Wednesday, October 24, 2012

BI-UNION Family Ministry Seminar - East & West Indonesia Union Mission


Reportase perjalanan mengikuti Seminar 
“BI – UNION FAMILY MINISTRY CERTIFICATION”
UNI Konferens Indonesia Kawasan Timur dan 
UNI Indonesia Kawasan Barat,
tanggal 18 – 20 October  2012 di Manado, Sulawesi Utara

Waktu belum menunjukan pukul 03.30 WIB pagi ketika kami bersiap meninggalkan rumah, meninggalkan ke-3 anak2 kami.  Setelah mengantarkan mereka ke rumah orang tua kami yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat tinggal kami, segera kami bergegas menuju bandara.  Taxi yang kami tumpangi melesat bagaikan meteor, tanpa saya sadari hanya dalam waktu kurang lebih satu jam kami telah tiba di bandara. Ternyata saat saya tertidur suami saya sempat meminta supir taxi untuk memacu  laju kendaraanya lebih cepat atas pertimbangan agar tidak terlambat tiba di bandara.  Puji Tuhan kami tiba di bandara satu jam sebelum pukul 06.45 WIB pagi, jadwal keberangkatan pesawat kami. Dengan mengendarai pesawat Sriwijaya Air kami pun meninggalkan bandara Soekarno – Hatta, Jakarta menuju bandara Sam Ratulangi, Manado.  Setelah transit kurang lebih setengah jam di bandara Juanda, Surabaya, kami pun tiba di kota Manado, Sulawesi Utara tepat pukul 11.00 WIT. Hujan yang tiba-tiba turun cukup deras sesaat kami meninggalkan tangga pesawat membuat kami menghela nafas panjang, mengucap syukur oleh karena hujan tidak turun saat kami masih berada di atas pesawat.
Ditengah hujan yang cukup deras dengan menumpangi taxi kami meninggalkan bandara Sam Ratulangi menuju  Aryaduta Hotel, tempat dimana acara akan berlangsung juga tempat kami menginap.   Dalam perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 45 menit, banyak hal yang kami bicarakan dengan si sopir taxi, salah satunya adalah hujan deras hari itu. Bahwa hari itu adalah hujan deras pertama yang turun setelah beberapa waktu tidak pernah turun hujan, sempat membuat kami terhenyak sekaligus bersyukur oleh karena kedatangan kami ke kota tsb di sambut dengan hujan yang cukup deras, ...hujan berkat. Showers of Blessing.
Tepat pukul 12.15 WIT kami tiba di Aryaduta Hotel. Setelah bertemu sapa dan bersenda gurau di lobby hotel dengan beberapa anggota peserta seminar kontingen dari DKI, kamipun  bergegas check in kamar dan kembali meninggalkan hotel beberapa saat untuk makan siang. Kurang lebih setengah jam kami meninggalkan hotel dan kembali sebelum acara pembukaan di mulai.
Pukul 15.00 WIT acara pembukaan berlangsung di ruang auditorium hotel lt 2. Acara di buka dengan sebuah tarian yang dibawakan oleh peserta UNI timur, dilanjutkan dengan sambutan pembukaan sekaligus pemimpin acara, dibawakan oleh Ibu Deetje Korengkeng. Acara di awali dengan menyanyi dari LS 164 – “Tolonglah yang Sesat”, doa buka dibawakan oleh Ibu Arline Pasuhuk – Dir. RT Sulawesi Selatan. Dan selanjutnya  acara Kebaktian pembukaan dibawakan oleh Pdt. SY Bindosono – Executive Secretary East Indonesia Union Mission.
Mendahului acara seminar, sessi perkenalan pembicara dan para peserta di bawakan oleh Ibu Nelly Sihotang, Dir. RT UNI Indonesia Kawasan Barat, dan Ibu Desy Lumowa, Dir. RT UNI konferens Indonesia Kawasan Timur. Selanjutnya acara seminar sessi pertama dibawakan oleh DR. Miriam Andres – Director Deprtment of Family Ministry – Southern Asia Pacific Divison, SSD, yang diterjemahkan oleh Pdt. Robert Walean Jr.



Day 1 – Kamis 18.10.12

BIBLICAL FOUNDATIONS FOR FAMILY MINISTRIES

Pelayanan keluarga adalah : pelayanan kasih karunia yang mengakui ajaran Alkitan yang berhubungan dengan keluarga dan menjunjung tinggi teladan Allah di dalam kehidupan keluarga. Dengan demikian Pelayanan Keluarga  berusaha menyanggupkan keluarga2 untuk maju menuju teladan Allah, dan pada saat yang sama menyebarluaskan kabar baik karunia Allah yang menyelamatkan dan janji pertumbuhan yang dimungkinkan oleh Roh suci yang selalu menyertai.

Several Apects of the relationship between the Bible and our work for Families :

1.       Alkitab sebagai buku panduan untuk hubungan keluarga
2.       Mengembangkan Teologi Alkitabiah Keluarga
3.       Pilar yang mendasari Pelayanan Keluarga – Hubungan rohani 
    yang bermakna


#1.   “Love your enemies – Luke 6:27  
        “In humility consider others better than yourself – Philippians 2:3
        “Wives, submit to your husband as to the Lord..Husbands, love 
         your wives, just as Christ loved the Church and gave himself 
         up for her – Ephisians 5: 22-25
        “Children, obey your parents in everything, for this pleases the 
         Lord – Colossians 3:20
        “Fathers,  do not exasperate your children, instead bring them 
         in the training and instruction Of the Lord – Ephesians 6:4

Semua penuntun Alkitabiah mengenai hubungan antar manusia 
diberikan untuk tujuan agar kabar baik kasih Allah dan kaish karunia itu 
dapat diterima dalam hati kita. “Jika kamu mengasihi aku, kamu akan 
menuruti segala perintahKu” – Yohanes 14:15

#2.   A. Pekabaran Alkitab yang pertama dan kedua – 
           Tujuan penciptaan kehidupan keluarga, dan bagaimana 
           Tuhan secara mutlak mengasihi umat manusia dan maksud 
           penebusanNya yang tidak berubah – Maz 85:10, I Yoh 2 : 1,2

        B. Pedoman kita adalah pola pelayanan kristus – Yesus ingin 
            orang2 memahami sepenuhnya pekabaran dan kesempurnaan 
            yang diingatkan Allah – Yoh 8:11

        C. Expresi manusiawi atas hubungan alami dari Tuhan –Tritunggal 
            yang selaras dengan sempurna dan penuh kasih merupakan 
            contoh makna kasih yang tidak mementingkan diri sendiri 
            – I Yoh 4:8,16

        D. Menuju teologia keluarga – Tuhan sebagai pencipta, 
            keluarga di institusikan sebagai tempat utama untuk 
            perkembangan dan pembinaan, gambar Tuhan dinyatakn 
            dalam manusia, janji perkawinan berlandaskan prinsip kasih, 
            kesetiaan, terpisah dari yang lain, saling percaya dan 
            saling mendukung kedua pasangan – Kej 2:24



#3.    Yesus mengangkat jalinan hubungan manusia ke tingkat moral 
         yang tinggi, menegaskan anak,kehidupan keluarga dan tanggung 
         jawab di dalam keluarga menjadi sebuah institusi Pilar yang 
         mendasari Pelayanan Keluarga – perintah injil untuk menjadikan 
         murid.
         Alkitab diteruskan kepada kita sebagai suatu pengakuan iman 
         dan sebagai saksi bagi mutu dan moda kehidupan saat 
         dihidupkan dalam kesetiaan kepada Allah Bapa.


Sessi pertama berakhir  tepat pukul 18.00 WIT dan diakhiri dengan 
doa tutup yang di layangkan oleh  Ibu Yohana Takasanakeng. 
Selanjutnya para peserta  dipersilahkan menikmati hidangan makan 
malam dan selanjutnya kembali ke kamar masing2 untuk beristirahat.

Day 2 – Jumat 19.10.12
                 


Tepat pukul 08.30 pagi WIT para peserta berkumpul kembali di 
ruang auditorium lantai 2 selepas menikmati sarapan pagi.  Sessi 
kedua hari itu di awali dengan Kebaktian pagi yang dibawakan oleh 
DR. Johny Rantung, Executive Secretary West Indonesia Union 
Mission. Judul pembahasan “Apakah masih ada harapan untuk 
menikmati Rumah tangga  yang berbahagia di dunia ini”.  
Materi pembahasan diawali dengan survey di Negara maju : 
38% dari semua pernikahan pertama berakhir dengan kegagalan, 
79% dari orang2 tsb menikah untuk kedua kalinya,
dan 44% dari pernikahan kedua ini  gagal lagi. Fakta, dalam tiap 3 
pernikahan maka akan ada 2 yang bercerai. Setan sedang bekerja
dengan keras untuk menyuntikan penyakit mematikan, yaitu  
PERCERAIAN.  Fakta di Indonesia, rata2 dua juta orang menikah 
setiap tahun, angka perceraian 15%, dalam arti : setiap menit 
terjadi 2 pernikahan, sama dengan terjadi 2 pasangan bubar. 
Apakah kita masih commit terhadap sumpah pernikahan yang 
pernah kita ucapkan? Apakah kita memiliki rumah tangga yang 
damai saat ini ?
Mengapa begitu banyak masalah dalam rumah tangga kita? 
Lukas 22: 31 – “Setan ingin mendapat kamu, untuk menampi 
kamu seperti gandum”, dengan kata lain, Setan menghancur-
leburkan, memporak-porandakan rumah tangga kita, oleh karena 
dia tidak ingin adanya keintiman, keserasian, dan keharmonisan 
terjadi di dalam rumah tangga kita. Dia sedang mengincar rumah 
tangga kita!
“Allah ingin kita manusia menikmati kesehatan pikiran, kesehatan 
tubuh dan  kesehatan rohani, termasuk kesehatan dalam 
hubungan rumah tangga”. 

      Pukul 10.00 WIT pembahasan DR. Johny Rantung pun 
berakhir.  Banyak pertanyaan yang diajukan para peserta seputar 
penyebab serta akibat dan resiko perceraian. Ruangan penuh 
dengan para peserta seminar yang tampak begitu antusias atas 
materi yang disampaikan dengan gaya khas Dr. J. Rantung yang 
innocent. Waktu seakan berlalu begitu cepat, beberapa pertanyaan 
peserta dengan terpaksa harus di skip mengingat padatnya jadwal
hari itu. Energizer menjadi pilihan yang tepat untuk meredam rasa 
penasaran peserta seminar yang tidak berkesempatan mengajukan 
pertanyaan. Dan benar, sesaat setelah energizer tampak 
para peserta lebih tenang menanti jalannya acara selanjutnya.  
Satu jam kedepan DR. Miriam Andres melanjutkan sessi ke dua 
pembahasan Family Ministries, dengan judul “Pengertian Keluarga 
sebagai suatu system”. Pembahasan yang cukup singkat namun 
penuh makna. 
Bagaimana sebuah keluarga, suatu system yang secara keseluruhan 
dapat dikenal, dimana terdiri dari bagian2 
yang saling berhubungan, terkait satu dengan yang lain, tidak terpisah, 
dan kita melihatnya secara keseluruhan. Dinamika system dalam 
keluarga dapat berupa linear kontra (sebab akibat) dan systemic 
(saling mempengaruhi dan interaksi timbal balik), dimana keduanya 
memperkenalkan cara memandang sebuah keluarga sebagai satu unit 
seutuhnya. Pembahasan DR. Miriam Andres diakhiri dengan menjawab 
pertanyaan Agree dan Disagree atas beberapa kasus yang terjadi di 
dalam rumah tangga.
         Selanjutnya Dr. Yodi Kairupan SpB menyampaikan pembahasan 
seputar kesehatan, dengan judul  “Pembesaran Prostat Jinak”
Materi cukup menarik karena di sajikan lengkap dengan gambar2 
pendukung seputar alat kelamin pria. Penyampaian yang lugas 
diselingi canda mampu membuat para peserta seminar 
tertawa tergelak2 dan tampak begitu antusias dalam mendengarkan 
setiap kata yang keluar dari mulut Dokter yang saat ini bertugas di 
bagian  terujung bagian timur nusantara, Papua.



     Sessi ini semakin menarik ketika waktunya tanya jawab, 
secara serentak beberapa peserta mengangkat tangan untuk 
mengajukan pertanyaan.  Jawaban singkat namun penuh makna 
membuat setiap peserta  yang bertanya cukup puas, tampak 
mereka tidak bertanya untuk kedua kalinya. Diagnosa secara 
klinis disertai pemeriksaan jasmani/fisik  dan tentunya pemeriksaan 
penunjang spt rontgen danUSG dapat menjadi salah satu pendukung 
gangguan prostat berkembang menjadi hal yang mengganggu kwalitas 
hidup para pria. Ketidakseimbangan antara hormon androgen dan 
estrogen ditemukan menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan 
prostat. Obat2an dan operasi adalah hal terbaik untu mengatasi  
gangguan prostat pada pria. Demikian Dr. Yodi Kairupan mengakhiri 
pembahasan mengenai pembesaran prostat jinak. Setelah sessi tsb, 
para peserta dipersilahkan untuk makan siang dan rehat sekitar 
setengah jam, untuk kemudian melanjutkan  sessi berikutnya, 
masih seputar seks dan permasalahannya.
        Tepat pukul 14.00 WIT para peserta telah kembali 
berkumpul di ruang auditorium, dimana sebelumnya pemimpin 
acara telah menginformasikan seluruh rangkaian acara yang 
akan diikuti pada hari itu. Tampak para peserta begitu antusias 
untuk siap mendengarkan materi yang tidak kalah menarik dari 
sessi sebelumnya, “Perilaku Sexual dalam Perkawinan” 
dibawakan oleh Dr. Billy Mamanua, MBiomed. Perilaku sex normatif 
seperti sex bebas, hidup bersama tanpa nikah, perselingkuhan 
dan pelacuran banyak terjadi di Negara maju.  75% pria menikah 
di AS melakukan perselingkuhan, dan 45% wanita menikah di AS 
juga melakukan perselingkuhan. Hal tsb perwujudan ketidaksetiaan 
suami/istri. Pelacuran dan pornografi terjadi demikian bebas 
sehingga mempengaruhi kehidupan para remaja.  Akibatnya banyak 
terjadi aborsi dikalangan remaja, kekerasan seksual/perkosaan, 
kelahiran anak di luar nikah, dan ancaman penyakit kelamin. 
Bahkan kehidupan sex yang kurang harmonis dalam rumah tangga,  
seringkali menjadi pemicu pertengkaran. Hal diatas menjadi sasaran 
para pebisnis komersial, maka usaha  dibidang pembesaran alat 
kelamin pria dan pembesaran payudara wanita menjadi marak 
saat ini.
“Talking about sexual is taboo,  knowledge about sexual is 
poor”.  
Jalan terakhir yang perlu ditempuh oleh masyarakat adalah 
pendidikan agama dan penyuluhan kepada masyarakat luas atas 
dampak perilaku sex normatif. Hal tsb menjadi solusi terbaik untuk
menjawab tantangan yang ada di hadapan kita saat ini.  
Demikian Dr. Billy Mamanua mengakhiri pembahasan mengenai 
perilaku sexual dalam pernikahan.

       Sebelum melanjutkan sessi berikutnya yang akan dibawakan 
kembali oleh DR Miriam Andres, sebagai selingan sekaligus pengantar 
ilustrasi pembahasan, sebuah film rohani yang di referensikan oleh 
pimpinan gereja Advent – GC , dan cukup baik untuk di tonton 
keluarga2 Advent, yang berjudul  “FIREPROOF” disajikan di 
hadapan para peserta seminar.  Alur cerita dan pesan moral yang 
cukup relevan dengan kehidupan rumah tangga saat ini mampu 
membuat mata para peserta yang menonton hingga tuntas basah 
dengan air mata.  Ibu Nelly Sihotang sebagai Dir. RT UNI kawasan
Barat, secara singkat memberikan synopsis cerita film tsb 
sebelum di tayangkan, mampu membuat para peserta enggan 
meninggalkan tempat duduk. Terbukti dengan ruangan yang 
tetap penuh hingga berakhirnya film tsb. Pentingnya komunikasi 
dalam rumah tangga, mengerti akan kebutuhan pasangan, dan 
selalu siap mendengar menjadi kunci utama dalam  menghalau 
segala hal negative di dalam pernikahan, demikian DR. Miriam 
Andres melengkapi pesan moral yang disampaikan dalam film tsb.
         Sessi berikunya cukup singkat dibawakan oleh DR. Miriam 
Andres, bagaimana peran pelayanan keluarga secara efektif dalam 
jemaat setempat. 
Pembahasan yang hanya memakan waktu kurang lebih 45 menit 
telah menyadarkan setiap anggota peserta seminar akan peran 
dan tugas masing2 di dalam jemaat. Perlu adanya komite 
pelayanan keluarga,dimana dibutuhkan seorang komunikator 
untuk menjalin hubunganantar manusia dan mampu 
mengorganisasikan pelayanan2 di dalam jemaat. Sumber daya 
yang dibutuhkan selain seorang komunikator, adalah bahan2 
pendukung seperti CD, VCD/DVD. kaset, buku2 praktis mengenai 
keluarga & rumah tangga perlu disediakan di dalam gereja. 
Diatas segalanya, bergembiralah dan ingatlah bahwa 
bila kita bekerja bagi Tuhan, bermitra dengan Dia, 
Ia janjikan sukses bagimu. “Segala perkara dapat 
kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan 
kepadaku” – Filipi 4:13.  Acara hari itu berakhir tepat 
pukul 17.30 WIT, ditutup dengan menyanyikan sebuah lagu 
dari LS sekaligus acara buka Sabat. Selanjutnya peserta 
meninggalkan ruangan auditorium untuk kembali ke kamar 
masing2. Atas ajakan beberapa rekan peserta dari DKI, 
malam itu kami berkesempatan menghadiri KKR  Hope for 
Tondano yang tengah diadakah oleh kantor DKI konferens di 
Tondano, sebagai pembicara Pdt. Ronny Wenas, Sekertaris 
Konferens DKI Jakarta. Dalam waktu kurang lebih satu setengah 
jam perjalanan Manado – Tondano, kami tiba malam itu di lokasi 
KKR tepat saat Pdt. Ronny Wenas memulai khotbahnya. Tampak 
lapangan yang di sulap menjadi ruangan layaknya ruangan 
serbaguna dipadati  pengunjung KKR. Puji Tuhan malam itu 
tidak turun hujan. Tamu2 begitu antusias mendengarkan 
pekabaran yang disampaikan oleh Pdt. Ronny Wenas. 
Di akhir acara KKR, seluruh anggota yang hadir di suguhi 
makan malam yang telah disiapkan panitia KKR. Kami 
berkesempatan menikmati beberapa makanan khas 
daerah Tondano.  Malam itu kami  kembali pulang ke Manado, 
dan tiba di hotel pukul 01.00 WIT dini hari. 
Puji Tuhan perjalanan kami lancar tanpa halangan.














Day 3 – Sabat 20.10.12   
                  
     Bertempat di lantai 6 ruang serbaguna, acara Sabat pagi di 
mulai dengan lagu2, mendengarkan beberapa lagu dari kelompok2 
penyanyi baik dari peserta UNI Timur maupun dari UNI Barat.   
      Di selingi dengan fragmen/drama yang erat 
hubungannya dengan  materi pembahasan sessi terakhir 
yaitu “Family Worship, a time for bonding, for 
building loyalty and commitment”. DR. Miriam Andres 
di dampingi penterjemah Pdt. Robert Walean Jr. memaparkan 
pentingnya kebaktian dalam keluarga, dimana rumah tangga 
Advent menjadi sebuah incubator iman, dapat memberikan 
kehangatan, bahkan bertahan hidup. A place to belong, 
a place to develop values, and a place to be loved,  
sebagai bahan khotbah siang itu. 
Mengapa begitu banyak orang terluka, mengapa banyak 
permasalahan dan perpecahan dalam keluarga, apakah kita 
perlu mengenal dan mengerti keluarga lebih banyak lagi. 
Dan mengapa keluarga ada di dalam ke 28 dasar2 kepercayaan 
kita/doktrin. Hubungan keluarga adalah pertahanan terakhir 
yang menyerang kekudusan pribadi. Kita 
harus mengerti dasar kepercayaan ini, hal yang sempat kita 
tinggalkan dan kini saatnya kita perlu untuk meraihnya kembali. 
Keluarga menjadi basis penting untuk pemuridan dan menjadikan 
murid. Faktor krusial yang terpenting yang masih tinggal di 
dalam keluarga adalah DOSA. Yang perlu kita lakukan adalah
pesan 1 : Angkatlah semua yang Allah inginkan bagi anak2nya, 
pesan 2: Kenali kenyataan yang ada, dan hal yang perlu 
penyembuhan, karunia dan awal baru. Jangkar rumah tangga 
Advent di lemparkan dengan dua tali, sehingga kapal tetap kuat
di dalam badai. Iman menolong kita dan memberi arahan dalam 
perjalanan hidup, dan iman dibentuk dalam konteks lingkungan. 
Maka keluargaadalah menjadi tatanan utama  dalam kapasitas 
keintiman di dalam membentuk tabiat keluarga terhadap 
nilai perbaktian. Mengetahui bagaimana intim dengan Tuhan 
dan dengan orang lain – Yoh 15:15. Anggota keluarga harus 
berkomitment untuk membantu satu sama lain agar tetap utuh.
“Allah ingin keluarga kita adalah gambaran keluarga di Surga. 
Biarlah orang tua dan anak2 membawanya di dalam pikiran 
mereka setiap hari, hubungan mereka dengan yang lain sebagai 
anggota keluarga Allah” – Adventist Home p17.

        Acara khotbah berakhir pukul 12.00 WIT dan 
dilanjutkan dengan makan siang bersama di ruang lt 6 
yang sudah di siapkan oleh panitia dan pihak hotel. 
Setelah rehat beberapa saat, acara kembali di mulai pukul
15.00 WIT dengan materi acara pemutaran film rohani 
yang tidak kalah menarik dan menyentuh hati, – “Courages”.  
Bagaimana peran seorang ayah di dalam tugas kepolisiannya 
saat tragedy datang menimpa keluarganya, sebagai seorang 
suami  juga seorang ayah, mereka berjuang dengan 
keyakinan mereka untuk dapat menyelamatkan keluarganya.

          
     Di sessi terakhir seminar Familiy Ministries ini, sebuah 
tantangan di sampaikan oleh DR. Johny Rantung kepada seluruh 
peserta  seminar – COMMITMENT.
“The family is one of God’s  most precious gifts to humanity. 
Good, Strong, Happy families don’t just happen. They are 
made. The process takes : Effort, Patience, Grace, Forgiveness
and Commitment. Are you willing to give them for the sake 
of your family?”
Merupakan tantangan bagi seluruh keluarga Advent saat ini, 
dengan tetap berdiri teguh dalam kebenaran, dan meminta 
tuntunan tanganNya maka kita dimampukan untuk melewati 
segala pencobaan , tantangan dan kesukaran di menjalankan 
hidup berumah tangga.

“Only the power of GOD working in us, can give us the 
grace that we need. And easier for each one to underst
and God’s love. We need to surrender  to the Lord, through 
personal prayer, study of His words and Christians
witnessing, the more we can demonstrate the truths that 
we profess before our family at each daily worship”.

        
          Tepat pukul 18.00 WIT seluruh rangkaian acara seminar 
berakhir sudah, para peserta di persilahkan mencicipi makan malam 
yang telah disiapkan, dan setelahnya adalah acara bebas. 
Sebelumnya kami  menyempatkan mengambil  gambar bersama 
nara sumber, penterjemah, dan para peserta seminar lainnya, 
kemudian meninggalkan ruang serba guna menuju kamar hotel. 
Malam itu kami  menikmati  udara kota Manado yang sejuk, 
kesejukan udara sisa guyuran hujan siang itu. Dengan  menyusuri  
jalan  sepanjang boulevard sekitar tempat kami menginap,
kami berjalan kaki pergi dan kembali ke hotel.
           Hari minggu keesokan harinya, pukul 09.00 WIT 
bersama beberapa  teman lainnya kami berkesempatan 
mengunjungi taman laut Bunaken. Menyeberang menggunakan
perahu dengan waktu kurang lebih satu jam kami telah tiba di 
tempat wisata air, taman laut Bunaken. Menikmati udara laut, 
bersenda gurau dan melakukan aktifitas air seperti berenang 
dan snorkeling menjadi agenda terakhir kami di kota ini. Pukul 
14.00 WIT kami menyeberang kembali ke kota Manado untuk 
mengambil barang2 yang telah kami titipkan pagi itu di concierge 
hotel. Tepat pukul 16.00 WIT kami meninggalkan hotel dan 
bergegas menuju Bandara Sam Ratulangi untuk mengejar 
penerbangan  pulang  ke Jakarta pukul 19.00 WIT. Dibandara 
kami bertemu rombongan KKR kantor konferens DKI yang 
ternyata jadwal  waktu dan pesawat yang sama dengan kami.  
Puji Tuhan, karena kami akan terbang bersama para pendeta. 

    Penerbangan dari Manado ke Jakarta mengalami sedikit 
keterlambatan (30 menit) dikarenakan cuaca kota Manado yang 
kurang baik malam itu. Namun atas pertolongan Tuhan kami dapat 
tiba di bandara Soekarno Hata Jakarta pukul 21.00 WIB, tanpa 
halangan yang berarti. Dengan mengendarai taxi kami pulang ke 
rumah dan bertemu dengan anak2 dan orang tua yang kami kasihi.   
     

     Demikianlah reportase perjalanan kami mengikuti seminar 
Family Ministry di kota Manado tgl 18 – 20 October 2012. Banyak 
pengalaman berharga yang kami dapatkan selama mengikuti 
seminar. Baik dari sisi materi yang kami terima, demikian  pula
kunjungan kami ke beberapa tempat di kota Manado yang 
menjadi pengalaman tak terlupakan.  Terima kasih kami 
ucapakan kepada anggota Majelis Kemang Pratama yang 
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti
seminar yang diselenggarakan oleh SSD Division, semoga 
materi yang kami bawa dan akan kami bagikan nanti di 
acara Retreat gereja Kemang Pratama minggu depan, dapat 
bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih kepada Tuhan
oleh karena telah memberkati perjalanan kami pergi dan 
pulang dalam keadaan sehat dan selamat tanpa
halangan berarti, sehingga dapat mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan dengan baik. Tuhan memberkati.


Lynda Karman
Dept. Rumah tangga