Thursday, July 07, 2016

Waktunya Bersih-bersih..


2 Timotius 2 : 21
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal – hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

“Maa, hari ini kan minggu , kita kemana ya ??” tanya saya kepada istri. Si ade pengen kemana ya? Apa udah bangun dia?” “belom masih enak tidur, soalnya tadi malam dia tidur malam, ga bisa tidur gelisah", jangan dibangunin dululah kasian…", jawab istri saya. "Ok dech” tapi bangunin aja bentar lagi, bilang kita mau renang" ajak saya. “Iya bentar lagi masih enak tidur dia” jawabnya. Akhirnya saya mengalah untuk menunggu si kecil bangun. Sambil menunggu, tiba–tiba terpikir, setelah melihat disekeliling kamar, banyak barang barang yang perlu dibereskan, tapi belum ada waktu untuk mengerjakannya. Selalu rasanya tidak ada waktu untuk membereskan kamar, lemari ataupun barang–barang di dalam gudang, dan selalu menunda untuk membereskannya. Saya melihat ke salah satu pojok ruangan dimana banyak tumpukan kertas dan kardus, tas yang isinya entah apa, dan banyak barang lain yang mungkin sudah beberapa lama tidak dilihat dan digunakan, namun saya beranggapan saya akan membutuhkannya nanti. Karena kelihatannya si kecil urung bangun dan rencana renang batal, maka saya putuskan untuk bersih-bersih. Maka hari minggu itu saya menyempatkan membereskan dan merapihkan semua barang itu ketempatnya, dan menyusun rapih agar lebih mudah menemukannya jika suatu saat dibutuhkan. Tidak terasa sudah hampir 3 jam lebih saya membereskan ruangan tersebut dan saya pun menrik napas dalam,…..aaah, akhirnya bersih dan rapi ruangan ini!

Kita cenderung senang menyimpan barang dan berpikir kita akan memerlukannya suatu saat. Pada akhirnya kita menjadi terbeban dengan barang – barang tua kita yang kita simpan di gudang atau dilemari. Pikiran kita sama seperti ruang yang menyimpan banyak barang itu, sebuah gudang yang berantakan. Apa yang kita benar-benar pertahankan dalam pikiran kita akan menghalangi kita untuk mengalami hidup yang lebih baik. Ada banyak sampah yang terabaikan dan terlupakan yang harus kita buang dari hidup kita. Kita seringkali mengalami rasa sakit hati yang mendalam, tidak mau mengampuni dan kepahitan hidup lainnya. Semuanya itu, kita harus membawanya kepada Tuhan. Dia tahu dimana kita berada, siapa yang mungkin telah menyakiti kita dan mengapa hal itu terjadi. Tuhan tidak pernah terkejut dengan apa yang kita simpan dalam gudang hati dan pikiran kita, karena tidak ada yang tersembunyi di hadapanNya.

Hari ini adalah waktunya bagi kita membersihkan gudang hati dan pikiran kita. Ini adalah waktunya menjadikan Tuhan prioritas kita. Tuhan ingin berjumpa dengan kita di hati dan pikiran kita yang telah bersih. Tuhan ingin menerangi setiap ruang hati kita dan memulihkan kehidupan kita. Sekalipun kita harus melewati masa-masa yang menyakitkan, Dia selalu memberikan mujizat yang akan menjadi kesaksian bagi kita bagaimana kita bisa mempercayai Dia. Mengijinkan dan membuka hati kita bagi Dia untuk masuk dalam kehidupan kita dan adalah cara kita membereskan hidup yang berantakan yang akan membawa kita kepada pemulihan dan kemenangan, maka kehidupan kita akan dipenuhi kedamaian dan sukacita.