Matius 18:1-3, “Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam kerajaan surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”
Ayah saya berbadan tegap dan tinggi, mempunyai lengan yang besar dan berbulu bahkan tangan yang cukup besar dan kuat. Masih segar dalam ingatan masa kanak-kanak saya, betapa saya sering berlari ke dalam pelukan Papi, ia pun mengangkat tubuh saya tinggi-tinggi, melemparkannya ke atas dan menangkap saya dengan tangannya yang kuat bahkan lebih dari itu ia pun tak luput untuk memberi saya pelukan yang hangat. Saya sering tertidur di lantai dengan alas tikar, tapi terbangun dari atas kasur yang empuk dan di balik selimut yang hangat. Betapa Papi sibuk memikirkan apa yang harus saya makan demikian Ibu saya sibuk memikirkan menu apa yang harus dia siapkan untuk saya. Semua ini mereka lakukan karna mereka tau saya tidak sanggup memikirkan itu dan Ayah saya sangat mengasihi saya. Tidak heran kalau saya tidak pernah takut jatuh dari tangan ayah saya yang kuat itu, saya pun percaya sepenuhnya akan hal itu.
Kini saya telah berumur empat puluhan tahun, terbenam dalam lamunan di kesendirian malam sambil bertanya dalam hati, “Setelah saya dewasa seperti sekarang ini, mengapa saya sering takut; takut jatuh, takut tidak cukup makan hari esok, takut tidur tidak nyaman dan banyak takut lainnya yang sering menghantui pikiran saya, sementara saya sangat sadar sesungguhnya saya tidak sanggup memikirkan semua hal itu.”
Teringat akan ayat kita pagi ini, saya pun bertekad dalam hati, “Saya harus kembali seperti saat saya seorang anak kecil, ada Bapa di Sorga yang lengannya lebih kuat dari lengan ayah saya, yang menjaga saya sehingga saya tidak akan jatuh, akan memberi makan yang cukup, memberi tempat tidur yang hangat.” Terima kasih Ayah karna engkau sering katakan padaku “Ada Ayah di Sorga yang lebih kuat dari ayah.” Saudaraku dan saya harus mengadakan pertobatan total dari orang yang percaya kepada kepintaran diri sendiri dan bergantung kepada manusia beralih menjadi seperti seorang anak kecil yang polos dan percaya sepenuhnya akan apa pun perkataan dan hal-hal yang hendak dilakukan orangtuanya kepadanya. Kita perlu bertobat dari keadaan kita yang serba merasa mampu dan berkecukupan, menyadari diri kita jauh dari kesempurnaan dan memohon kuasa dan kekuatan hanya dari Allah Bapa kita sama seperti seorang anak kecil yang menyadari segala ketidakmampuannya dibandingkan dengan kemampuannya. Allah menolong kita memiliki iman seperti seorang anak kecil yang hanya pasrah dan percaya kepada Ayahnya yang di Sorga. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :