Sunday, May 29, 2011

Ketika "Iman" .... Satu-satunya Modal


Mazmur 4:2, “Apabila aku berseru jawablah aku ya Allah, yang membenarkan aku. Didalam kesesakan Engkau memberikan kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku.”



“Pa, demikian anak kami mengatakan, “Saya sudah menyelesaikan perkuliahan saya untuk gelar S1 jurusan Biologi. Cita-cita saya tadinya adalah untuk menjadi seorang dokter, namun saya sangat mengerti kondisi keuangan keluarga saat ini. Jikalau memungkinkan biarlah saya melanjutkan kembali perkuliahan saya untuk dua tahun mendatang untuk mendapat gelar Master di bidang Kesehatan Masyarakat.” Saya berdiam diri sejenak, karena keadaan ekonomi kami saat itu kelihatannya tidak memungkinkan untuk menyekolahkan dia melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi apalagi untuk menjadi seorang Dokter, karena saat ini saya sedang kehilangan pekerjaan. Saya hanya mampu membayar uang masuk tahun pertama ke universitas yang dia akan pilih, namun untuk selanjutnya sayapun tidak mengetahuinya.

Seringkali kita mengalami kebingungan, tidak dapat mengerti bahkan tidak dapat memberikan jawaban atas sesuatu yang sedang kita hadapi. Saya dan istri tidak tahu mau menjawab apa atas pertanyaan anak kami. “Pa, mari kita berdoa kepada Tuhan sebab hanya itu yang dapat kita lakukan yakni, “berserah dan pasrah” kepada Tuhan. Sebab jika Allah mau, tidak mustahil Papa akan mendapatkan pekerjaan suatu saat kelak dan kehidupan ekonomi rumah tangga kita akan dapat berjalan seperti biasanya”, demikian istri saya berusaha meyakinkan dan menenangkan pikiran saya. Saya pun akhirnya beroleh kekuatan dan berkata dalam hati, “Tuhan pasti akan tolong kami, tiada perkara yang terlalu besar bagi-Nya untuk dikerjakan jika Allah berkehendak.” Atas modal Imanlah yang menjadikan saya dan istri tetap bersepakat untuk melanjutkan perkuliahan anak kami ke Fakultas Kedokteran yang dicita-citakan semula dan puji Tuhan saat ini anak kami telah menjadi seorang Dokter.

Betapa sering kita tidak mengerti akan tragedi-tragedi yang muncul di dalam kehidupan kita. Kita sudah merencanakan banyak hal yang ada di depan kita tetapi kerapkali timbul tantangan di tengah perjalanan kehidupan kita. Namun bilamana kita tetap berpegang teguh kepada janji Tuhan dan menyerahkan seluruh rencana kita kepada-Nya agar Dia yang mengatur seluruh perjalanan hidup kita, maka DIA pun akan mengatur semuanya itu menjadi indah pada waktunya. Karena kita sangat menyadari bahwa Tuhan tidak pernah berjanji kita akan bebas dari segala pergumulan hidup termasuk kehilangan pekerjaan ketika keluarga sedang membutuhkan kita, tetapi jauh lebih besar dari itu bahwa di dalam pergumulan kita untuk menghadapi tantangan dan penderitaan itu penderitaan atas pergumulan itu kita yakin Allah hadir di sana seperti janji-Nya pada ayat kita pagi ini. Selamat berlibur dan selamat menikmati keajaiban pimpinan Tuhan hari ini.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.