If I could catch a rainbow, I would do it just for you, and share with you its beauty, on the days you're feeling blue. If I could build a mountain, you could call your very own, a place to find serenity, a place to be alone. If I could take your troubles, I would toss them in the sea, but all these things I'm finding, are impossible for me. I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair, but let me be what I know best, a friend who's always there. - Kahlil Gibran -
Saturday, August 13, 2016
Doa Seorang Anak
Efesus 3:20, "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita."
Memperhatikan proses tumbuh kembang anak kami , adalah salah satu hal yang sangat membahagiakan. Hari demi hari, di usianya yang masih dini, kami ikuti perkembangannya dari berbagai aspek, baik secara jasmani, mental dan spiritual. Kami berusaha agar dia dapat bertumbuh secara seimbang. Oleh sebab itu selain makanan yang sehat yang kami berikan, kami juga selalu mengajak si kecil untuk mengikuti perbaktian di rumah maupun ke gereja dalam setiap kesempatan, agar dia terbiasa dengan jam-jam perbaktian sejak kecil.
“Pa, si kecil sudah mulai belajar berceloteh, lucu sekali.” Laporku kepada suami tentang perkembangan si kecil. “ Wah, senang ya. Sayang papa kerja, kalau pulang di kecil sudah tidur. Jangan lupa, kalau berdoa yang keras ma, supaya dia dengar, supaya bila dia sudah mulai besar dan bisa bicara, dia sudah terbiasa mendengar doa yang mama layangkan.” Saran suami kepadaku. Memang, pada waktu dia sudah mulai bisa bicara, yang pertama, kami mengajarinya berdoa untuk makan “Tuhan berkatilah makanan kami.” Suatu hari, ketika kami hendak pergi saya meminta anak saya yang masih kecil untuk berdoa: “Ayo sayang, berdoa ya, kita mau pergi” Diapun mulai berdoa “ Tuhan berkatilah makanan kami.” Setelah dia selesai berdoa, kami tersenyum, sebab, sebenarnya kami mau pergi bukan mau makan. Tapi kami percaya Tuhan mendengar doa si kecil. Dari hari kehari, secara bertahap kami mengajarkan doa yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang mau didoakan. Di lain kesempatan ketika dia diminta untuk berdoa, sering kali dia masih berdoa “Tuhan berkatilah makanan kami,” walaupun tujuannya bukan itu.
Bapa kita yang di sorga begitu baik dan mengetahui isi hati kita. Sebelum kita menyampaikan maksud kita, Dia sudah tahu apa yang kita butuhkan. Mungkin kita tidak pandai merangkai kata, tapi Tuhan membaca apa yang ada dalam pikiran kita. Dia dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan. Kita hanya perlu menyerahkan segalanya di dalam doa yang tulus kepadaNya, dan percaya bahwa jawaban doa Tuhan selalu yang terbaik untuk kita. Tuhan memberkati.