Monday, January 19, 2009

Mendengar dan Menurut


Yakobus 1:22 “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja…”



Di hari Minggu kami membawa anak-anak berjalan-jalan ke salah satu mal yang relatif baru di Jakarta. Saya sudah menjanjikan kepada anak-anak untuk membawa mereka ke tempat dimana anak-anak bisa bermain sambil belajar tentang berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari, seperti menjadi pemadam kebakaran, bekerja di bank, menjadi ahli bedah di rumah sakit, membuat roti, membuat mie, dan lain sebagainya. Setelah mereka masuk ke dalam arena, kami pergi ke sebuah café dan duduk mengobrol. Tepat duduk di depan kami ada 2 orang bocah wanita yang cantik sekali, si kakak kira-kira berusia 4 tahun dan adiknya mungkin hampir berusia 1 tahun. Ditemani oleh pengasuhnya mereka duduk manis sekali sambil menikmati hidangan yang telah dipesan di meja mereka. Terdengar celoteh riang mereka dalam bahasa Inggris yang lancar. Tidak lama kemudian datanglah seorang perempuan muda. “Mommy…!! Mommy…!!!”, teriak mereka kegirangan sambil berlalu berhamburan memeluk ibunya.

Di kota metropolitan seperti ini sudah menjadi suatu hal yang lazim jika di hari Minggu orang-orang masuk untuk bekerja, termasuk wanita muda yang tengah sibuk menyambut pelukan dan ciuman anak-anaknya ini. Fasilitas kerja yang sudah semakin baik memungkinkan untuk seorang wanita karir membawa anak ke kantor, karena di dalam gedung kantor ada juga mal yang lengkap dengan fasilitas hiburan untuk anak. Setelah bergabung makan siang bersama anaknya saya lihat mereka asyik sekali bercakap-cakap. Tidak lama kemudian ibu ini kelihatan harus segera kembali ke pekerjaannya. "Ok, mommy’s got to go back to work now. What did mommy say to you just now?", kata si ibu dengan lemah lembut dan senyumnya yang lebar. "Yes mom..!! I hear and I obey..!!! ", jawabnya dengan lincah dan segera mendaratkan ciuman perpisahan kepada ibunya. “Jangan nakal dan jangan kemana-mana nanti mami jemput di sini ya. Bye !!”, balas ibunya dengan pelukan yang hangat.

Pagi ini ayat renungan mengajak kita untuk mendengar apa yang Tuhan katakan dalam Alkitab. Namun lebih lanjut disebutkan agar kita tidak hanya mendengar, tetapi juga harus percaya dan melakukan firmanNya. Mendengar saja tidak cukup. Kita harus menjadikan firman Tuhan sebagai bagian hidup kita, mencoba untuk menghidupkan dalam perilaku kita. Kita ingat kisah si pintar dan si bodoh dalam mendirikan rumah, dimana si bodoh hanya mendengar tapi tidak menurut ? Akibatnya, rumahnya hancur karena tidak kuat melawan angin dan ombak. Firman Allah akan memelihara kita agar tetap aman dan selamat, asal kita mendengar dan menurutnya. Tuhan menolong kita untuk menjadi pelaku firmanNya !

Have a great Monday !