Friday, January 23, 2009

Melalui Kegelapan


Daniel 2:22 “Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.”








Angin yang berhembus lembut terasa mengusik tulang. Suara petir yang bergemuruh bersamaan dengan turunnya rintik hujan menyisakan kenangan yang teramat dalam di benak saya. Sayup-sayup seakan masih terngiang di telinga saya suaranya: “…aku paling suka deh suasana seperti ini…, bisa mencium bau debu yang basah…rasanya hati ini jadi tentram…”, kata teman saya dengan suara yang sendu. “Kok bisa sih bau debu dibilang bikin jadi tentram. Yang ada alergiku jadi kambuh deh !”, jawab saya waktu itu. Empat hari setelah percakapan kami waktu itu, teman saya masuk rumah sakit untuk di rawat dengan diagnosa terserang tifus. Kami pun rombongan pergi menjenguk karena kebetulan rumah sakitnya tidak terlalu jauh dari kantor dimana kami bekerja. Sewaktu membesuk, kami melihat kondisi tubuhnya tidak begitu lemah karena kelihatan hanya membutuhkan waktu untuk istirahat yang cukup dan makan makanan yang lunak. Setiap hari ada saja dari kami yang menyempatkan diri untuk menjenguknya di rumah sakit. Hingga siang itu, ketika kami semua sedang sibuk bekerja tiba-tiba kami terperangah saat telpon berdering dan suara di seberang sana mengatakan bahwa dia sudah pergi meninggalkan kami sahabat-sahabatnya. “Virusnya sudah menyerang ke otak kami tidak bisa membantu lagi. Virus ini biasanya terdapat di dalam buah-buah import yang tidak dicuci bersih sebelum dikonsumsi.”, kata dokter menjelaskan penyebab datangnya penyakit tersebut.

Semua di kantor merasakan duka yang mendalam seakan tidak percaya terhadap kenyataan yang ada. Kejadian ini terasa begitu cepat rasanya. Belum genap satu bulan dia menikah, masih terbayang dengan jelas suasana bahagia di acara pernikahannya. Kebahagiaan terlihat jelas di wajahnya karena impiannya untuk membangun rumah tangga sudah menjadi kenyataan. Maklumlah dia berpacaran cukup lama yaitu 13 tahun. Bagaimana mungkin kebahagiaan itu begitu cepat berlalu dari dirinya? Apapun alasan penyebab penyakitnya, kejadian itu seperti angin yang datang dan pergi sesuka hati, dimana kita diminta untuk selalu siap menyambut kedatangannya. Memang kenyataannya hidup selalu berputar tanpa harus diputar. Kita tidak pernah bisa tahu di putaran mana kita berada nanti. Kita hanya bisa melihat dari sisi kehidupan hari ini, karena kita tidak bisa mencegah apapun yang terjadi nanti. Entah itu suka atau duka, kita tidak mampu menyingkapkannya terlebih dahulu.

Pagi ini ayat renungan kita mengatakan bahwa hanya Allah saja yang mampu menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi. Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya. Ada banyak hal tak terduga yang harus kita lalui di dalam kesibukan kita, baik itu di kantor, di rumah atau dimanapun kita berada. Hal-hal tak terduga itu terkadang membawa kita kepada kesulitan, kekecewaan, kekhawatiran, kesedihan, kesakitan. Boleh jadi kita merasa lemah saat kita terjatuh di dalam menghadapi masalah-masalah yang ada dalam kehidupan. Boleh jadi kekecewaan, kekhawatiran, kesedihan datang melemahkan iman kita. Namun jika kita mau datang bertemu dengan Tuhan setiap hari, Dia akan memberikan kita kesanggupan untuk memahami kenapa hal-hal tak terduga itu terjadi. Dan Allah akan memberi kita kekuatan untuk menghadapi itu dan menuntun kita melalui semua hal-hal yang tak terduga.

Have a good day !