Thursday, January 29, 2009

Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing


Amsal 17 : 17 “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran”




Suatu hari, ketika saya baru sampai di kantor, saya mendengar seorang teman begitu serius menelepon ke rumahnya. Ketika saya tanyakan ada apa, dia katakan air mulai naik di perumahan tempat dia tinggal. Dia baru saja memerintahkan pembantu di rumah untuk segera mengamankan barang-barang yang berharga dari terjangan air. Hujan memang turun begitu lebat. Tak lama kemudian, kami mendapat berita bahwa salah seorang teman kami, rumahnya juga sudah kemasukkan air. Heran, belum pernah kami dengar teman kami yang satu ini rumahnya kebanjiran. Tiba-tiba ada teman yang nyeletuk sambil ketawa :” Biarlah, biar ngerasain semua, masa cuma rumah gue aja yang kebagian banjir melulu, sekali-sekali yang lain juga dong, biar semua kebagian berkat” Teman-teman yang lainpun tertawa dan mengangguk-angguk sepertinya setuju-setuju saja.

Ungkapan di atas mungkin tidak ditujukan untuk maksud yang serius. Seringnya tayangan dalam media tv maupun koran-koran, mengenai tempat-tempat yang menjadi langganan banjir, menjadikan banjir sebagai pemandangan yang biasa. Kesibukan dan persoalan hidup sendiri yang juga tidak kalah beratnya membuat orang tidak peka lagi terhadap berita sejenis. Sehingga, ketika banjir datang, bahkan yang menerjang rumah sahabat sekalipun, rasa keprihatinan mulai terkikis, solidaritas menjadi dangkal, kepekaan menipis. Ketulusan untuk saling menolong dan menanggung beban mulai pudar. Suatu hari salah seorang finalis Putri Indonesia ditanya arti persahabatan. Jawabnya adalah sebagai berikut: “Persahabatan bagi saya adalah bagaikan bayangan yang muncul pada waktu gelap. Ia akan selalu mengikuti saya di mana saya berada.”

Ayat kita hari ini mengingatkan arti sahabat yang sebenarnya yang Tuhan harapkan kita praktekkan dalam hidup ini. Sahabat bukan hanya dalam suka tetapi juga dalam duka. Yang berbahagia bukan saja pada waktu sahabatnya berhasil, tetapi bersuka-suka ketika sahabat lainnya luput dari bencana. Ia adalah seorang yang juga muncul bagaikan bayangan di malam gelap ketika kesukaran datang menimpa.

Mari kita menjadi sahabat yang sejati !