If I could catch a rainbow, I would do it just for you, and share with you its beauty, on the days you're feeling blue. If I could build a mountain, you could call your very own, a place to find serenity, a place to be alone. If I could take your troubles, I would toss them in the sea, but all these things I'm finding, are impossible for me. I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair, but let me be what I know best, a friend who's always there. - Kahlil Gibran -
Sunday, August 21, 2016
Tetaplah Berdoa
Matius 21 : 22, “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”
Selama ini saya merasa hidup yang saya jalani aman-aman saja. Walaupun tidak bisa dikatakan bebas dari masalah, namun, semua masalah yang saya hadapi bisa saya atasi. Saya mengasihi Tuhan, meskipun dengan kasih yang belum sempurna, karena sering kali saya masih bergantung kepada kekuatan sendiri. Sampai pada suatu hari…..
“Menurut dokter, saya sakit apa dok?” tanyaku kepada dokter dengan perasaan cemas. Dari wajah dokter saya bisa menebak ada yang serius dengan penyakit yang saya derita saat itu. “Menurut hasil diagnosa saat ini, ibu menderita penyakit……” mendengar penjelasan dokter, darah saya serasa berhenti mengalir. Terlintas semua kemungkinan buruk yang akan saya lalui dengan penyakit itu. “Tapi, untuk memastikan, kita perlu pemeriksaan lebih lanjut,” kata dokter. “Pemeriksaan apa dokter?” “kita akan lakukan patologi,” dokter menjelaskan. Suami saya berusaha menenangkan saya: “Tenang saja, pasti hasilnya baik.”
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, saya lebih banyak berdiam ketika berada dalam kendaraan bersama suami saya. Malamnya, secara pribadi saya berdoa dan berdoa, memohon serta bergumul kepada Allah, agar hasil patologi tidak ditemukan sel-sel atipik. Namun setelah hasil patologi keluar, ternyata harapan saya tidak terjadi. Saat itu saya sempat kecewa, marah dan sedih, karena merasa Allah tidak mau mengabulkan doa saya. Namun beberapa waktu kemudian, saya mulai menyadari, doa bukanlah cara terakhir bagi kita untuk mendapatkan jalan dalam setiap keinginan, harapan dan pergumulan hidup, tetapi doa adalah cara utama bagaimana kita mau menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah. Dengan berdoa kita dapat melihat dan mengerti akan maksud Allah disetiap perkara hidup kita. Sebab doa mengubah segala sesuatu menjadi lebih baik. Saya memutuskan untuk mencari pendapat dokter lain tentang penyakit saya. Ternyata, hasilnya tidak seburuk hasil temuan dokter yang pertama. Dengan dasar itu, membuat saya dapat memilih tindakkan apa yang sebaiknya diambil untuk penanganan kasus penyakit saya. Puji Tuhan, setelah belasan tahun berlalu, sampai saat ini, saya masih sehat-sehat saja. Secara rutin, paling tidak setahun sekali saya melakukan medical check up untuk memantau keadaan penyakit saya, hasilnya tidak ada perkembangan yang membahayakan. Ketika penyakit saya tidak berkembang, saya bersyukur karena sebaliknya iman saya kepada Tuhan semakin bertumbuh, saya belajar menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Walaupun bukanlah rencana Allah untuk mendatangkan kesusahan dalam hidup anak-anak-Nya, namun Allah juga turut bekerja di dalam segala sesuatu, untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Meskipun saya penuh dengan kekurangan, Allah mengasihi saya. Allah mendengar dan menjawab setiap doa yang disampaikan dengan penuh kepercayaan. Allah menggunakan penyakit yang saya derita untuk membawa saya lebih dekat kepada-Nya. Kadang-kadang Allah menenangkan angin ribut, di waktu yang lain Allah membiarkan lautan bergelora dan menenangkan anak-Nya. Apapun yang terjadi, tetaplah berdoa, karena Doa mengubah segalanya.