Wednesday, July 27, 2016

BUNGA LILI


Matius 13:30, "Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."


“Pak,  pupuk bunganya ada?”  “Ada Neng,  mau beli berapa banyak?  Bibit bunga juga ada.”  Kata tukang penjual bunga kepadaku, sambil mengawasi apa yang aku dan suamiku sedang kerjakan. Seminggu sekali, kami membersihkan rumput dan ilalang yang tumbuh di halaman rumah kami. Kami memang menanam bunga Lili di halaman depan rumah kami dan kami sangat senang bilamana bunga itu berbunga dengan warna merah, kuning dan putih. Sungguh indah memandang bunga-bunga yang mekar itu. Setiap sore, tidak lupa kami menyiramnya agar bunga-bunga itu dapat berkembang dengan baik. Bahkan, sekali-sekali juga kami memberikan pupuk bunga agar tumbuhan ini cepat berbunga.

Namun, pupuk dan siraman air itu, tidak hanya menumbuhkan bunga yang kami inginkan. Di sekeliling tumbuhan bunga tersebut, tumbuh pula rumput dan ilalang. “Hati-hati cabut rumput dan ilalangnya  Pa,  jangan sampai tercabut tanaman bunganya.” Aku mengingatkan suamiku.   Rupanya, penampilan rumput dan ilalang tersebut hampir menyerupai tumbuhan bunga yang kami tanam sehingga kami harus hati-hati untuk mencabut rumput dan ilalang tersebut agar tanaman bunga kami jangan ikut tercabut.  “Kalau masih kecil sulit dibedakan,  bagaimana kalau kita biarkan dulu sedikit besar, nanti kalau tumbuhan sudah berbunga, baru kita cabut rumput dan ilalangnya.” Kata suamiku.  Akhirnya, kami berpindah ke bagian yang lain dari halaman rumah kami dan membiarkan untuk sementara rumput dan ilalang itu tumbuh bersama.  Pada saat  tumbuhan kami mulai berbunga, barulah kami mencabut rumput dan ilalang, lalu kami kumpulkan dan bakar, sehingga tanaman bunga kami dapat bertumbuh dan berbunga dengan indah.

Dari pengalaman ini, kami dapat memahami, mengapa seakan-akan Allah membiarkan orang-orang baik tetap bersama-sama dengan orang jahat.  Dalam kehidupan pada akhir jaman ini, kita juga sering mendengar istilah srigala berbulu domba. Orang yang berlaku seolah-olah bagian dari kumpulan orang baik. Semuanya merasa melakukan pekerjaan Tuhan, namun pada akhirnya, motif terselubung mulai terbuka ketika tabiat aslinya tercuat. Mungkin kita pernah terjebak masalah ini. Berdalih melakukan pekerjaan Tuhan, namun kita tidak sadar, ada motif dibalik kebaikan kita. Alkitab dengan jelas mengamarkan hal ini. Keduanya akan tumbuh bersama, sampai pada saatnya, kita akan dapat membedakan mana gandum dan mana ilalang. Biarlah renungan kita saat ini mengingatkan kita agar dapat menjaga diri kita agar tetap sebagai gandum.

Tuhan Yesus memberkati