If I could catch a rainbow, I would do it just for you, and share with you its beauty, on the days you're feeling blue. If I could build a mountain, you could call your very own, a place to find serenity, a place to be alone. If I could take your troubles, I would toss them in the sea, but all these things I'm finding, are impossible for me. I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair, but let me be what I know best, a friend who's always there. - Kahlil Gibran -
Wednesday, August 31, 2016
TERNYATA OH TERNYATA...
Roma 12 :3, "Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang diantara kamu : Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan ALLAH kepada kamu masing-masing."
Musim liburan tiba dan anak pertama kami mendapatkan liburan kenaikan kelas yang cukup panjang tahun ini. Kami lantas mengajaknya ke Pekan Raya Jakarta, karena saat itu sedang diadakan Jakarta Fair dalam rangka hari Ulang Tahun Kota Jakarta. Ketika sampai, kami lalu mencari tempat parkir mobil, sebelum turun Papa berkata, "Lebih baik HP kita tinggalkan saja ya di mobil, kan nanti kita sama-sama terus." "Saya bawa saja Pa, kan nanti mau foto anak-anak," jawabku. Setelah membeli tiket kami masuk dan langsung melihat tempat permainan anak-anak dan anak anak-asyik bermain disana. Setelah selesai bermain hari mulai malam dan mereka mulai merasa lapar lalu kami pun makan.
Selesai makan, kami berjalan-jalan lagi. Ketika saya ingin mengambil foto mereka sebelum pulang. saya merogoh tas saya ternyata HP tidak ada didalamnya."Pa kok HP Mama kok tidak ada ya.. apa tadi waktu bayar jatuh? Tapi HP kan lumayan berat kalau jatuh pasti terasa," saya kebingungan. "Coba cek yang benar siapa tahu keselip," kata Papa. Lalu saya mengeluarkan semua isi tas, dan membalik tasnya, "tuuuh.. betulkan tidak ada Pa.." jawabku khawatir.
Ketika sampai dimobil, saya mulai memeriksa disana sini, tetapi tidak ketemu juga.
"Mungkin waktu Mama membuka tas dan mau membayar, ada yang ambil.. tapi masa iya, HP nya dipaling bawah kok", saya coba menjelaskan situasinya.
"Tadikan sudah Papa bilang kita tinggalkan saja HP nya dimobil. Ya sudahlah kita laporkan saja ya".
Setelah mengisi form kehilangan kamipun pulang. Sepanjang perjalanan saya menyesal tidak mendengarkan Papa dan berpikir kok bisa HP dibagian bawah tas hilang sedangkan dompet diatasnya tidak hilang. Saya teringat foto-foto kenangan dan data-data yang ada didalamnya. Ketika sampai dirumah, kami dikagetkan sesuatu...
"Ma ini HP nya sedang dicharge, tadi katanya dibawa..", Papa berkata sambil tersenyum. Oh.. ternyata.. tinggal dirumah. Besok paginya Papa menelpon security semalam untuk membatalkan laporan karena HP ternyata tinggal dirumah.
Terkadang ketika sesuatu terjadi karena kealpaan kita, gantinya introspeksi diri tetapi kita mengkira-kira orang lain yang bersalah. Ayat kita hari ini mengingatkan kembali bahwa kita hendaklah berpikir tidak terlalu jauh tetapi percaya dan berserah kepada TUHAN. Tuhan memberkati.