“Nak, malam ini kita semua cepat tidur ya! Karna besok pagi-pagi banget kita harus berangkat ke pantai yang letaknya cukup jauh dari tempat ini”, pesanku kepada kedua anak kami. Saya dan istri telah merencanakan jadwal kunjungan ke berbagai tempat selama kami berlibur di kota Dewata yang kerapkali dipadati dengan banyak pengunjung, baik turis mancanegara maupun turis domestik yang datang dari berbagai kota di nusantara ini bahkan dari berbagai Negara di dunia ini. Keramaian dan padatnya pengunjung di pantai Kuta membuat pantai sangat tidak nyaman untuk dikunjungi, apalagi padatnya kendaraan di jalan raya membuat suasana lebih tidak nyaman untuk menjangkau pantai itu.
Pagi-pagi benar, yakni pukul tiga dinihari kami sekeluarga sudah berada di dalam mobil bersama seorang supir yang menemani perjalanan kami selama hampir satu minggu berada di kota itu. Perjalanan darat selama tiga jam di pagi hari itu mengantarkan kami tiba di salah satu pantai yang tidak kalah menarik dibanding pantai Kuta, Sanur atau Nusa Dua, yakni pantai Lovina. Tujuan kunjungan kami ke pantai itu adalah untuk melihat para ikan lumba-lumba yang muncul ke permukaan air bahkan beratraksi dalam menyambut hadirnya sinar matahari pagi di tengah lautan. Kami telah dilengkapi dengan pakaian keselamatan yakni pelampung, berada di dalam perahu mesin yang berukuran kecil dan berangkat ke tengah lautan untuk dua puluh hingga tiga puluh menit perjalanan lamanya.
“Jangan nangis Nak! Kita kan sudah berdoa mohon perlindungan Tuhan, Ia pasti peliharakan kita.” Aku berkata kepada anak kami yang bungsu, yang menangis karena takut kalau ada ikan paus sewaktu-waktu muncul di tengah laut, ketika mesin perahu kami telah dimatikan dan terombang-ambing di tengah laut menanti sang lumba-lumba muncul ke permukaan laut. Sering kita dihantui rasa takut karena hal-hal buruk yang sering kita lihat dan pikirkan dalam hidup sehari-hari. “Jangan takut! Ini Aku”, kata Yesus. Biarlah jaminan pemeliharaan Yesus ini kita pegang setiap hari, pikirkanlah hal-hal yang indah baik terhadap dirimu sendiri maupun orang lain, maka jiwa kita akan merasa tenang sama seperti anak kami merasakan kesenangan yang luar biasa ketika pikirannya dia arahkan untuk melihat sepasukan ikan lumba-lumba yang beratraksi di tengah lautan gantinya membayangkan ikan paus datang untuk menelannya.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :