Thursday, August 18, 2016

Tetap Percaya dan Tenang



Mazmur 62:2, "Hanya dekat Allah saja  aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku."

“Apakah sudah dapat kepastian kira-kira mau  sekolah dimana  anak kita?” “Belum pa, masih ditimbang-timbang, dari segi biaya, jarak tempuh,  keamanan lokasi,  dll. Pokoknya,  masih banyak yang  harus dipikirkan.  Kita harus benar-benar perhitungkan semuanya, terlebih keamanannya,  anak kita kan perempuan.” Kataku kepada suamiku, sambil memberikan beribu kriteria yang harus dipenuhi untuk mencari sekolah anakku, agar aku bisa tenang melepaskannya.  “Jangan terlalu banyak yang dikuatirkan  ma,  nanti susah sendiri. Coba berpikir dengan tenang, mari kita sama-sama putuskan yang terbaik dari yang ada dengan membawakannya  doa.” Kata suamiku dengan kalemnya, menanggapi apa yang kusampaikan.

Hal di atas adalah salah satu dari peristiwa sehari-hari yang sering membuat kita terjebak dalam kehidupan yang dihantui dengan kekuatiran, ketidak tenangan.  Padahal, kita tidak pernah tahu secara pasti bagaimana kehidupan kita  esok atau Iusa. Apakah semakin baik  atau sebaliknya. Dalam menjalani kehidupan kita  sering merasa kuatir dan takut. Kekuatiran dan ketakutan itulah yang pada  akhirnya membuat hidup kita  menjadi tidak tenang.  Dari hari  ke hari  kondisi dunia semakin tidak pasti, orang yang "berduit" gelisah dan  tidak tenang memikirkan bagaimana caranya menyimpan uang dan  hartanya dengan aman. Begitupun sebaliknya dengan orang yang berkekurangan juga tidak dapat tenang karena hari-harinya dipenuhi oleh  rasa  kuatir bagaimana memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sakit  penyakit, ketidakadilan, dan ditambah lagi dengan kondisi dunia yang semakin tidak aman dan  damai.

Namun sebagai umat Allah kita  harus tetap percaya dan  tenang. Bagaimana agar  hidup kita  tenang? Kunci untuk hidup tenang adalah memiliki penyerahan diri penuh kepada Allah.  Orang yang tenang dapat kuat menghadapi persoalan apapun. Namun sebaliknya orang yang tidak tenang, pikirannya akan cenderung menuju ke arah  yang negatif. Banyak keputusan-keputusan yang salah kita  buat ketika  kondisi hati kita  tidak tenang. Bila kita tenang, kita bisa  berdoa dan  banyak persoalan yang dapat kita  selesaikan ketika kita berdoa. Amin.