Sunday, November 04, 2012

Part 2 - Sabat, 27 Oktober 2012


RETREAT JEMAAT KEMANG PRATAMA
PONDOK  PARAHIYANGAN  COTTAGE, PANTAI CARITA
26-28 October 2012


Sabat siang, 27 October 2012

Sesaat setelah Adventurer & Pathfinder meninggalkan tenda dan melakukan asktifitas mereka di tepi pantai, maka orang tua dan pemuda tetap berada di tenda untuk mengikuti seminar rumah tangga. Sesi seminar diawali dengan kata sambutan yang dibawakan oleh Ibu Yunita Wuisan.  


Materi seminar merupakan “oleh-oleh” dari mengikuti seminar Bi-Union Family Ministri yang diadakah di Manado pada tanggal 18–20 October 2012, satu minggu sebelum acara retreat jemaat. Acara seminar ini adalah program acara pengganti atas satu sessi acara yang batal diadakan di acara retreat ini karena satu dan lain hal. 

Atas kesepakatan panitia dan gembala jemaat, maka seminar ini di laksanakan di acara retreat jemaat  2012. Sessi seminar dibawakan oleh dept. rumah tangga, materi  dengan judul “Apakah masih ada harapan bagi kita untuk menikmati rumah tangga yang berbahagia di dunia ini” dibawakan oleh Ibu Lynda Karman, dan selanjutnya pengembangan materi dan diskusi di pandu oleh Bp. Karman AK. Tiga landasan penting menjadi kata kunci untuk menjawab pertanyaan diatas. 1. Dasar2 Alkitab dalam pelayanan keluarga. 2. Pengertian keluarga menjadi satu system. 3. Perbaktian keluarga.


Acara berlangsung cukup seru, terutama saat diskusi kelompok yang dibagi menjadi 3 kelompok.  Kelompok para ibu dan bapak  membahas tentang : “Apa Prioritas Utama dan Harapan  dalam keluarga untuk menjaga keutuhan rumah tangga”.  Kelompok pemuda membahas: “Apa Impian orang muda dari sebuah pernikahan yang suci”. Masing2 kelompok mencoba menyampaikan harapan yang terkandung di hati mereka kepada pasangannya. 

Harapan yang dilontarkan cukup beragam dan mewakili perasaan masing2 kelompok. Hal2 yang disampaikan tidak menyertakan nama orang, sehingga harapan2 yang muncul apa adanya justru menjadi sesuatu yang berharga karena sesuai dengan realitas yang ada, dan langsung mengena kepada yang bersangkutan. 

Diskusi berjalan cukup relax namun terarah, diselingi senda gurau dan sajian beberapa makanan ringan  yang disiapkan oleh panitia, diantaranya oleh2 dari Manado, membuat sore itu cukup menyenangkan.
Kelompok ibu2 yang diwakili oleh Ibu Sofie Manurung menjadikan takut akan Tuhan dan mezbah keluarga menjadi prioritas utama dalam menjaga keutuhan rumah tangga. 

 Penuh perhatian, pengertian, saling menghargai dan menghormati, serta menjalani kehidupan yang seimbang secara horizontal dan vertical menjadi harapan para ibu.  Tidak ketinggalan sisi romantisme para bapak tetap diharapkan, agar cinta kasih dan kehangatan dalam rumah tangga tetap terjaga. 


Kelompok bapak2 yang diwakili oleh Bp. Munas Tambunan menyampaikan hal yang sama untuk menjadi prioritas utama dalam menjaga keutuhan rumah tangga, yaitu menjadikan Tuhan yang terutama. Harapan para bapak adalah: 


Tetap bergantung kepada suami, menjadi teman yang baik dalam suka dan duka, memberikan perhatian yang cukup, dan menghargai suami, menjaga penampilan sesuai usia, dan mengerti keadaan suami jika suatu saat suami tidak lagi bekerja atau mendapat sakit.  Kelompok pemuda yang diwakili oleh Sdr. Daniel Tambunan menyampaikan impian mereka sebagai orang muda, tidak muluk2, yaitu mencapai kehidupan rumah tangga yang berbahagia di dunia.      



Sesi diskusi semakin seru saat Ibu Yunita melemparkan study case satu kehidupan  rumah tangga untuk kembali di diskusikan, bagaimana sepasang suami istri yang masih muda, dimana suami rela meninggalkan pekerjaanya untuk dapat merawat istrinya yang sakit selamanya. 

 Pada case yang lain suami rela meninggalkan istrinya yang sedang sakit untuk dapat bekerja di ladang Tuhan. Beberapa tanggapan bermunculan terhadap case diatas. Pro dan kontra. Tiba pada kesimpulan bahwa tidak ada yang salah dan benar dalam argument yang disampaikan, semua bergantung kepada prioritas hidup masing2 keluarga.  Setiap permasalahan dapat di bicarakan secara baik2. Komunikasi yang lancar menjadi kunci utama dalam menyelesaikan permasalahan yang  akan timbul, demikian Ibu Yunita memberikan tanggapannya sekaligus menutup study case tsb diatas. Bp. Karman melemparkan  satu pertanyaan “ Apakah keluarga anda memiliki goal/tujuan dalam menjalani kehidupan rumah tangga”. Sessi kali ini secara tidak langsung ‘menggiring’ tiap keluarga untuk maju dan menyampaikan tanggapannya. Seluruh keluarga yang hadir saat itu, baik keluarga  muda maupun yang senior diminta turut berpartisipasi dalam memberikan tanggapannya. Bersama dengan pasangan masing2, tiap keluarga bersedia maju memberikan tanggapan dan sedikit kesaksian keluarga. Tak satupun keluarga yang terlewatkan.  Puji Tuhan, tiap2 keluarga bersedia menyampaikan tanggapan mereka, dan tentunya hal tsb menjadi pelajaran berharga bagi keluarga2 lainnya.



Tepat pukul 18.00 acara seminar berakhir, di tutup dengan menyanyi LS no.  253 – “Matahari Terbenam” dilanjutkan dengan renungan tutup Sabat yang dibawakan oleh Ibu Sofie Manurung. Selepas acara tutup Sabat seluruh peserta secara bersama2 menuju kantin untuk menikmati makan malam dan selanjutnya mempersiapkan diri untuk acara malam minggu.  Menu malam minggu cukup special, “ikan bakar plus sambal dabu2 super pedas” ditambah aneka lalapan segar.  Menu special itu semakin istimewa saat Bp. David Tampubolon menyuguhkan  menu tambahan berupa “pete”. Jumlahnya yang cukup banyak membuat hampir seluruh peserta yang suka dengan makanan tsb turut menikmati.  Maka makan malam kali itu benar2 luar biasa nikmat.  Puji Tuhan!



Acara malam minggu

Tepat pukul 19.30 WIB acara yang ditunggu2pun tiba, acara  malam minggu.  Kedua MC  yang di dapuk untuk memandu acara malam minggu, Randy Papudi & Daniel Tambunan tampak mulai sibuk.  Beberapa kali mereka berdua terlihat berdiskusi dengan team panitia, sambil sesekali bersenda gurau dan tertawa lepas sekedar menghilangkan kegugupan. Sambil menunggu salah satu juri yang belum tiba di tempat, mereka habiskan waktu untuk berkoordinasi, mereka berdua, begitu pula dengan team panitia, meminta arahan dan masukan, bahkan tidak lepas merekapun memberikan usul dan saran yang baik demi kelancaran acara malam minggu.  Kerjasama yang sangat baik. Two thumbs up to both of you!. 



Acara  dimulai sesaat setelah check sound dan audio selesai dilaksanakan, saat seluruh peserta mulai memadati  tenda tempat diadakannya acara.  Tepuk tangan terdengar saat kedua MC masuk dan mulai menyapa penonton. Ucapan selamat malam sekaligus informasi run down acara yang akan ditampilkan malam itu mampu menarik perhatian penonton.  Secara bergantian mereka melontarkan kata2 untuk mencairkan suasana yang pada detik2 pertama sempat terkesan kurang ”gayeng”.  Namun detik2 selanjutnya bukan saja "gayeng” tetapi mereka berdua mampu menguasai panggung dan menciptakan suasana acara malam minggu yang cukup berkesan.  Diawal acara tidak lupa MC menginformasikan the “secret coach” atau ‘juri tersembunyi” yang akan menilai performance malam itu.  Juri terpilih adalah orang yang sama sekali tidak terlibat  dalam group performance manapun, sehingga penilaian mereka akan lebih objective. 





Acara di buka dengan penampilan Ibu2 yang membawakan tari Hawaian. Tepuk tangan panjang memenuhi tempat acara.  Lengkap dengan kembang di kepala,  serta mengenakan seragam atasan hitam dan rok  hawai, ibu2 itu mulai berlenggak-lenggok  gemulai diatas panggung bak putri hawai. 

Tidak puas sekedar bertepuk tangan, beberapa penonton berdiri dan meneriakan nama ibu2 tsb saat mereka menggerakan pinggul, gerakan putar badan, dan bergandeng tangan secara silang.  Gerakan yang cukup memesonakan penonton. 





Selanjutnya kuis2 spontan yang telah di siapkan kedua MC sempat membuat penonton heboh. Tiap pertanyaan akan mendapatkan hadiah. Panitia menyiapkan cukup banyak hadiah untuk acara kuis ini. 


Pertanyaan seperti pulsa siapa yang paling sedikit malam itu mampu membuat penonton tak dapat menahan tawa, karena banyak yg berlomba2 maju ke depan dan menunjukan pulsa yang tinggal Rp 10, - Rp 7,-, bahkan ada yang Rp 2,- namun ternyata ada yang lebih sedikit dari yang sebelumnya, Rp 1,- yaitu Sdri Yanti. Saat hadiah  melayang ke tangan Sdri. Yanti,  MC sempat meledek dengan mengatakan “koq pulsa tinggal sedikit di kasih tahu ke orang2”, ggrrrrr…penonton pun tertawa serempak.  Pertanyaan coba sebutkan sebanyak2nya nomor polisi kendaraan di Indonesia juga sempat membuat beberapa peserta berebutan untuk maju. Kelucuan tampak saat Pak Karman dan Pak Chandra Perangin2 maju secara bersamaan.  Salah satu dari mereka sempat di tahan oleh MC saat akan merebut mike untuk menjawab, ternyata Pak Karman dapat  menjawab pertanyaan dengan menyebutkan 5 nomor polisi, dimana peserta sesudahnya hanya dapat menyebutkan kurang dari 5 nopol.



Acara semakin seru saat kelompok pemuda mulai beraksi, dengan mengusung thema OVJ dengan judul cerita “Galih dan Ratna” mereka mampu mengocok perut penonton hingga terpingkal2.  Sosok Galih yang diperankan oleh Hana Silalahi dan Ratna yang diperankan oleh Joshua Simanjuntak benar2 membuat penonton tak dapat menahan tawa.  


Terlebih saat scene Galih tengah merayu Ratna, sosok Ratna yang diperankan oleh Joshua Simanjuntak benar2 layaknya seoarng gadis ABG yang sedang jatuh cinta, tersipu2 malu saat menerima pernyataan cinta Galih.  

Demikian pula saat bapak Ratna yang diperankan oleh Dave Purnama melarang Ratna berpacaran dan menyuruhnya pulang, membuat penonton semakin terbahak2.  Seru dan kocak.  


Penampilan mereka di akhiri dengan sebuah modern dance dengan judul lagu “Aikakata”.  Tampak semua orang2 muda menari dengan lincah, pria mengenakan rok dan bando layaknya gadis2 ABG. Penampilan yang luar biasa.

                        













Selanjutnya sebuah lagu yang dipopulerkan oleh penyanyi Chrisye dengan judul “Cinta”, dibawakan dengan apik oleh kedua MC, Daniel – Vocal, Randy – Gitar.  Tampak beberapa penonton turut larut mengikuti  syair lagu cinta tsb.


Setelah diselingi beberapa games dan kuis2 berhadiah, MC meminta bantuan beberapa penonton  untuk mengambil lima nomor untuk doorprize dari ‘kumpulan nomor’ yang sebelumnya telah disiapkan oleh panitia. 


 Nomor2 tsb adalah nama2 keluarga yang hadir di acara retreat. Demikian pengambilan nomor2 untuk mendapatkan doorpize dilakukan berulang kali disela-sela group performance, hingga seluruh peserta  berkesempatan mendapatkan doorprize.  


MC sempat meminta bantuan Ibu Ellen Onsoe, selaku pemilik cottage dan Jeremy Silitonga untuk mengambil beberapa nomor doorprize.



Penampilan selanjutnya yang tak kalah menarik adalah penampilan ibu2 untuk yang kedua kalinya. Diawali dengan tarian “gangnam style” yang menceritakan seorang pemuda yang bernama Robinhood yang diperankan oleh Ibu Lies Purnama tengah  mengendarai “invisible horse”.  

Dengan penampilan bak seorang pendekar, wajah yang di dandani mirip wajah pria, lengkap dengan topi  koboi, kacamata hitam, ban pinggang hitam besar dan sepatu boot, serta tidak ketinggalan tas besar yang diselempangkan di bahu, Ibu Lies mampu menjadikan sosok Robinhood benar2 nyata.  


Alur cerita yang mengisahkan bagaimana Robinhood yang suka mencuri, satu ketika berniat mendekati seorang gadis yang diperankan oleh Ibu Yuli Silalahi.


Saat Robinhood mendekati gadis pujaannya, teman2 gadis itu mencoba mempengaruhi nya untuk tidak menerima cinta Robinhood. Tetapi Robinhood tetap saja mendekati gadis pujaannya dan tidak mengindahkan olok2 teman2 gadis tsb.  


Cerita berjalan dengan penggalan beberapa lagu yang dinyanyikan secara lipsing oleh para pemain.  Tampak teman2 gadis pujaan Robinhood yang diperankan oleh Ibu Meikse Tampubolon, Ibu Lynda Karman, Ibu Ully Tambunan, Ibu Grace Karamoy dan Ibu Yvone Darmaji menyanyi dan menari mengikuti lagu yang dimainkan.  



Semakin seru ketika cerita berpindah ke ruang pesta, saat dimana gadis pujaan Robinhood merayakan pesta ulang tahun bersama teman2nya, dan Robinhood ada disana untuk menyatakan cintanya. 

Sepenggal lagu dari kelompok band “Noah” – Separuh Aku, ternyata mampu meluluhkan hati gadis pujaan Robinhood.  Untuk merayakan cinta kasih mereka, maka teman2 gadis pujaan Robinhood yang ketika pesta mengenakan topeng segera menari  bersama mereka.  


Gerakan tari dan music “gangnam style” yang cukup energik sempat membuat penonton bersorak.  Para ibu tampak  piawai bergerak mengikuti ritme music dengan beat  dan tempo yang cukup cepat tsb.  

Alhasil, para ibu terengah2 dan berkeringat sesaat setelah penampilan usai.  Persiapan cukup singkat namun hasil tidak mengecewakan. Kerja keras Ibu Sari Tobing patut diacungi jempol!            










Penampilan para bapak malam itu tidak kalah seru,  sambil menikmati suguhan pisang goreng yang dihidangkan panitia melalui pengelola cottage, penonton menikmati penampilan para bapak. Alur cerita dimulai saat berlangsungnya sebuah pertandingan tinju. 

 Promotor tinju yang diperankan oleh Bp. Mulana Simanjuntak mengingatkan kita kepada sosok Don King, sang promotor tinju kelas dunia.  Lengkap dengan topi khas dan jubah promotor tinju dengan gaya bahasa yang di mirip2kan dengan sang promotor legendaris tsb, Bp. Mulana memulai pertunjukan dari kaum bapak malam itu. 

 Bp. Willy Wuisan yang berperan sebagai wasit tinju tak kalah lucu, dengan gaya bicara yang kebarat2an dan gerakan slow motion yang dilakukan secara berulang saat menghentikan permainan tinju membuat penonton tak dapat menahan tawa. 


Demikian ulah  Bp. Sontani Purnama dan Bp. Chandra Perangin2  yang pada awalnya bertanding tinju hingaa bergulat di lantai, tetapi kemudian saling menggendong kesana kemari diiringi lagu “Tak Gendong kemana2” sebuah lagu yang di populerkan oleh penyanyi Alm. Mbah Surip, mampu mengocok perut penonton. 


Penampilan Ibu Adeline sebagai “Round Girls” pembawa papan ronde dan Ibu Yunita yang membunyikan bel dengan menggunakan tutup panci  besar yang dipinjam dari pengelola cottage, tanda dimulainya pertandingan  tinju malam itu,  mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton.  

Puncak keriuhan penampilan kaum bapak terjadi saat wasit yang diperankan Bp. Willy Wuisan pingsan ketika secara serentak kedua petinju melayangkan “huk kanan” mereka  kearah wasit. 


Saat wasit terjatuh, kedua petinju bersorak dan saling berpelukan tanda memenangkan pertandingan. Hahaha…Pertunjukan yang sangat menghibur malam itu.  Salut kepada penggagas ide cerita tsb. 







Penampilan kedua dari kaum bapak  yang melibatkan hampir seluruh bapak2 yang hadir malam itu, mempersembahkan sebuah lagu dengan nada datar dan tone yang tidak banyak berubah naik dan turun, membuat penonton penasaran dengan lagu yang mereka bawakan.

                             
                         
Tangga nada pentatonic pada lagu tsb seakan mengukuhkan bahwa lyric lagu tsb memang sarat  kelucuan.  Diakhiri dengan gerakan mengeluarkan dompet dari saku masing2 sempat membuat penonton mengira para bapak mau  membagi2kan uangnya kepada penonton.


Hahaa...walau tak  seheboh penampilan pertama mereka, namun keterlibatan hampir seluruh bapak2 malam itu, walaupun sebagian mereka membawa catatan kecil saat menyanyi, membuat penampilan mereka  terlihat istimewa.

 
Seluruh group performance telah menampilkan penampilan terbaik mereka.  Tiba saatnya the “secret coach” yang digawangi oleh Ibu Sofie Manurung, Bp. Darmadji, dan Sdr. Robert Rihi Hina menyelesaikan tugas akhirnya.  Ketiga juri melakukan penilian berdasarkan beberapa hal penting yang telah di tentukan oleh panitia, : 1. Kekompakan group, 2. Ide/isi cerita, 3. Costum dan perlengkapan panggung, 4. Keseriusan, 5. Penampilan secara keseluruhan. Nilai yang diberikan dimulai dari angka 1 – 10 untuk setiap item penilaian. 


Maka setelah para juri menjumlahkan total penilaian tiap group, dengan dibantu team panitia,  maka nama pemenang group performance-pun didapatkan. Eng..ing..eng..dimulai dengan kata2 ‘penilaian juri tidak dapat diganggu gugat’ maka kedua MC kocak malam itu mengumumkan juara 1,2 dan 3 yang dimulai dengan memanggil juara 3 terlebih dahulu. Total angka yang hanya terpaut satu angka untuk tiap kelompok membuktikan bahwa semua group sebenarnya pantas menjadi pemenang pada malam itu. 


Namun para juri harus menentukan satu group terbaik, maka MC-pun memanggil nama kelompok  pemenang. Juara 3 dimenangkan oleh kelompok bapak2, Juara 1 dimenangkan oleh kelompok ibu2, dan juara 3 dimenangkan oleh kelompok pemuda, masing2 kelompok menerima hadiah yang telah disiapkan team panitia. Tepuk tangan bergema  saat MC menyebutkan nama2 kelompok pemenang.  

 Penoton belum beranjak meninggalkan tempat acara saat MC secara mengejutkan mengumumkan bahwa panitia menyiapkan 37  lembar voucher belanja Carefour seharga Rp 100,000,- yang akan dibagikan kepada seluruh peserta retreat, satu voucher untuk setiap keluarga. Hmm luar biasa! Acara malam minggu berakhir saat MC dibantu team panitia selesai memanggil nama2 perwakilan tiap keluarga.  Tampak wajah para peserta retreat penuh sukacita saat meninggalkan tempat acara.  Bahkan Ibu Adeline dan Ibu Imelda Perangin2 sempat berkomentar tidak menyangka akan mendapatkan doorprize “fry pan”  yang mereka angankan untuk mereka dapat saat panitia tengah mengemas dan mempersiapkan doorprize pada sore harinya.

Malam kian larut saat peserta retreat meninggalkan tempat acara dan beranjak menuju tempat peraduan masing2, sesaat setelah panitia mengumumkan jadwal acara yang akan di lakukan esok harinya. Tampak wajah2 lelah namun tersirat rona bahagia setelah sepanjang hari melakukan aktifitas yang cukup padat. Beberapa orang muda memilih tetap tinggal ditempat beberapa saat, sambil sesekali terdengar senda gurau mereka  hingga akhirnya satu persatu merekapun mengikuti langkah lainnya meninggalkan  tempat acara. Malam semakin dingin, kesunyian semakin terasa, sesekali terdengar  suara dengkur yang berasal dari cottage tempat pemuda dan para bapak beristirahat, ditingkahi suara ombak yang  semakin malam kian bergemuruh, peserta retreat menikmati malam panjang mereka di peraduan masing2.


Good night and Have a nice dream !




Minggu, 28 October 2012

Pukul 06.00 WIB pagi, seperti biasanya Ibu Yunita membangunkan peserta retreat untuk segera bergabung mengikuti renungan pagi.  Dipimpin oleh Ibu Yunita serta bacaan dan kesimpulan dibawakan oleh Ibu Ully Tambunan, acara renungan pagi itu berakhir tepat pukul 6.30 WIB pagi.  Sebelum meninggalkan tempat, panitia terlebih dahulu mengumumkan rencana kegiatan hari itu, yaitu acara “team building”. 


seusai sarapn pagi, tanpa ada yang meng-komando, sarapan pagi anak2 dan pemuda, bahkan ibu2,  dan tidak ketinggalan bapak2 secara serentak menuju area pantai yang hanya berjarak beberapa meter saja dari halaman cottage tempat peserta menginap.  Akhirnya “water sport” atau permainan air seperti naik perahu, jetski, dan banana boat serta berenang menjadi pilihan utama agenda permainan pagi itu.  Maka acara ‘team building’ yang telah disiapkan lengkap dengan peralatan yang akan digunakan batal dilakukan. 

Tampaknya permainan air lebih mengasyikan untuk dilakukan pagi itu.  Maka ‘mandi bersama’ hal yang disebut2 menjadi salah satu agenda pada acara retreat tahun ini benar2 menjadi kenyataan.  Tampak anak2, pemuda, ibu2  bahkan bapak2  semua berbaur menikmati permainan air dan berenang bersama. 












Walau ada pula beberapa ibu  yang tampak begitu menjaga kulit mereka dari sengatan matahari, namun mereka tetap bergabung walau hanya sekedar duduk dan mengobrol di sekitar para peserta yang sedang berenang. Persatuan dan kebersamaan begitu terasa saat itu.  


Thema “Go through..keep the Unity in Jesus Christ” yang di usung dalam retreat tahun 2012  ini menjadi  sesuatu yang penting untuk tetap dilakukan, menjaga persatuan dan kesatruan jemaat di dalam melayani pekerjaanNya.


Saat matahari berada tepat di ubun2, satu demi satu peserta retreat meninggalkan pantai.  Beberapa pemuda dan anak2 tampak  enggan beranjak dan memilih bermain pasir.  Namun setelah panitia memberikan aba2 untuk segera membersihkan diri dan berkemas untuk pulang, tidak lama kemudian  area pantai tepat di depan cottage tempat menginap langsung terlihat sepi.  Hanya beberapa pedagang yang tampak berusaha memasuki area yang sempat ‘di sterilkan’  pengelola cottage demi kenyamanan peserta retreat.  


Sementara bergantian menunggu kamar mandi, beberapa peserta tampak menikmati pisang yang tergolek beberapa tandan di atas meja yang terletak di tengah2 tenda, juga beberap buah nangka besar yang telah terbelah siap untuk dinikmati.  Terlihat ibu Ully Tambunan membagikan roti kepada peserta yang masih mengenakan pakaian basah. Sambil menunggu yang lainnya terlihat para peserta yang masih mengenakan pakaian basah menikmati penganan yang disuguhkan siang itu. Setelah semua kembali berkumpul di tenda dan panitia menutup rangkaian acara retreat yang berlangsung selama 3 hari ditempat itu dengan doa, selanjutnya panitia mengumumkan makan siang yang telah disiapkan dalam bentuk ‘lunch box’.  Peserta boleh memilih untuk makan di tempat atau membawanya ke dalam mobil untuk makan dalam perjalanan pulang. 


Satu persatu keluarga meninggalkan lokasi cottage.  Beberapa keluarga memilih untuk berjalan pulang secara konvoi.  Sesaat setelah seluruh mobil rombongan meninggalkan cottage, dan memastikan tidak ada lagi yang tertinggal, serta seluruh perlengkapan dan logistic telah terangkut di dalam mobil box, maka team panitia–pun segera meninggalkan cottage Pondok Parahiyangan, Carita. Terima kasih kepada Ibu Ellen Onsoe selaku pemilik cottage, seorang anggota jemaat gereja GMAHK yang sangat baik, yang telah begitu banyak membantu, men-support dan bekerjasama dengan team panitia selama acara retreat berlangsung. Semoga berkat melimpah menjadi bagian keluarga Ibu Ellen Onsoe, dan usaha tangan yang dilakukan dalam mengelola penginapan di area pantai Carita ini selalu diberkati Tuhan, dan semakin banyak tamu2 yang berkunjung untuk menginap di cottage Pondok Parahiyangan, Carita ini. 

Atas nama panitia, kami menyampaikan terima kasih banyak atas dukungan, kerjasama dan support yang telah diberikan team panitia retreat 2012, juga kepada seluruh peserta retreat kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga, atas partisipasi, dukungan, dan doa saudara2 sekalian, sehingga acara retreat jemaat kita dapat berjalan dengan baik.

Last but not least, “Tak ada Gading yang Tak retak”, mohon maaf jika terdapat hal2 yang kurang berkenan selama retreat berlangsung, baik dari segi pelayanan cottage, makanan yang dihidangkan,  dan tempat yang disiapkan. Saran dan kritik membangun yang saudara berikan akan bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan dept. rumah tangga  untuk lebih baik lagi di waktu yang akan datang. Sekali lagi kami ucapakan terima kasih.  Tuhan memberkati pelayanan kita.


 S A Y O N A R A..SAMPAI BERTEMU KEMBALI DI ACARA RETREAT TAHUN DEPAN …



Lynda Karman

Dept. Rumah tangga