Jalanan yang begitu
padat pagi itu membuat saya panic. Berulang kali saya melihat jam di
pergelangan tangan saya. Menghitung waktu berapa lama lagi saya tiba di kantor
membuat saya semakin stress. Saya coba memacu kendaraan lebih cepat, tetapi tak
kuasa melawan kemacetan luar biasa yang terjadi pagi itu. Saya
mulai merasa panas dingin, jantung saya berdetak lebih kencang, emosi saya mulai tidak stabil,
bagaimana tidak, hari itu adalah jadwal kunjungan rutin “enam bulanan” kantor
pusat regional tempat saya bekerja, dan saya harus mem-presentasikan pencapaian
divisi yang saya pimpin.
Jam menunjukan pukul 08.00 pagi saat saya
tiba di kantor, dimana sebenarnya saya berharap dapat tiba satu jam lebih awal.
Sedikit tergesa saya lantas menuju ruang pimpinan untuk sekedar berdiskusi sebelum
saya menyampaikan presentasi saya.
Betapa terkejutnya saya saat pimpinan saya meminta untuk mengganti beberapa hal yang berhubungan dengan periode
waktu atas materi yang sudah saya persiapkan tsb. Dengan tergesa saya meninggalkan ruangan pimpinan sembari berpikir dalam hati apakah saya dapat
mengumpulkan data baru dalam waktu se-singkat ini. Semakin panic saat saya melihat empat orang
perwakilan kantor pusat kami serta beberapa kepala bagian lainnya telah
memasuki “ruang meeting”, siap mendengarkan presentasi saya, namun saya masih
disini berkutat mengumpulkan data baru.
Saya sempat menawarkan
kepada pimpinan saya kemungkinan untuk mem-presentasikan apa yang sudah saya
siapkan sebelumnya, tetapi dengan alasan
hal tsb adalah permintaan kantor regional dimana baru dimintakan sehari sebelum
kedatangan mereka, maka tidak ada pilihan lain selain menggantinya saat itu. Saya
sedang mengutak-atik data dibantu oleh salah satu team saya, saat saya
mendengar pimpinan saya dengan nada kurang sabar beberapa kali mengingatkan waktu
yang tinggal sedikit lagi. Wajahnya yang
tegang membuat saya semakin panic. Gantinya mempercepat proses penyempurnaan
materi, hal tsb justru membuat saya nyaris “blank out”. Lumpuh. Beberapa detik
saya berhenti sambil berupaya mengumpulkan energy baru untuk berpikir, sampai saya
mendengar kata2 team saya yang mengatakan, “Sabar bu, pelan2
saja, saya yakin Ibu bisa mengerjakannya dengan baik”. Sesaat saya terhenyak. Kata2
itu biasa saja, tidak ada yang istimewa, kata2 yang sudah sering kita dengar. Sepintas
terdengar tanpa makna. Namun, tiba2 saja kata2 itu menjadi senjata ampuh alias
sakti, kata2 itu mampu membangkitkan dan mendobrak “kemampuan” saya yang sempat
berada di titik nol, karena disampaikan pada
waktu yang tepat.
Saudara, apakah kita
sadar akan setiap kata yan terucap dari mulut kita ? Apakah kita cukup
bertanggung jawab saat mengeluarkan kata2 dari mulut kita? Apakah kata2
kita melemahkan orang lain atau justru mampu
menguatkan mereka? Pernahkah kata2 yang kita ucapkan menyakitkan orang lain? Berapa
banyak orang2 yang terluka dengan ucapan kita, atau bahkan terhibur hanya dengan mendengarkan sebuah kalimat singkat?
Sesaat setelah mendengar ucapan team saya,
seakan mendapatkan kekuatan baru, tiba2
saja saya mampu merampungkan pengumpulan data yang tengah saya lakukan, bahkan
waktunya lebih singkat dari yang saya duga sebelumnya. Kata2 itu mampu
mengembalikan kepercayaan diri saya saat saya merasa tidak mampu melakukan
perubahan dalam waktu yang relative singkat di tengah2 keadaan ysng begitu
tergesa2. Namun sepenggal kalimat yang di ucapkan pada waktu yang tepat telah memampukan
saya melakukan sesuatu melebihi kemampuan
saya. Ayat renungan kita pagi ini mengajak kita untuk kerap mengeluarkan kata2
yang menghibur, kata2 yang baik untuk membangun, agar orang yang mendengarnya
beroleh kasih karunia. Mari kita menjadi
duta2 penyambung lidah kebenaran yang siap mengeluarkan kata2 yang menghibur
dan membangun citra kekristenan dengan mengikuti teladanNya. Kata2 yang diucapkan
dengan baik akan menguatkan setiap orang yang mendengarnya.
Selamat menjalankan aktivitas hari ini,
selamat berakhir pekan, Tuhan memberkati.
“BE
MINDFUL OF THE WORDS THAT ARE COMING OUT OF OUR MOUTH”
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat
Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :