Friday, August 12, 2016

Indah pada waktunya


Pengkhotbah 3 : 11, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.” 

Sebagaimana pasangan suami istri pada umumnya,  kami merindukan kehadiran bayi kecil dalam keluarga kami.  Kami bertekad, bila Tuhan memberikan kepada kami keturunan, kami akan menjaga anak tersebut sebagai titipan Tuhan kepada kami.  “Selamat bu,  hasil pemeriksaan menunjukkan ibu positif hami.”  Kata dokter kepada ku,  juga kepada suamiku.  Betapa senangnya hati  ini.  “Jangan lupa minum vitamin dan makan makanan yang bergizi ya.” Kata suamiku kepadaku.  Diapun rajin menemaniku ke dokter untuk memeriksakan perkembangan janin dalam kandunganku.   Kami juga selalu berdoa bersungguh-sungguh kepada Tuhan agar anak kami dapat lahir dengan selamat dan  pada waktunya.

Pada saat usia kehamilan mendekati waktu untuk lahiran,  aku rajin jalan pagi dengan harapan dapat melahirkan dengan lebih mudah.   Tepat di suatu malam Sabtu,  saya merasakan kontraksi yang amat sangat  “Pa, rasanya ini sudah waktu untuk melahirkan.” “Ayo kita bersiap ke rumah sakit,” kata suami saya dengan wajah menunjukkan ke khawatiran, sebagaimana yang juga aku rasakan, maklum ini adalah kelahiran anak pertama.  Kami bergegas ke rumah sakit.   Waktu demi waktu berlalu,  sang bayi yang ditunggu-tunggu kelahirannya belum juga menunjukkan tanda-tanda akan lahir.   “Pa,  sudah 23 jam sakitnya, tapi si ade belum lahir juga,” kataku dengan nada semakin kuatir.  Suamiku berusaha untuk terus memberi semangat, walaupun jelas terlihat dari wajahnya dia juga kuatir  Begitu juga dengan teman-teman gereja yang datang melawat pada waktu itu  “Semangat ya bu,  memang  setiap kelahiran beda-beda, ada yang cepat ada yang lambat.  Tapi kalau sudah lahir, nanti semua rasa sakit hilang.”  Mereka mendoakanku dan memberikan nasehat-nasehat berdasarkan pengalaman mereka dalam menghadapi kelahiran.

Puji Tuhan, anak yang dinantikan akhirnya lahir dengan normal tidakkurang satu apapun.
Benar sekali, seperti yang dikatakan oleh para ibu yang menjengukku, rasa sakit yang dirasakan berganti dengan kebahagiaan dengan lahirnya anak yang begitu manis.  Proses kelahiran yang cukup lama, menghasilkan jam dan tanggal kelahiran yang cantik dan mudah untuk dikenang, sekaligus mengenang keajaiban Tuhan.    Tuhan memberikan berkat indah pada waktunya, dan kami bersyukur atas segala berkat yang  diberikanNya dalam keluarga kami.  Kiranya berkat Tuhan juga menjadi bagian kita semua.