Saturday, May 28, 2011

Dalam Lindungan-Nya

1 Petrus 5:8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat di telannya.“



Beberapa tahun lalu, kakak saya bekerja di sebuah perusahaan yang berlokasi di daerah pusat kota. Keluarga menyarankan agar ia mencari pemondokan atau kost di dekat lokasi kantor karna ia masih lajang. Ia biasanya meninggalkan lokasi kantor sekitar pukul 19.00 WIB dengan menggunakan transportasi angkutan umum sekaligus menghindari kemacetan bilamana pulang tepat waktu. Hari itu kakak saya pulang kantor satu jam lebih awal dari biasanya karena kondisi badan yang tidak sehat dan ia pun menggunakan sarana transportasi taksi. Entah mengapa sore itu Ia pun menyetop dan menaiki taksi yang melintas dari depan kantornya, berbeda dengan kebiasaannya yang memesan taksi melalui telepon ke perusahaan armada taksi yang terpercaya di kota Metropolitan ini.

Ia pun segera masuk dan duduk di kursi belakang taksi disertai dengan perasaan lemas. Betapa naas sore itu, ia sangat terkejut ketika mendapati ternyata ada seorang pemuda yang bersembunyi di kursi depan bagian sebelah kiri pengemudi taksi dan serta merta ia pun menodongkan pisaunya kepada kakak saya sambil berucap, “Jangan berteriak! Kami tidak akan menyakiti kamu, saya hanya memerlukan sejumlah uang untuk pulang kampung.” Sang penjahat ini pun berpindah tempat duduk ke kursi belakang tempat dimana kakak saya duduk. Kakak saya hanya berdoa, “TUHAN, tolong aku!” Sang penjahat meminta tas kakak saya sambil berkata, “Berapa nomor PIN atm anda?” Kakak saya hanya berkata, “Ambil saja uangnya bang tapi mohon jangan ganggu saya”. Ia berujar lebih lanjut, “Tidak ada uang di ATM tersebut oleh karena siang tadi saya baru saja memindahkan dananya ke rekening yang lain dan tanpa ATM.” Sang penjahat masuk ke salah satu ATM yang sepi sementara kakak saya tinggal di dalam taksi dengan mulut tertutup dengan lakban.

Beberapa menit kemudian, penjahat itu keluar dan berkata, “Dek, kamu ternyata tidak bohong, saldomu kosong dan pin yang kau berikan benar.” Akhirnya, kakak saya pun diturunkan di pinggir jalan yang dia tidak ketahui oleh karena ia telah dibawa berputar-putar. Kakak saya bingung ketika bajaj melewatinya dan bertanya ”Mau ke mana dek, ke utara atau ke selatan.” Kakak saya berdoa dalam hati “Tuhan, semoga orang ini adalah orang baik.” Ia pun menjawab, “Pak, tolong bawa saya alamat ini (sambil ia memberikan alamat kepada supir bajaj), karena saya baru saja di rampok. Supir bajaj tersebut membawa kakak saya ke tempat angkutan umum mangkal sambil memberikan sejumlah uang untuk ongkos kakak saya pulang. Betapa hati kami dipenuhi dengan ucapan syukur kepada Tuhan karena kakak kami dapat kembali dengan selamat tanpa disakiti secara fisik. Dimana pun kita berada kita harus tetap berhati hati dan berjaga-jaga dan tetap berserah kepada Tuhan agar kita berada dalam jaminan lindungan-Nya. Tuhan memberkati kita semua. Amin


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.