Monday, May 07, 2012

Raja Ahab Larut dalam Menyembah Berhala


Kebaktian Vesper
GMAHK Kemang Pratama
04 Mei 2012
Bp. Viertin Tobing
"Raja Ahab Larut Dalam 
 Menyembah Berhala"
“Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di 
mata Tuhan lebih dari pada semua orang 
yang mendahuluinya”
I Raja 16: 30
 
Perbaktian Vesper di GMAHK Kemang Pratama yang dimulai tepat pukul 19.30 Wib Sebelum memulai acara jemaat berdoa didalam hati untuk mengundang kehadiran Roh Suci melalui doa didalam hati masing-masing. Untuk memulaikan acara jemaat menyanyikan lagu sion nomor 180 “Ku Harap PadaMu” dengan pianis Felicia Tambunan, yang dipimpin oleh bapak Munas Tambunan dan dilanjutkan dengan doa oleh ibu Lenny Silitonga. Lagu penghantar Firman Tuhan berupa solo dibawakan oleh saudara Rerin Tampulon yang diiringi pianis Junior Tampubolon dengan menyanyikan lagu dengan judul “Jauh dan Dekat.”
Sabda Allah melalui renungan Firman Tuhan pada malam vesper dibawakan oleh bapak Viertin Tobing yang mengambil pelajaran dari kisah mengenai Raja Ahab yang terlarut kepada penyembahan berhala yang menimbulkan sakit hati Tuhan atas Israel, sehingga bangsa isarel jatuh kedalam penyembahan-penyembahan berhala. Namun seorang hamba Tuhan bernama Elia, yang merupakan seorang hamba Allah yang setia dihadapan Allah, dimana Elia mengingat akan kebaikan hati Tuhan kepada bangsa Israel, yang membuat hati Elia menyesal akan apa yang dibalaskan oleh bangsa Israel terhadap segala kebaikan Tuhan kepada bangsa Israel . Elia pergi ke Istana untuk memperingatkan raja Israel akan apa yang Tuhan akan lakukan oleh karena perbuatan yang telah menyakitkan hati Tuhan yang dilakukan oleh raja Ahab dan keluarganya, yakni bahwa selama tiga tahun tidak akan turun hujan. Tetapi perkataan Elia tersebut membuat kegeraman hati raja Ahab dan keluarganya bahkan bangsa Israel pada saat itu. Elia menyaksikan sepanjang perjalanan menuju ke sungai kerit pemandangan yang indah dan sungai yang mengalir jernih dan bagaimana Tuhan menunjukkan kebaikannya dengan memberikan keindahan pemandangan tersebut kepada bangsa Israel, yang akankah nanti menjadi kering ?.. Akhirnya sungai dan pohon-pohon itupun kering. Tuhan mengirimkan seorang janda yang penuh dengan kemiskinan dan diliputi akan rasa takut akan kehidupannya dan anaknya tersebut , Elia meminta roti kepadanya dan janda tersebut melayani Elia dengan keramahan dan kedermawanannya yang pada akhirnya dia menerima upahnya yaitu diberikan Allah berkat yang berkelimpahan. Sama halnya pelayanan keramahan yang dilakukan Abraham dan Sarah terhadap tamu yang tidak dikenal yang akhirnya membawa berkat kepada mereka dimana mereka memperoleh berkat berupa seorang anak. Kadangkala umat-umat Tuhan merasa khawatir akan kehidupan ini oleh karena situasi pergumulan kehidupan yang semakin sulit sehingga membuat umat-umat Tuhan sulit untuk memikirkan kebutuhan orang-orang lain. Namun pada saat umat-umat Tuhan menaruh belas kasihan kepada orang lain pada saat masa – masa sulit maka Allah akan memberikan berkat yang besar. Himbauan, marilah setiap umat-umat Tuhan dapat menjadi saluran berkat bagi banyak orang dan Allah pun akan memberikan berkat yang berkelimpahan.
Ibadah kebaktian vesper ditutup dengan Jemaat menyanyikan lagu penutup dan dilanjutkan dengan dengan doa penutup oleh bapak Viertin Tobing. Selesai acara vesper jemaat membentuk lingkaran di halaman gereja dan sambil bergandengan tangan menyanyikan lagu “God Is So Good” serta mengucapkan selamat Sabat dan yel-yel Sabat. Kiranya menjadi berkat dan sampai berjumpa Sabat pagi…

-Mei-