If I could catch a rainbow, I would do it just for you, and share with you its beauty, on the days you're feeling blue. If I could build a mountain, you could call your very own, a place to find serenity, a place to be alone. If I could take your troubles, I would toss them in the sea, but all these things I'm finding, are impossible for me. I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair, but let me be what I know best, a friend who's always there. - Kahlil Gibran -
Thursday, July 14, 2016
Memelihara Kesehatan
Amsal 17 ; 22, "Hati yang gembira adalah Obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."
"Papi, boleh tolong jemput saya dan antarkan ke dokter?, saya merasa ada yang tidak seperti biasanya dengan kesehatanku. Tolong segera datang ya Papi” pintaku kepada suami, sambil menahan rasa tidak nyaman yang semakin menggangu.
Pagi itu saya pergi ke kantor untuk bekerja sebagaimana biasanya. Karena hari itu hari Senin, maka saya harus menghadiri rapat mingguan yang diadakan oleh kantor. Saat itu saya merasa tidak ada yang mengganggu kesehatan saya. Rapat pun berjalan dengan lancar dan setelah selesai, saya kembali ke meja untuk melaksanakan tugas sehari-hari.
Kurang lebih lima belas menit kemudian saya merasakan ada yang salah dengan kesehatanku : “Aduh, kenapa kaki dan tanganku berkeringat dingin?” tanyaku dalam hati. Saya coba bertahan sejenak sambil berdoa, tapi lagi-lagi penyakit ini semakin mengganggu. Saya segera menelepon suami Ketika suami datang, aku meminta ijin kepada atasan untuk pulang, lalu kami segera pergi ke Rumah Sakit terdekat. “Mengapa dokter tidak segera menanganiku?, sepertinya hidupku akan segera berakhir, papi tolong berdoa untukku” kataku kepada suami dengan nada kuatir. “Mungkin masih banyak yang harus dilayani Mam, mari kita berdoa, pasti Mami akan sembuh” suamiku memberi kekuatan kepadaku. Tak lama kemudian dokter datang dan melakukan pemeriksaan, aku sedikit agak tenang. “Ibu sebaiknya kita rawat dulu di sini, supaya bisa dilakukan observasi terhadap penyakit yang menyerang ibu” kata dokter kepadaku. “Saya mau pulang saja dokter. Biarlah saya istirahat di ruang IGD ini sambil menunggu hasilnya.” Dokter mengabulkan keinginan saya. “Papi, tolong doakan terus ya, supaya hasil pemeriksaan baik” kembali aku meminta suamiku berdoa untukku. Lalu, selang beberapa waktu, dokter datang menghampiriku ”Ibu hasil pemeriksaan ibu baik, tidak ada tanda-tanda yang membahayakan, ibu hanya perlu menjaga pola makan yang sehat, tetap gembira dalam melaksanakan tugas, juga jangan lupa berolah raga secara teratur.”
Saya menyadari, bahwa walaupun saya sudah mengetahui perihal menjaga kesehatan jasmani, pikiran dan rohani, ternyata perilaku saya masih sering tidak sesuai dengan yang saya ketahui. Pengalaman sakit mendadak ini membuat saya lebih sadar perlunya kesimbangan antara pemeliharaan tubuh jasmani, pikiran dan hubungan yang terus menerus dengan Tuhan. Hidup selalu bersyukur dan bergembira di dalam Tuhan yang senantiasa setia menyertai kita. Tuhan memberkati.