Thursday, November 08, 2012

Penatalayanan dan Karakter (Tabiat) - Pasal 3


Kebaktian Rabu Malam
GMAHK Kemang Pratama
07 November 2012
"Penatalayanan & Karakter - Tabiat"

Malam permintaan doa dimulai tepat pukul 07.30. Acara dimulai dengan mengundang kehadiran Roh Suci hadir melalui berdoa di dalam hati masing-masing yang dipimpin oleh bapak Karman. Selanjutnya jemaat menyanyikan lagu sion nomor 66 “Kusrahkan Hidupku” Sebagai lagu pembukaan dan dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh bapak Lianto Napitupulu.


Pada jam permintaan doa maka kesaksian-kesaksian yang disampaikan topik-topik doa disampaikan.  Kesaksian oleh bapak Karman ‘dimana dalam perjalanan menuju ke gereja mengikuti perbaktian Rabu malam, dengan mengendarai motor, di tengah perjalanan ada polisi tidur dan ketika melewatinya ada dua orang tua yang sedang berjalan berlawanan arah, hampir saja saya seperti menabrak.’ Namun puji Tuhan tidak terjadi apa-apa. Dan topik–topik doa malam ini yaitu. Topik-topik doa malam ini yaitu, Family of the month untuk bulan November yakni, keluarga bapak Karman. Mendoakan yang sedang sakit yaitu, cucu dari ibu Rudy, mendoakan Anggi keponakan dari ibu Adeline yang sedang sakit, mendoakan Darrell Wuisan yang sedang dalam pemulihan kesehatan. Mendoakan ibu Lenny Silitonga yang sudah melahirkan seorang bayi laki laki yang diberi nama  Jonathan Richie, juga mendoakan ibu Yayuk yang baru mendapatkan cucu yaitu Faith Adonai Sihotang. Mendoakan penginjilan melalui KPA dan simpatisan. Selanjutnya Jemaat berdoa secara berkelompok dua atau tiga orang.

Renungan Firman Tuhan pada pertengahan minggu ini  dibawakan oleh bapak Viertin Tobing dimana Firman Tuhan  merupakan lanjutan dari bacaan Penatalayanan yaitu dari buku “Mengelola Harta Milik Allah“ yang ditulis oleh Paul G. Smith, dimana Firman Tuhan memberikan suatu pelajaran dalam hubungan antara tabiat dan penatalayanan. 


Ada 4 pokok sebagai pilar dalam menjalankan penatalayanan. Allah memberikan arahan agar tabiat menjadi satu fokus walaupun dalam individu-individu yang berbeda. Satu hal yang harus dicapai adalah gaya hidup Kristus haruslah dikembangkan di dalam hidup. Dengan menunjukkan perilaku sehari-hari itu merupakan tabiat yang dikembangkan. Allah menguji setiap individu, bukan berapa banyak atau berapa sedikit yang manusia miliki, tetapi oleh apa yang manusia lakukan untuk itu. Harta yang dapat dibawa kedunia yang akan datang adalah tabiat atau karakter menghidupkan gaya hidup Yesus. Kemiskinan tidak menghalangi untuk masuk kedalam sorga, bahkan kekayaan bukanlah menjadi jaminan untuk dapat masuk kedalam kerajaan sorga. Penggunaan hidup yang bijaksana dan tidak mementingkan diri menunjukkan kemana kita akan mengarahkan hidup. Dua sifat Allah yaitu Kasih dan mengaruniakan anak-Nya yang tunggal dengan kata lain yaitu memberi. Kasih ditunjukkan dalam bentuk konkret yaitu memberi. Memberi mencakup beberapa hal penting. Allah menginginkan  mengumpulkan suatu umat yang memberi. Tabiat diuji dengan keras dalam hal memberi. Kasih dan memberi merupakan  satu paket yang harus ditunjukkan bersamaan. Allah telah memberikan anak-Nya untuk menebus dosa manusia. Penatalayanan dengan mementingkan diri ataupun memikirkan diri sendiri tidak akan berjalan dengan tidak sempurna. Dengan memikirkan akan kasih kepada Allah, maka uang tidak akan menjadi masalah, dan sifat ketamakan akan dikikis sedikit-demi sedikit. Penatalayanan bukan hanya harta, tetapi juga tubuh. Kebajikan yang sistematis harus ditentukan yaitu, harta, tubuh, waktu, dan kesanggupan. Tidak satu dari duapuluh jemaat yang siap untuk menantikan kedatangan Tuhan melalui penatalayanan. Himbauan, dengan melatih diri untuk melakukan pelayanan yang sejati. Dengan ketidaksempurnaan dalam diri umat-umat Tuhan akan melatih diri dan membawa orang lain untuk dapat melayani Kristus melalui harta, diri, kesanggupan dan waktu. Hanya dengan berjaga, bersedia dan berdoa maka umat-umat Tuhan akan sanggup melakukan penatalayanan.

Akhir dari firman mengingatkan kita untuk melakukan penatalayanan tidak saja dengan uang tetapi dengan tubuh yaitu ikut aktif terlibat dalam setiap pelayanan di jemaat. Firman Tuhan ditutup dengan jemaat menyanyikan lagu penutup nomor 71 “Lenyap Nafsu Dunia“  dan diakhiri dengan doa oleh bapak Viertin Tobing. Kiranya menjadi berkat, Amin.


-Mei-