Kebaktian
Rabu Malam
GMAHK Kemang Pratama
07 November 2012
GMAHK Kemang Pratama
07 November 2012
"Penatalayanan & Karakter - Tabiat"
Malam permintaan doa
dimulai tepat pukul 07.30. Acara dimulai dengan mengundang kehadiran Roh Suci
hadir melalui berdoa di dalam hati masing-masing yang dipimpin oleh bapak Karman.
Selanjutnya jemaat menyanyikan lagu sion nomor 66 “Kusrahkan Hidupku” Sebagai
lagu pembukaan dan dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh bapak Lianto
Napitupulu.
Pada jam permintaan
doa maka kesaksian-kesaksian yang disampaikan topik-topik doa disampaikan. Kesaksian oleh bapak Karman ‘dimana dalam
perjalanan menuju ke gereja mengikuti perbaktian Rabu malam, dengan mengendarai
motor, di tengah perjalanan ada polisi tidur dan ketika melewatinya ada dua
orang tua yang sedang berjalan berlawanan arah, hampir saja saya seperti
menabrak.’ Namun puji Tuhan tidak terjadi apa-apa. Dan topik–topik doa malam ini
yaitu. Topik-topik doa malam ini yaitu, Family of the month untuk bulan November
yakni, keluarga bapak Karman. Mendoakan yang sedang sakit yaitu, cucu dari ibu
Rudy, mendoakan Anggi keponakan dari ibu Adeline yang sedang sakit, mendoakan
Darrell Wuisan yang sedang dalam pemulihan kesehatan. Mendoakan ibu Lenny
Silitonga yang sudah melahirkan seorang bayi laki laki yang diberi nama Jonathan Richie, juga mendoakan ibu Yayuk yang
baru mendapatkan cucu yaitu Faith Adonai Sihotang. Mendoakan penginjilan
melalui KPA dan simpatisan. Selanjutnya Jemaat berdoa secara berkelompok dua
atau tiga orang.
Renungan Firman
Tuhan pada pertengahan minggu ini dibawakan oleh bapak Viertin Tobing dimana
Firman Tuhan merupakan lanjutan dari
bacaan Penatalayanan yaitu dari buku “Mengelola Harta Milik Allah“ yang ditulis
oleh Paul G. Smith, dimana Firman Tuhan memberikan suatu pelajaran dalam hubungan
antara tabiat dan penatalayanan.
Ada 4 pokok sebagai pilar dalam menjalankan
penatalayanan. Allah memberikan arahan agar tabiat menjadi satu fokus walaupun
dalam individu-individu yang berbeda. Satu hal yang harus dicapai adalah gaya
hidup Kristus haruslah dikembangkan di dalam hidup. Dengan menunjukkan perilaku
sehari-hari itu merupakan tabiat yang dikembangkan. Allah menguji setiap
individu, bukan berapa banyak atau berapa sedikit yang manusia miliki, tetapi
oleh apa yang manusia lakukan untuk itu. Harta yang dapat dibawa kedunia yang
akan datang adalah tabiat atau karakter menghidupkan gaya hidup Yesus.
Kemiskinan tidak menghalangi untuk masuk kedalam sorga, bahkan kekayaan
bukanlah menjadi jaminan untuk dapat masuk kedalam kerajaan sorga. Penggunaan
hidup yang bijaksana dan tidak mementingkan diri menunjukkan kemana kita akan
mengarahkan hidup. Dua sifat Allah yaitu Kasih dan mengaruniakan anak-Nya yang
tunggal dengan kata lain yaitu memberi. Kasih ditunjukkan dalam bentuk konkret
yaitu memberi. Memberi mencakup beberapa hal penting. Allah menginginkan mengumpulkan suatu umat yang memberi. Tabiat
diuji dengan keras dalam hal memberi. Kasih dan memberi merupakan satu paket yang harus ditunjukkan bersamaan.
Allah telah memberikan anak-Nya untuk menebus dosa manusia. Penatalayanan
dengan mementingkan diri ataupun memikirkan diri sendiri tidak akan berjalan
dengan tidak sempurna. Dengan memikirkan akan kasih kepada Allah, maka uang
tidak akan menjadi masalah, dan sifat ketamakan akan dikikis sedikit-demi sedikit.
Penatalayanan bukan hanya harta, tetapi juga tubuh. Kebajikan yang sistematis
harus ditentukan yaitu, harta, tubuh, waktu, dan kesanggupan. Tidak satu dari
duapuluh jemaat yang siap untuk menantikan kedatangan Tuhan melalui
penatalayanan. Himbauan, dengan melatih diri untuk melakukan pelayanan yang
sejati. Dengan ketidaksempurnaan dalam diri umat-umat Tuhan akan melatih diri
dan membawa orang lain untuk dapat melayani Kristus melalui harta, diri,
kesanggupan dan waktu. Hanya dengan berjaga, bersedia dan berdoa maka umat-umat
Tuhan akan sanggup melakukan penatalayanan.
Akhir dari firman mengingatkan
kita untuk melakukan penatalayanan tidak saja dengan uang tetapi dengan tubuh
yaitu ikut aktif terlibat dalam setiap pelayanan di jemaat. Firman Tuhan ditutup
dengan jemaat menyanyikan lagu penutup nomor 71 “Lenyap Nafsu Dunia“ dan diakhiri dengan doa oleh bapak Viertin
Tobing. Kiranya menjadi berkat, Amin.
-Mei-