Sunday, November 06, 2011

TANTANGAN UNTUK TETAP MENGASIHI

Matius 5:44,46 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?”

Pagi itu anak-anakku telah berangkat ke sekolah, demikian juga suamiku. Tiba-tiba saja perutku terasa sakit sekali. “Aduh … aduuuhhh, sakit …. Sakit!” demikian aku hanya dapat berteriak kesakitan sendirian. “Saya harus ke rumah sakit, tetapi siapa yang mengantarkan saya?” demikian saya berpikir dan bertanya dalam hati. Saya coba berjalan dengan tertatih-tatih dan mengunjungi tetangga untuk meminta pertolongan. “Ibu... saya minta tolong mungkin Ibu bisa antar saya ke rumah sakit, perut saya sangat sakit”, ungkapku meminta pertolongan. “Waduh, maaf Ibu..... saya sedang sibuk”, jawaban mengecewakan itu terdengar ke telinga saya, akhirnya saya pun kembali ke rumah dengan tertatih-tatih.

Saya kembali berpikir, “Ahh …. mungkin tetangga depan rumah saya ini bisa mengantarkan saya, karena dia tidak ada kesibukan. Belum lagi kehidupan perekonomian keluarganya agak sulit, suaminya sakit dan tidak bekerja, mungkin dia mau menolong saya dan saya akan beri imbalan kepadanya.” Saya coba memanggil dari depan teras rumah sambil menahan sakit, “Ibu … Ibu, apa Ibu bisa tolong saya antar ke rumah sakit karna perut saya sakit sekali.” “Wah .. maaf Bu saya tidak bisa”, jawaban mengecewakan dan menyakitkan hati saya kembali terdengar di telinga saya. Akhirnya saya pun berusaha ke luar rumah, mencari ojek dan berangkat ke rumah sakit serta mendapatkan perawatan beberapa hari di sana hingga saya sembuh.

Beberapa waktu setelah kembali dari rumah sakit, sang Ibu tetangga depan rumah kami ini pun datang kepada saya dan berkata, “Ibu.....saya minta tolong, kami dari pagi belum makan, tidak ada apa-apa di rumah, bisa ibu pinjamkan saya uang? Segera terlintas di pikiran saya beberapa waktu lalu dia tidak ada waktu untuk mengantarkan saya ke rumah sakit. Saya persilahkan dia duduk sambil saya berdoa dalam hati, “Tuhan..... ajari saya untuk mengampuni seberapapun sakitnya hati saya bahkan berikan kekuatan untuk tetap dapat mengasihi dia. Amin.” Saya keluar dari kamar dan memberi sejumlah uang dan tidak untuk dikembalikan. Ayat kita pagi ini mengajak kita untuk mengampuni orang yang menyakiti hati kita dan tetap mengasihinya, memang bukanlah hal yang mudah. Namun sebagai pengikut Kristus, keteladanan-Nya harus nyata dalam kehidupan kita di antara sesama manusia. Allah menolong kita untuk dapat mengalahkan keegoisan diri kita sendiri. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :