Tuesday, October 09, 2012

Kurus Kering & Lemah Lunglai


Matius 25:40, “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”


Setiap kali saya melewati lokasi itu khususnya ketika malam hari, saya selalu mendapati seorang ibu yang berperawakan kecil, warna kulit hitam, rambut keriting dengan tubuh yang kurus kering dan kerempeng ditemani seorang anak lelaki yang juga berperawakan kecil, kurus kering dan kerempeng tinggal. Hampir setiap kali dalam perjalanan kembali ke rumah dengan kendaraan yang saya gunakan, saya melintasi jalan kompleks tersebut khususnya ketika jarum jam masih menunjukkan di bawah pukul 10 pada malam hari, karena portal jalan tersebut akan diturunkan bilamana jarum jam telah lewat pukul 10 di malam hari.

Saya tinggal di kompleks perumahan yang sama namun blok yang berbeda. Oleh karena melintasi jalan kompleks itu cukup sepi, itulah alasannya mengapa saya selalu melintas dari jalan itu disamping menghemat waktu juga lancar. Awalnya saya tidak menaruh perhatian terhadap Ibu dan seorang anaknya ini, namun waktu berlalu hari demi hari saya pun akhirnya memperhatikan bahwa sang Ibu ini setiap malamnya tinggal di sudut portal jalan yang berbatasan dengan tembok rumah orang lain dengan sebuah bangku yang tersedia. Tanpa adanya atap yang menaungi mereka dari cuaca hujan, dinginnya angin malam dan gangguan binatang lainnya, sang Ibu dan seorang anak ini tinggal di sana dari malam ke malam bahkan tidur dengan badan terduduk di atas kursi kayu sambil tubuhnya bersandar ke tembok namun tidak dapat meluruskan kaki mereka. Apa dan darimana mereka makan setiap hari, saya pun tidak mengetahuinya sebab mereka tidak berada di tempat itu ketika cahaya matahari masih bersinar dari pagi hingga sore hari.

Pada satu malam, saya pun berhenti tepat di samping mereka, membuka kaca mobil dan memberikan sejumlah uang sambil berkata, “Semoga bisa membantu untuk membeli makan kalian, ya.” Dengan cepat sang anak menghampiri mobil saya dan mengambil uang tersebut sambil berkata, “Terima kasih.” Terlihat muka ceria sang Ibu dan anak, mungkin karena mereka dapat membeli makanan untuk malam itu. Teringat akan ayat roti pagi hari ini, Allah menghendaki setiap umat-Nya menjadi orang yang dermawan, memberikan pertolongan bagi orang-orang yang lebih miskin dari kita bahkan memberikan tumpangan bagi mereka, sama seperti Yesus memberikan pertolongan bagi siapa saja yang membutuhkannya selama hidup-Nya di dunia ini. Itulah ujian atas iman kita, yakni memiliki roh kedermawanan yang tulus ikhlas tanpa pamrih dan maksud tertentu atas setiap pemberian yang kita berikan. Siapakah sesama manusia yang lebih miskin dari kita, yang saudara dan saya rencanakan hendak tolong hari ini? Marilah kita menolong mereka sebab Allah berkenan bagi perbuatan kebajikan semacam ini.


Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: