kebenaran masa kini. Mereka harus mengajarkan kebenaran itu oleh pengajaran dan teladan. Jikalau kelihatannya waktu menunggu kedatangan Pembebas itu begitu lama, jika didera oleh pendertiaan dan dirusak oleh kerja keras, kita merasa tidak sabar untuk mengakhiri tugas kita, dan menerima kebebasan terhormat dari peperangan, marilah kita ingat dan biarlah ingatan ini menghentikan setiap sungutan, bahwa Allah meninggalkan kita di dunia ini menghadapi badai dan pertentangan, untuk menyempurnakan tabiat Kristen, untuk lebih mengenal Allah Bapa kita dan Krsitus Yesus, dan melakukan pekerjaan bagi TUHAN kita untuk memenangkan banyak jiwa kepada Kristus, agar dengan hati yang gembira kita boleh menerima ucapan, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Matius 25:23).