Tuesday, July 26, 2016

BUAH YANG MASAM


Matius 12:33,  
"Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal."


“Pa, pohon mangga ini sudah lebih dari 5 tahun, tapi koq belum berbuah juga ya, padahal tiap hari kita siram bahkan beri pupuk. ” Kata istriku kepadaku dengan nada kecewa.  “Iya nich, kita kan sudah kasih bermacam-macam  pupuk, termasuk  pupuk buah , supaya merangsang pertumbuhan buah.   Apa kita tebang saja?” Kataku kepada istriku. “Wah, jangan Pa,  sudah lima tahun lebih, kita kasih kesempatan lagi dech beberapa waktu.   Coba kita tambah pupuk lagi.”Istriku mengusulkan.  Pohon ini memang akhirnya bertumbuh tinggi dengan dahan-dahanya yang besar. Daunnya juga lebat. Pernah juga pohon ini berbunga, namun kembali kami harus kecewa , karena bunga-bunga tersebut rontok sebelum menjadi buah.

Sampai pada suatu hari  : “Ma,  coba lihat,  pohon mangga kita sudah mulai berbuah!” Kataku kepada istriku.  “Betul pa,  tiap hari aku hitung berapa banyak buahnya,  lumayan banyak lho. Akhirnya…. setelah ditunggu-tunggu, berbuah juga pohon ini.  Untung Papa tidak jadi menebangnya waktu itu.” Kata istriku menimpali.   Tidak sabar rasanya kami sekeluarga untuk mencicipi kelezatan buah tersebut.  “Nanti kalau sudah matang, kita bawa ke gereja dan bagi-bagi ya.” Kata istriku dengan wajah berseri-seri, sambil memandang pohon mangga yang sarat dengan buahnya.   Dan ketika buah-buah itu sudah cukup tua, kami petik dan mencoba menikmatinya. “Wah,  asam sekali rasanya.”  “Coba yang satu ini, mungkin manis, karena matang di pohon.”  Saling bergantian saya, istri dan ketiga anak lelaki saya, mengupas mangga yang ada dan mencicipinya serta memberi komentar akan rasa mangga-mangga itu. Sayang sekali, sampai  semua buah yang dihasilkan oleh pohon itu habis,  tidak ada satupun buah yang dihasilkan manis rasanya.  Padahal, dari penampilannya, buah itu sangat menggiurkan.  Karena penasaran, kami menelusuri induk dari tanaman tersebut, dan kami dapati, rupanya memang pohon itu tidak berasal dari induk pohon  yang baik atau berbuah manis.  Pohon yang baik pasti menghasilkan buah yang baik, namun kalau induk pohon itu buahnya asam, makan akan menghasilkan  buah yang asam juga dan tidak tentu tidak bisa dinikmati seperti yang diharapkan.


Ini sama dengan perkataan Tuhan Yesus, “Sebab dari buahnya pohon itu dikenal”. Ketika kita merasakan buah yang manis, kita tahu pohon tersebut adalah baik, namun kalau yang masam yang kita dapatkan, kita tahu bahwa pohon tersebut tidak baik. Begitu pula dengan kehidupan kita. Orang akan merasakan apa yang kita lakukan. Bila mereka merasakan sukacita atau kebahagiaan atas perbuatan kita, maka kita boleh dikatakan seorang yang baik. Namun, bilamana orang lain tidak merasakan kebahagian dan sukacita atas perlakuan kita, maka kita boleh diingatkan bahwa kita belum dapat dikatagorikan sebagai orang baik. Tantangan bagi kita, apa yang orang lain rasakan atas perlakuan kita kepada mereka?

Tuhan Yesus memberkati