Yosua 7:20, 21, “Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: “Benar, akulah yang berbuat dosa
terhadap Tuhan, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku: aku melihat di
antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus
syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku
mengingininya, maka kuambil; semuanya itu kusembunyikan di dalam kemahku dalam
tanah, dan perak itu dibawah sekali.”
Seperti lazimnya kebanyakan orang, bepergian ke
tempat-tempat tertentu pastinya menyenangkan. Apalagi ketika kita memiliki
kesempatan mengunjungi Negara lain yang belum pernah kita kunjungi, tentunya
menggairahkan semangat dan rasa penasaran untuk mengetahui hal-hal menarik apa
saja yang disediakan oleh tempat yang hendak kita kunjungi itu. Perasaan itu
juga ada dalam diri saya ketika saya harus mengadakan perjalanan dinas ke salah
satu Negara yang belum pernah saya kunjungi. “Kayak apa sih keadaan dan situasi
di kota itu”,
pikirku dalam hati sebelum saya berangkat.
Kini
saya sudah beberapa hari tinggal di kota
itu. Bahkan beberapa hari ke depan, saya sudah harus meninggalkan kota itu dan kembali ke kota tempat saya tinggal. Tentu saya ingin
membawa oleh-oleh yang istimewa merupakan produk khas Negara itu yang tidak dimiliki
oleh Negara-negara lainnya untuk saya berikan kepada istri dan anak-anak saya.
“Saya ingin mencari beberapa produk yang merupakan khas kota dan Negara ini sebagai oleh-oleh,
bolehkah saya diberikan petunjuk ke mana saya harus mencarinya?” tanyaku kepada
salah seorang pramuniaga toko yang menjual seluruh keperluan kaum wanita secara
lengkap.
Kaki
saya melangkah dan bergerak maju ke lokasi yang ditunjukkan. “Wow … mantap
banget nih tempatnya. Semua barang-barang yang disebutin istri dan anak-anakku
ada di sini”, pikirku sejenak sambil diliputi rasa senang karena melihat segala
sesuatu lengkap dijual di sana .
Saya pun mulai berkeliling dari ujung ke ujung pusat perbelanjaan yang luas dan
terdiri dari beberapa lantai itu. Semuanya menarik hati dan menimbulkan minat
untuk membeli. Beberapa barang pun telah saya asingkan untuk dibeli yang
terdiri dari berbagai jenis dan model. Namun, saya terhenti sejenak dan
bertanya dalam hati, “Apa iya saya membutuhkan barang-barang sebanyak ini atau
semua ini hanya karena keinginan saya semata?” Bisikan ke telinga saya terasa
semakin jelas berkata, “Pastikan kamu membutuhkan barang itu bukan karena
keinginan semata, kamu berdosa kepada Tuhan karena menjadikan barang-barang ini
ilah untukmu sebab bukan karena kebutuhanmu.” Saya pun akhirnya menyeleksi
barang-barang yang hendak saya beli. Teringat peristiwa Akhan, karena mengikuti
keinginan hatinya membuat ia dan seisi keluarganya menuai kematian sebagai
hukuman atas ketamakan diri. Marilah kita belajar mengendalikan diri kita dalam
berbagai hal, agar kita dan seisi keluarga kita tidak menuai hukuman dari Tuhan
karena menjadikan keinginan diri kita sebagai ilah gantinya kita beriman bahwa
Tuhan sebagai penyedia segala keperluan hidup kita.
Mari Kita bagikan
Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend”
dibawah ini: