Mazmur 31:23, “Aku menyangka dalam kebingunganku: “Aku telah terbuang dari hadapan
mata-Mu.” Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika
aku berteriak kepada-Mu minta tolong.”
Akhir-akhir ini saya sering berdiam diri sambil mengkhayal.
Mengkhayalkan bagaimana jadinya anak-anakku kelak. Sebagai orangtua, sering
kekhawatiran timbul dalam pikiran saya mengenai keadaan anak-anak saya kelak.
Berkali-kali saya sering mengatakan kepada anak-anak saya, “Ambil waktu baca
Alkitab ya, Nak!” Namun apa yang saya
perhatikan, minat anak-anak terlihat jauh dari hal itu. Mereka bisa bertahan
berjam-jam di depan komputer, menonton televisi dan bermain games di alat
elektronik lainnya, tetapi menjadi masalah saat diminta membaca Alkitab.
Tragisnya, Alkitab sering dijadikan sebagai alat pengantar tidur. Membaca
Alkitab beberapa menit dan akhirnya tertidur.
Pagi
itu, tak dapat saya hindarkan, emosi saya pun memuncak. Kami telah berkumpul dan
menunggu beberapa menit lamanya untuk memulai mezbah keluarga, namun anak kami
yang tertua tak kunjung bergabung juga. Mezbah keluarga pun kami mulai tanpa
kehadirannya dari awal kebaktian. Kebaktian telah berjalan beberapa lama, namun
ia tak bergabung-gabung juga. “Kakak, kamu di mana? Udah turun dari tadi, kok
orangnya gak kelihatan?” Istri saya memanggil. Betapa terkejutnya saya ketika
kami mendengarkan jawaban, “Kakak lagi makan.” Serta merta emosi saya memuncak,
“Sudah dari tadi dipanggil dan ditunggu-tunggu untuk kebaktian, sekarang kamu
turun dan gak peduli dengan kebaktian malah kamu makan! Apa maksud kamu?”
Kemarahan
saya pun memuncak, karena telah beberapa kali kami menasihatinya namun
kelihatannya ia kurang peduli tentang hal-hal rohani. Saya sering merasa
kebingungan dalam kesendirian saya, apa yang harus dilakukan untuk membuat
anak-anak ini memiliki kepedulian yang lebih tinggi dalam hal-hal rohani. Saya
merasa dikuatkan dengan ayat roti pagi hari ini, sesungguhnya kepada Allah saja
kita mengadu untuk minta tolong dalam doa yang disertai kerendahan hati dan
kesungguh-sungguhan. Allah sanggup menolong kita untuk menyelesaikan persoalan
hidup kita. Hampirlah kepada Allah, serahkanlah segala beban kita kepada-Nya,
kita akan diberi kekuatan dan pertolongan. Tetaplah semangat dalam hidup ini,
sebab Allah yang menopang hidup saudara dan saya.
Mari Kita bagikan
Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend”
dibawah ini: