Sunday, November 04, 2012

Part 1 - Jumat 26 Oktober 2012



RETREAT JEMAAT KEMANG PRATAMA
PONDOK  PARAHIYANGAN  COTTAGE, PANTAI CARITA
26-28 October 2012

PART 1


Jumat, 26 October 2012

Dengan berjalan beriringin sebanyak 7 (tujuh) kendaraan rombongan jemaat Kemang Pratama pukul  05.30 WIB pada hari Jumat pagi tanggal 26 Oktober 2012 meninggalkan ‘meeting point’ 

tempat berkumpul untuk selanjutnya bersama-sama menuju lokasi  retreat - pantai Carita. Pada malam sebelumnya rombongan pemuda yang membawa perlengkapan dan logistic di dampingi Bp. Mulana Simanjuntak dan keluarga telah terlebih dahulu tiba di lokasi untuk mempersiapkan ‘room list” peserta dan perlengkapan yang dibutuhkan selama acara retreat berlangsung. 

Pagi yang cukup cerah, udara yang sejuk dan kondisi jalan yang lengang dikarenakan hari libur, membuat perjalanan terasa singkat dan menyenangkan.  

Tepat pukul 08.30  WIB pagi rombongan tiba di lokasi retreat – Pondok Parahiyangan Cottage, Pantai Carita. 


Tampak beberapa keluarga yang telah dahulu tiba di lokasi tengah asyik mengobrol di depan area cottage yang menghadap langsung ke pantai. 


Mereka tengah menikmati udara pagi di pantai, sementara beberapa pemuda terlihat sibuk mempersiapkan tenda, kursi, dan perlengkapan lainnya termasuk peralatan audio. 

Anak2 tampak sudah tidak sabar untuk segera berenang di pantai.  Setelah mendapatkan kamar2 dan membereskan barang2 bawaan, 

maka selanjutnya yang terlihat adalah kelompok2 yang tengah mempersiapkan acara2, baik persiapan acara kebaktian maupun group performance acara malam minggu.
  
 
Kelompok pemuda  di cottage utama bapak2, kelompok ibu2 berkumpul di cottage utama  ibu2, dan kelompok bapak2 memilih tempat di bawah tenda karena sebelumnya mereka telah duduk dan berkumpul disana sambil mengobrol.





Tepat pukul 12.00 WIB siang, seluruh perserta berkumpul di ruang kantin cottage, makan siang secara prasmanan telah disediakan, kursi2 di sekitar kantin tertata rapi siap untuk digunakan. 

Namun  banyak yang memilih untuk membawa makanan mereka dan duduk di bawah tenda sambil menikmati  angin pantai yang bertiup cukup kencang siang itu.

 Bahkan ada yang menikmati makan siang mereka di area depan cottage yang langsung menghadap ke pantai, lokasi yang telah di ‘amankan’ pihak cottage untuk digunakan khusus peserta retreat.






Acara retreat officially baru akan dimulai saat buka Sabat & Vesper, maka sisa waktu setelah makan siang tidak di sia-siakan begitu saja. Selepas makan siang, setelah beristirahat sejenak,

 beberapa  anak2, pemuda dan bahkan beberapa orang tua bergegas menuju pantai. Permainan 
air menjadi pilihan mereka siang itu. Beberapa orang memilih untuk berenang, ada yang naik perahu, jet ski, dan banana boat.  

Bahkan ada yang hanya menikmati udara siang pantai dengan beristirahat, mengobrol dan beberapa ada yang memilih untuk tidur siang.  Semua menikmati udara pantai  siang hari dengan caranya masing2 hingga tiba pukul 16.30 WIB sore. 








Persiapan untuk kebaktian buka Sabat dan Vesper mulai terlihat.  Beberapa anak muda berlatih lagu2 di iringi alat music keyboard dan gitar.  Check sound system mulai terdengar, LCD, Laptop dan wide screen sudah mulai terpasang.

 Lampu2 pun sudah tampak mulai menyala. Kursi2 telah rapi berjajar. Tiba saatnya kebaktian buka Sabat dan Vesper akan dimulai. Atas permintaan beberapa bapak2 dan orang muda maka acara makan malam yang seyogyanya dilakukan pada pukul 17.30 WIB sore sebelum jam kebaktian, dengan pertimbangan masih terasa kenyang, maka makan malam di undur setelah jam kebaktian vesper selesai.
 


























 

Tepat pukul 06.00 WIB sore, seluruh anggota jemaat berkumpul di tenda untuk mengadakan kebaktian buka Sabat dan acara Vesper.  Kebaktian dibuka dengan kata sambutan yang 

dibawakan oleh Ibu Yunita Wuisan sebagai pemimpin acara sekaligus penggagas acara Vesper malam itu. Setelah lagu pembukaan, doa buka dan renungan singkat yang dibawakan oleh gembala jemaat Pdt. Sonny Kapitan,
selanjutnya adalah persembahan lagu2 yang dibawakan oleh beberapa keluarga yang telah ditunjuk panitia, yang dibawakan  secara bergantian dan diselingi dengan bacaan ayat2 Alkitab dan referensi cerita di balik lagu2 yang dibawakan. 

Tiap lagu di dukung dengan ilustrasi gambar yang dikemas sangat menarik dan cukup menyentuh hati.
Lagu pertama berjudul “Beyond the Sunset” dibawakan oleh Sdr. Daniel Tambunan yang di dahului dengan sebuah drama singkat yang melatarbelakangi cerita dibalik lagu tsb. 

 Bagaimana seorang yang buta dapat merasakan indahnya saat2 matahari terbenam, melalui mata sahabatnya yang menceritakan kepadanya  bagaimana bentuk, warna dan pesona matahari terbenam, dia dapat turut menikmati keindahan ciptaan Tuhan itu, saat matahari terbenam. 

Diperankan oleh Sdr. Daniel Tambunan, Fidella Tambunan, Robert Rihi Hina dan Sdri Yanti, drama yang mereka bawakan mampu menggugah hati  peserta untuk turut merasakan keagungan Tuhan. 

Sebuah ayat Alkitab yang terdapat dalam Mazmur 23 dibacakan oleh Ibu Lenni Silitonga, dilanjutkan dengan lagu “Shall We Gather At the River” dan “Is Not An Easy Road” yang di nyanyikan seluruh anggota jemaat secara bersama2.  


Bpk Munas Tambunan & Ibu menyanyikan sebuah lagu berjudul “In Time Like This” dengan penuh perasaan, kemudian dilanjutkan oleh Keluarga Bp. Agustinus Silalahi, 

yang membawakan sebuah lagu yang berjudul “Jesus Saviour”, diiringi petikan gitar Bp. Agustinus yang menyentuh hati. “In The Garden of Getsemani” adalah sebuah judul lagu yang dibawakan secara duet oleh Sdri. Rolas dan Didin.
Dilanjutkan sebuah lagu berjudul “Because He Lives” dibawakan oleh Ibu Dona Manurung, dan pada bait ref anggota jemaat menyanyikannya secara bersama-sama.  

Lagu “Each Step I Take” adalah lagu selanjutnya yang juga di nyanyikan anggota jemaat secara bersama-sama, di dukung Ilustrasi gambar yang cukup menyentuh hati membuat lagu ini begitu mengena di hati para peserta retreat malam itu.  
Pdt. Sonny Kapitan, ibu dan anak kemudian membawakan sebuah lagu dengan judul “Cintakah Kau Kepada Tuhan” di iringi petikan gitar lembut Pdt. Sonny Kapitan, dan dilanjutkan dengan lagu 

 “Great Is Thy Faithfulness” yang dibawakan oleh Ibu Fanny Sinaga. 

Keluarga Jamesson Silitonga membawakan lagu  berjudul “All the Glory Must be To The Lord” dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.



Mendahului  lagu yang akan dibawakan oleh Bp. David Tampubolon yang berjudul  “It is Well With My Soul”, Ibu Yunita Wuisan secara singkat menceritakan latar belakang bagaimana lagu ini diciptakan.

Dimana seorang lawyer suskes bernama Horatio Spafford kehilangan ke-4 anak perempuannya dalam kecelakaan kapal saat melintasi lautan Atlantik dalam perjalanan dari Chicago menuju Eropa. Sang istri selamat.  

Dan saat Spafford ingin menjumpai istrinya di Eropa, di dalam perjalanannya, saat kapal yang dia tumpangi  melintasi  tempat kejadian yang menimpa ke-4 anak perempuannya, Spafford  dengan berurai air mata menulis lagu ini. 


Bp. David Tampubolon membawakan lagu ini dalam dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan penuh penghayatan, mampu menggugah hati peserta retreat malam itu.  Pada bait ref dalam bahasa Indonesia, kembali Ibu Yunita mengajak jemaat menyanyikannya secara bersama2. Kwartet Kemang Pratama yang terdiri dari Bp. Munas Tambunan, Bp. Willy Wuisan, Bp. Mulana Simanjuntak dan Bp. Jamesson Silitonga menutup rangkaian lagu2 yang dibawakan pada malam Vesper itu. Membawakan sebuah lagu berjudul “Amazing Grace”, mereka memukau penonton malam itu, lagu yang mereka bawakan terdengar begitu indah, diiringi keyboard dan tiupan hamonika Sdri. Rolas.

Acara Vesper malam itu berjalan cukup berkesan. Lagu2 yang dibawakan oleh keluarga2 begitu  menyentuh hati, menggugah dan mengangkat iman dan kerohanian seluruh peserta. Semakin menarik berkat  dukungan ilustrasi gambar yang menambah kesan dramatis tiap lagu yang dibawakan.  Puji Tuhan, segala Puji hanya kepadaNya.  Acara Vesper berakhir tepat pukul 19.30 WIB, diakhiri dengan membuat lingkaran sambil bersama2 mengucapkan "Selamat Sabat 3x" dilanjutkan dengan makan malam dan beristirahat alias tidur malam. Sebelumnya tidak lupa  panitia  mengumumkan jam kebaktian esok harinya termasuk jam renungan pagi.

Good night and sleep well !






Sabat pagi, 27 October 2012

Pukul 06.00 WIB pagi, ibu Yunita layaknya ibu asrma mengetuk pintu2 cottage untuk membangunkan  peserta retreat dan mengajak berkumpul di tenda untuk mengikuti renungan pagi. 
Acara di pimpin oleh Sdr. Robert Rihi Hina, doa buka dilayangkan oleh Bp. Agustinus Silalahi, bacaan renungan dan kesimpulan di sampaikan oleh Bp. David Tampubolon. Seusai renungan pagi, peserta bersama2  menuju kantin untuk menikmati sarapan pagi yang telah disiapkan pihak cottage, dan selanjutnya peserta bersiap2 untuk mandi dan mempersiapkan diri mengikuti kebaktian hari Sabat. 
  
Acara Sekolah Sabat dimulai tepat pukul 08.00 WIB pagi. Diawali dengan song service yang dipimpin oleh Sdri. Hana Silalahi, satu persatu peserta datang dan memenuhi tenda tempat diadakannya perbaktian.   

Acara sekolah sabat dibuka dengan sebuah drama yang dibawakan oleh pemuda.   Diperankan oleh Sdr. Randy Papudi, Fidella Tambunan, Rolas dan Diko Simanjuntak menceritakan sebuah keluarga saat mengadakan perbaktian keluarga. 
Sebuah lagu special dibawakan oleh sekolah sabat anak2, dengan mengenakan topi binatang2 dan menggunakan gerakan, mereka membawakan sebuah lagu dengan judul “Ayo Kawan Kita Memuji Tuhan”.

  













Diskusi pelajaran sekolah sabat dewasa di persatukan dalam satu kelas, dipimpin oleh 5 pemimpin diskusi secara bergantian sesuai hari yang telah ditentukan oleh staff sekolah sabat.  


Hari Senin Bp. Munas Tambunan, hari Selasa Bp. Jamesson Silitonga, hari Rabu Bp. David Tampubolon, Hari Kamis Bp. Willy Wuisan, dan  Hari Jumat  Bp. Mulana Simanjuntak.  


Sekolah sabat anak2 mengambil tempat di cottage ibu2, di pimpin oleh guru2 sekolah sabat anak2, spt Ibu Sitimei Kapitan, Ibu Meiske Tampubolon, Ibu Sari Tobing, dan Ibu Imelda Perangin2, mereka belajar sekolah sabat sambil melakukan berbagai kegiatan kreatifitas. Salah satunya membuat semacam kalender yang berisi kata2 pernyataan kasih sayang anak kepada Ayah/Ibu mereka. I love You Mom / Dad. Contoh kreatifitas yang sangat baik dalam membangun tabiat anak untuk mengasihi.  

Acara khotbah dimulai lebih awal dari waktu biasanya.  Pukul 11.00 WIB acara khotbah di mulai.  Dengan menyanyi lagu pembukaan LS. No. 258 – Betapalah Eloknya di Rumah Tangga” dan dilanjutkan dengan ayat bersahutan yang terdapat dalam Filipi 2 : 5-8 dibacakan oleh Bp. David Tampubolon dan jemaat secara bergantian, doa syafaat di layangkan oleh Bp. Willi Wuisan, bacaan persembahan dan doa dilayangkan oleh Bp. Mulana Simanjuntak.  


Sebuah lagu special mengawali firman dibawakan oleh Trio Michelle, Kanya & Ivana dengan judul lagu “What A Day that will be”, dinyanyikan dengan begitu baik,  dilanjutkan dengan kwartet pemuda, Daniel T, Fidella T, Rolas & Randy Papudi dengan judul lagu  “His Eyes On the Sparrow”  yang dibawakan secara acapella, terdengar sangat indah. 
 

Ayat inti yang terdapat dalam Maz 127:1 dibacakan oleh Bp. Munas Tambunan, dan tibalah saatnya mendengarkan firman  bertema keluarga yang berjudul “ Tiga cara menyatakan Aku Cinta Padamu” disampaikan oleh Gembala jemaat, Pdt. Sonny Kapitan, didahului dengan menyanyi lagu thema rumah tangga  yang berjudul “Lingkaran Rumah Tanggamu” di pimpin oleh dept. RT. 


Pdt. Sonny Kapitan memulai khotbahnya dengan menyampaikan sebuah ilustrasi singkat yang menceritakan bagaimana sepasang kekasih Mary and John memiliki cara berbeda dalam mengungkapkan perasaan mereka.  Selanjutnya Pdt Sonny meminta membentuk dua kelompok yang terdiri dari kelompok Pemuda dan orang tua. 


Kelompok pemuda dipimpin oleh Bp. David Tampubolon, kelompok orang tua di pimpin oleh Bp. Willy Wuisan.  Masing2 kelompok memerankan cara mengungkapkan perasaan cinta terhadap pasangan, dengan cara Visual (melihat), Auditori (mendengar) atau Kinestetik (menyentuh) yang telah dijelaskan oleh pendeta sebelumnya. Kelompok orang tua diperankan oleh 3 pasang keluarga. Yang pertama Kel. Jodi Karamoy, Kel. Agustinus SIlalahi dan Kel. Bp. Solihin. 







Masing2 keluarga memerankan satu dari ketiga teori diatas.  Kelompok Pemuda menggabungkan ketiga teori diatas dalam satu cerita. Peran utama Hana Silalahi dan Adrian, menceritakan bagaimana sepasang kekasih saat mengungkapkan perasaan cinta mereka. Pemuda lainnya berperan sebagai teman dan dosen pasangan kekasih itu.  

Tiba pada kesimpulan, Pdt Sonny menyampaikan bahwa setiap pasangan memiliki cara dominan tersendiri saat mengungkapkan perasaan kasih sayang mereka. Perbedaan yang terjadi adalah sesuatu yang unik.  Maka menerima dan menghargai perbedaan yang ada menjadi kunci kebahagiaan, serta meletakan keinginan pasangan diatas keinginan pribadi menjadi sesuatu yang perlu dilakukan setiap saat di dalam  rumah  tangga. 

Acara  khotbah  diakhiri  dengan  menyanyi  LS  no.  260 “Senaglah Rumah” dan ditutup dengan doa berkat oleh Pdt Sonny Kapitan. Sebelum beranjak ke kantin untuk makan siang, maka seluruh peserta menuju pantai di depan cottage untuk mengambil foto bersama. Setelah makan siang, acara selanjutnya adalah  ‘Seminar RT”  dan kegiatan Adventurer/Pathfinder yang diadakan secara bersamaan pukul 14.00 WIB siang.



Tepat pukul 14.00 WIB siang, seluruh peserta kembali berkumpul di tenda, diawali dengan pembukaan kegiatan Adventurer/Pathfinder dengan membentuk 3 kelompok yang terdiri dari 10 orang tiap group, anak2 kecil hingga usia dewasa semua berkumpul dalam dalam satu group yang telah ditentukan oleh coordinator acara. Wejangan dari pemimpin Adventurer/Pathfinder mengawali  kegiatan mereka siang itu. Sungguh menggembirakan melihat mereka berkegiatan bersama. Tampak anak2 yang lebih besar membantu adik2 yang masih kecil2.  Acara dikemas cukup menarik, dikoordinir oleh Ibu Lies Purnama dan Bp. Chandra Perangin2, mereka melakukan aktifitas Adventurer/Pathfinder secara bersama2.  Tampak mereka bergerak menuju pantai di depan cottage, tempat yang telah di siapkan oleh panitia untuk kegiatan mereka. Area yang cukup luas membuat mereka leluasa melakukan kegiatan, spt : mencari harta karun berupa permen di dalam pasir yang berisi pertanyaan dan perintah, dan membuat monumen dari pasir yang terdapat dalam Alkitab, spt  tembok Yeriko yang dibuat oleh kelompok yang dimppin oleh Melvin Simanjuntak,  bahtera Nuh yang dibuat oleh kelompok yang dipimpin oleh Joshua Simanjuntak, dan patung Nebukadnezar yang dibuat oleh kelompok yang di pimpin oleh Adrian Situmorang. 














Dengan penuh antusias mereka melakukan kegiatan tsb, tampak setiap grup bekerjasama untuk dapat menyelesaikan tugas mereka. Acara yang cukup mengesankan bagi anak2 yang masih kecil, karena mereka dapat belajar Alkitab sambil bermain pasir. Sangat mengasyikan!  Pada kegiatan 1, kelompok yang dipimpin oleh Adrian yang menjadi pemenangnya.  Kegiatan 2,  kelompok yang dipimpin oleh Joshua Simanjuntak yang menjadi pemenangnya, dan pada kegiatan 3 kelompok yang dipimpin oleh Melvin Simanjuntak yang menjadi pemenangnya.  Selain hadiah pemenang, panitia juga menyiapkan hadiah bagi seluruh anak2 yang hadir di acara retreat. Puji Tuhan!




Lynda Karman
Dept. Rumah tangga