Monday, November 12, 2012

INDAHNYA BERBAGI


Matius 25:40 ; “Dan Raja itu akan menjawab mereka : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”


Udara sore itu cukup panas, matahari masih menyisakan warnanya di antara gumpalan awan.  Jalanan tampak begitu padat ditengah keramaian kendaraan bermotor yang melintasi jalan2 di tengah kota metropolitan ini.  Perjalanan pulang menjadi lebih panjang dari biasanya disebabkan kemacetan yang terjadi dimana2.  Beberapa kali saya harus menghentikan kendaraan dan sesat kemudian menjalankannya kembali, demikian berjalan beberapa jam hingga saya meraskan kebosanan yang luar biasa. Untuk mengisi kebosanan, saya coba memutar music kesayangan saya dan mencoba larut dalam lagu2 yang saya dengarkan. 
Ditengah kemacetan tersebut, tanpa sengaja mata saya tertuju ke salah satu sudut jalan. Sejenak saya tertegun. Pemandangan yang cukup mengharukan terjadi.  Tepat di depan salah satu restoran cepat saji, restoran yang juga kesukaan ketiga anak saya, dimana restoran tersebut dihiasi dengan jendela2 yang cukup besar yang  dapat memper-tontonkan para pengunjung yang sedang  menikmati makanan mereka, di tengah rintik hujan yang membasahi sore itu, seorang pria pengemis sambil menenteng tas yang cukup besar dibahunya, bediri tegak menatap persis ke arah jendela2 yang mengarah ke jalan utama. Terlihat beberapa pengunjung dengan lahap memasukan makanan ke dalam mulut mereka.  Tampak beberapa potong ayam goreng, beberapa bungkus kentang  goreng dan beberapa gelas minuman dingin terhidang di hadapan mereka.  Para pengunjung tampak menikmati makanan cepat saji yang disuguhkan.

Saya dapat melihat dengan jelas wajah pria pengemis itu.  Wajah yang tampak ingin juga menikmati  makanan tsb. Dia tetap berdiri disana menghadap para pengunjung restoran sambil sesekali menahan air liurnya. Saya coba alihkan pandangan saya ke depan sekedar mengusir perasaan haru yang tiba2  singgah di hati saya.  Kemacetan kota cukup parah sore itu, membuat kendaraan saya berhenti cukup lama tepat di depan restoran cepat saji tsb. Saya-pun mulai merasa lapar. Sempat terpikirkan untuk menepi dan berhenti sejenak untuk menikmati sajian restoran tersebut.
Sementara saya masih  mempertimbangkan hal itu, dari kejauhan saya melihat tiga orang wanita berjalan melintasi restoran cepat saji ini.  Seakan hendak berhenti dan masuk ke dalam restoran, mereka bertiga menahan langkah sejenak, dan saya melihat dengan jelas bagaimana salah seorang dari ketiga wanita itu menunduk dan memberikan sebuah bungkusan kepada pengemis itu dan melanjutkan perjalanan mereka. Si pengemis dalam keadaan duduk karena mungkin sudah terlalu capek berdiri, serta merta membuka bungkusan yang diterimanya.  Saya dapat melihat bagaimana rona wajah si pengemis tsb saat memegang  bungkusan tsb. Sejenak dia tertunduk, seakan sedang mengucapkan doa, selanjutnya dia tampak menikmati makanan restoran khas jepang itu dengan nikmat.

Saudara, di dalam kehidupan ini berapa sering kita melihat pemandangan seperti diatas?  Berapa banyak orang2 yang kurang beruntung untuk menikmati makanan yang pernah kita nikmati? Pernahkan kita berpikir bahwa mereka-pun ingin merasakan makanan khas restoran itu? Dan adakah keinginan kita untuk membagikan kepada mereka berkat yang kita terima, sehingga mereka mendapatkan kesempatan untuk menikmati hal yang sama?
Terkadang kita lupa bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah pemberian yang Dia titipkan kepada kita. Tanpa kita sadari kita telah menyimpannya rapat2 dan enggan untuk membagikannya. Memberikan dan membagi apa yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan adalah masifestasi KASIH kita terhadap Yesus Kristus.  Kita telah menerima kasih-Nya terlebih dahulu, maka selanjutnya kasih yang sama kita bagikan kepada orang2 yang membutuhkan, yang berada di sekeliling kita.
Pengemis adalah salah satu orang yang kurang beruntung dalam hal menikmati berkat makanan ala restoran. Ayat renungan kita pagi ini mengajak kita untuk berbagi dengan mereka. Memberikan apa yang ada pada kita kepada orang yang paling hina ini sama berartinya memberikan apa yang kita miliki  kepada Dia yang telah mengasihi kita terlebih dahulu. Mari berbagi, maka berkat akan di curahkan-Nya berlipat ganda kepada kita. Selamat menjalankan aktifitas hari ini, Tuhan memberkati.

..”Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others.” ..  Jean Nicholas Bouilly.


Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: