Efesus 6:8,9, “Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan. Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.”
Hari itu masih sangat pagi bahkan baru mau menjelang subuh. Walaupun baru memejamkan mata tiga jam lamanya, saya harus memerintahkan kelopak mata saya untuk terbuka dan bersiap-siap untuk segera beranjak dari rumah, meninggalkan istri dan anak-anak saya dan bertolak menuju ke bandara. Saya sudah harus tiba di bandara paling lambat satu setengah jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat udara tiba. Subuh itu, saya tiba di bandara tepat satu setengah jam sebelum keberangkatan dan langsung menuju counter penerbangan untuk “check-in”.
Saya masih memiliki waktu sekitar 40 menit menunggu di airport lounge sebelum naik ke pesawat sehingga saya pun menggunakan waktu yang ada untuk membaca email-email yang masuk di dalam telepon genggam saya. Tiba-tiba terdengar suara petugas darat penerbangan yang saya tumpangi melalui pengeras suara, “Para penumpang diminta segera memasuki pesawat.” Saya pun mulai bersiap-siap untuk mengantri, namun terdengar suara petugas berkata bahwa urutan penumpang yang memasuki pesawat dimulai dari penumpang yang ada di kelas Utama (1st Class) lalu diikuti oleh penumpang di kelas Bisnis (Business Class) dan selanjutnya ditutup oleh seluruh penumpang yang ada di kelas Ekonomi (Economy Class). Saya termasuk dari bagian penumpang yang ada di kelas Ekonomi sehingga, saya harus memasuki pesawat belakangan.
Dalam hati saya berkata, “Memang saya benar-benar hidup di dunia. Yang membayar tiket lebih mahal diutamakan dibandingkan dengan kami yang membayar tiket lebih murah. Tidak hanya sampai di situ saja, urutan tempat duduk dan fasilitas yang diterima pun berbeda antara satu kelas ke kelas yang lain.” Syukur kepada Allah, oleh sebab Ia tidak hanya menyelamatkan orang dari golongan tertentu saja, namun dari setiap golongan. Lebih dari itu, kita patut bersyukur oleh sebab “Sorga” tidak hanya disediakan bagi golongan tertentu namun bagi setiap orang, tidak peduli entah orang itu kaya atau miskin, pintar atau bodoh, laki-laki atau perempuan, hamba atau merdeka. Mari kita memfokuskan diri kita untuk mencapai tujuan akhir hidup kita yakni hidup bersama Yesus di dalam “Kerajaan Sorga” yang tidak membeda-bedakan orang. Kiranya kasih Allah yang mempertemukan kita di surga kelak. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol tombol “Tell A Friend” dibwah ini :