If I could catch a rainbow, I would do it just for you, and share with you its beauty, on the days you're feeling blue. If I could build a mountain, you could call your very own, a place to find serenity, a place to be alone. If I could take your troubles, I would toss them in the sea, but all these things I'm finding, are impossible for me. I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair, but let me be what I know best, a friend who's always there. - Kahlil Gibran -
Thursday, July 21, 2016
It’s Seventy, It’s Seventy...
2 Tesalonika 3:11 “Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna”.
Ketika saya mengemudikan mobil disebuah tempat yang memiliki tertib lalu lintas yang ketat, rupanya salah satu hal yang perlu kita perhatikan jika kecepatan mobil yang kita bawa tidak terlalu cepat ialah mengendarai di jalur sebelah kiri agar lebih safe. Tetapi saat itu saya berada di jalur kanan dengan kecepatan dibawah 70 km perjam. Tiba-tiba sebuah mobil dibelakang saya membunyikan klaksonnya dengan keras yang artinya dia mau duluan. Menyadari hal itu, sayapun beralih ke jalur kiri dan mobil tersebut pun melaju dengan cepatnya melewati saya dan orang yang duduk disamping pengemudi mobil tersebut kepalanya nongol keluar sambil berteriak mengatakan: “It’s seventy, seventy” !. Artinya bahwa ia mengatakan kepada saya: bahwa jalur dimana saya sedang mengemudi adalah jalur untuk kecepatan 70 km perjam, sedangkan kecepatan mobil saya saat itu adalah dibawahnya.
Memang disisi jalan tersebut terdapat banyak tanda rambu lalu lintas dengan angka 70 km. Semua rambu lalu lintas itu membuat agar kita tertib. Hidup tertib adalah hidup menurut aturan. Setiap tingkah laku kita, baik itu perbuatan, ucapan maupun sikap hati tidak boleh sekehendak hati kita(sembarangan) tetapi semuanya harus menurut tata cara yang baik.
Rasul Paulus menasihati jemaat di Tesalonika, menegor mereka yang hidup dengan tidak tertib. Jadi kehidupan yang tertib harus ada dalam kehidupan umat Tuhan, dalam kehidupan orang percaya. Seringkali kita tidak bisa membuat orang dunia menerima Injil, karena mereka tidak melihat bahwa hidup kita tertib, menurut aturan dan tidak mempunyai sikap hati yang baik. Kalau itu semua kita miliki, pasti mereka ingin menerima “SUMBER” yang menjadikan semuanya ini, yaitu: Tuhan kita Yesus Kristus.
Selamat beraktifitas,
Tuhan memberkati kita.