Mazmur 28:6-8, “Terpujilah Tuhan, karena Ia telah mendengar suara permohonanku. Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!”
Cuaca pagi itu sangat cerah, langit pun terlihat terang benderang dan sinar matahari pagi menunjukkan wajahnya di ufuk Timur. Sebagaimana biasanya, roda kendaraan saya meluncur dengan kecepatan yang lumayan cepat di jalan tol setelah saya mengantarkan anak-anak ke sekolah. Perjalanan ke kantor pada pagi itu cukup padat, belum lagi volume truk-truk dan kendaraan trailer yang mengangkut container cukup banyak yang melintas dengan kecepatan rendah, menambah kepadatan lalu lintas. Namun demikian, kepadatan kendaraan tidak menjadikan saya beralasan datang terlambat ke kantor pada pagi itu.
Kurang sepuluh menit dari jam 8.00 WIB, posisi kendaraan saya telah mendekati lokasi kantor. Tiba-tiba saya mendengar bunyi “dreeet …… dreeet …. dreeett”, suara getar telepon genggam saya berbunyi. Serta merta saya mengambil telepon genggam dan melihat apakah telepon, e-mail, pesan singkat atau pesan masuk melalui blackberry messenger. Ternyata ada pesan masuk melalui blackberry messenger. Saya tergoda membukanya dan cukup membuat saya merenung atas kehidupan yang saya lalui setiap hari. Pesan itu sebagai berikut, “Apa arti SENYUM (SMILE)? (S) = See, (M) = Miracle, (I) = In, (L) = Life dan (E) = Everyday.” Saya artikan secara bebas, “Lihat atau kecaplah keajaiban di dalam hidup kita setiap hari.”
“Iya juga ya”, pikir saya dalam hati. Saya pun mulai merenungkan mulai dari bangun tidur, Allah menganugerahkan nafas kehidupan; udara segar, cahaya matahari pagi, kebutuhan sandang, pangan dan papan tercukupi setiap hari, memiliki pekerjaan, keluarga yang Allah ijinkan kita miliki, anak-anak dalam rumah tangga dan banyak kenikmatan lainnya yang secara cuma-cuma kita dapatkan dari Sang Khalik alam semesta. Bukankah suatu keajaiban kehidupan yang kita terima dari Allah setiap hari, “Gratis tanpa bayar”. Dapatkah anda bayangkan kalau saja udara segar yang kita hirup, cahaya matahari pagi, air hujan dan nafas hidup yang kita terima harus kita bayar kepada sang Khalik, adakah seorang manusia terkaya di dunia ini sekalipun sanggup untuk membayarnya sesuai dengan bilangan umur kita masing-masing saat ini? Marilah kita renungkan besar dan dahsyatnya kasih Allah bagi kita serta bersyukur kepada-Nya sama seperti Pemazmur yang dipenuhi dengan hati yang bersyukur dan menaruh keyakinan hanya kepada Allah, Sang Pemberi Hidup itu setiap waktu. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :