Saturday, May 14, 2011

Jangan Berpura-pura


Matius 23:28, “Demikian jugalah kamu, disebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi disebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.”



Salah satu dari sekian banyak agenda harian kami dalam mengisi waktu kosong setelah menjalani masa purna bakti adalah menonton televisi. Pagi hari kami mengadakan mezbah keluarga, berolah raga, membereskan rumah, membaca Alkitab dan melakukan kegiatan lainnya yang dilanjutkan dengan beristirahat sambil menonton TV. Saya mengamati, sesungguhnya banyak orang yang menyukai film berbentuk Sinetron di saluran TV yang tersedia. Bahkan tidak sedikit keluarga yang berusaha untuk mengabaikan kegiatan lainnya bilamana jam tayang acara Sinetron tersebut tiba sehingga dapat menonton dan mengikuti cerita dengan sempurna.

Ketika saya melihat acara Sinetron yang ditayangkan melalui saluran tertentu dalam TV kami, saya selalu memperhatikan bahwa pada umumnya para aktor dan aktris itu ahli untuk memainkan peran mereka masing-masing sehingga banyak orang yang terperangah akan penampilan mereka padahal mereka hanyalah berpura-pura saja. “Ma, kalau dipikir-pikir, para aktor dan aktris ini bener-bener hebat ya?” ujarku berkomentar pada suatu sore sambil kami menonton TV. “Maksud Papa gimana? Hebatnya dimana?” tanya istriku kembali mempertegas pernyataan saya. “Maksud Papa, mereka ini hebat bener memainkan peran mereka seolah-olah peristiwa dan lokasi peristiwa itu terjadi adalah benar dan faktanya seakan-akan memang seperti itu.” Istriku berkomentar, “Oooh, itu maksud Papa. Iya juga ya, Mama gak pernah bayangin sampe sejauh itu.”

Banyak orang juga berpura-pura dalam kehidupan rohani mereka. Mereka tampak seperti seorang Kristiani. Mereka berbicara layaknya Kristen, menjadi anggota jemaat di suatu gereja dan menyembunyikan dosa-dosa mereka dengan hati-hati. Mereka amat saleh dan berusaha memberi kesan yang baik. Banyak orang beranggapan bahwa mereka adalah orang-orang Kristiani. Namun jauh dilubuk hati mereka, para aktor dan aktris rohani ini tahu bahwa mereka tak pernah mengakui kondisi mereka yang penuh dosa kepada Allah dan menaruh pengharapan dalam Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya harapan akan keselamatan. Secara lahiriah mereka "tampak benar," namun secara rohaniah mereka "penuh kemunafikan dan kedurjanaan", seperti ayat firman Tuhan katakan pada hari ini. Pernahkah anda berpura-pura seperti itu?. Anda mungkin dapat membohongi orang lain, tetapi tidak dapat membohongi Allah. Dia melihat isi hati anda. Jangan berpura-pura. Hadapilah kenyataan dan terimalah Anak Allah sebagai Juruselamat anda.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.