Amsal
16:25,
“Ada
jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”
Telah
beberapa bulan terakhir ini saya melihat ada perubahan yang mendasar di
beberapa gerbang tol, khususnya gerbang tol dalam kota. Beberapa pintu gerbang
tol yang dahulunya dioperasikan oleh tenaga manusia, kini pihak pengelola telah
merombaknya dengan mengoperasikan gardu tol yang dikelola oleh tenaga
komputerisasi mesin yang dikenal dengan nama GTO-Gardu Tol Otomatis.
Rupa-rupanya perkembangan teknologi yang umumnya dipelopori oleh negara-negara
maju, kini telah merambah Negara kita tercinta ini.
“Awas! Hati-hati dan
jaga jarak dengan mobil lain! Kamu harus perhatikan kalau masuk GTO – Gardu Tol
Otomatis. Belum tentu mobil yang di depan kita mempunyai kartu GTO, yang ada
kita akan terjebak macet ngantri di belakangnya.” Peringatan ini sering saya
sampaikan kepada supir yang mengendarai kendaraan saya. Telah beberapa kali
saya perhatikan terjadi antrian yang seharusnya tidak terjadi di GTO karna ada banyak
mobil yang sembarangan masuk ke jalur GTO tanpa memperhatikan rambu-rambu yang
tertulis di atasnya, hanya karena melihat jalur tersebut kosong. Akhirnya, para
supir yang harapannya akan lebih cepat melalui jalur tersebut malah terjebak
macet karena tidak memiliki kartu GTO. Alhasil, mereka harus menunggu petugas
datang untuk membuka kode akses pintu gardu tol terbuka.
“Heran yah ngeliat
kebanyakan supir yang mengendarai tanpa membaca rambu-rambu yang ada. Sembarang
masuk lajur, hanya karena dilihat kosong, masuk saja tanpa hati-hati, akhirnya
terjebak sendiri”, pernyataan ini saya ungkapkan kepada supir saya yang
sehari-harinya menggunakan fasilitas jalur bebas GTO ini. Sering kita melakukan
hal yang serupa dengan para supir yang mengendarai kendaraan tanpa
memperhatikan rambu-rambu. Tidak sabar antri, melihat ada peluang di lajur lain
yang kosong, berkeinginan mau cepat sampai tujuan … eeh malah buang waktu lebih
lama dari yang diharapkan. Kebiasaan kita mencari jalur pintas, sepi bahkan
kosong tanpa gangguan, bahkan banyak alasan lain yang membenarkan dasar
pemikiran kita, hal itu justru banyak yang menjebak kita masuk ke dalam
permasalahan lain yang tidak kita sangka-sangka. Ayat pagi ini mengingatkan
kita untuk berhati-hati dalam mengendarai kendaraan rohani kita supaya tidak
terjerumus ke dalam berbagai dosa dan permasalahan hanya karena mata rohani
kita tidak peka memilih jalur yang seharusnya kita lalui seperti nasihat di
ayat lain yang berkata, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si Iblis, berjalan
keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya.” Allah menolong kita untuk dapat memilih jalur yang benar yakni
jalur keselamatan menuju ke surga. Amin.
Mari Kita bagikan Roti
Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah
ini: