Mazmur 33:8-11, “Biarlah segenap bumi takut
kepada Tuhan, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia! Sebab Dia
berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada. Tuhan
menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa;
tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.”
“Sahabatku Benny, melihat banyaknya hal-hal yang harus
dibicarakan dan disepakati bersama, saya menganjurkan kamu supaya menyediakan
waktu satu atau dua hari datang ke Jakarta .
Saya yakin ada banyak hal yang dapat kita putuskan bersama demi kelanggengan
dalam penanganan tugas-tugas yang kita emban untuk hari-hari ke depan.” Isi surat elektronik ini saya
sampaikan kepada salah seorang rekan kerja yang bermukim di negeri Seribu satu
larangan yang berlambangkan binatang Singa, beberapa bulan yang lalu.
Percakapan demi percakapan baik melalui telepon maupun surat elektronik sering kami kirmkan satu
dengan yang lain sesuai dengan keperluan kami masing-masing.
“Oh iya,
saya setuju sekali dengan ide kamu. Kini saya sedang mengatur jadwal agar kita
ketemu akhir bulan Maret nanti”, jawabnya kepada saya melalui surat elektronik. Hari demi hari pun berlalu,
bahkan bulan pun telah berganti, namun Benny tak kunjung datang ke Jakarta . Dua minggu yang
lalu, ia bertanya kepada saya melalui telepon, “Saya yakin kamu pasti datang ke
acara kantor minggu depan. Semoga kita bisa ketemu di sana .” Saya pun mengiyakan perkataannya
menyatakan setuju. Satu minggu tak terasa berlalu, “Hi kawan, saya yakin itu
pasti kamu, nama saya Benny”, sambil ia pun memberikan tangan bersalaman dengan
saya. Pertemuan kami cukup menghangatkan persahabatan di antara kami berdua
sebagai rekan kerja. “Gak di Jakarta, nggak juga di negaraku tapi akhirnya kita
ketemu juga kan
ya, walaupun kita harus ketemu di Negara orang”, komentarnya di sela-sela
pembicaraan kami. “Ya, begitulah ternyata perjalanan hidup ya Ben, rencana bisa
dari jauh-jauh hari, tapi gimana jadinya gak ada yang bisa memastikan baik kamu
maupun aku”, jawabku.
Ayat
roti pagi hari ini mengundang kita untuk menyerahkan segala sesuatu hanya
kepada Allah. Sebab Ia berfirman, maka semuanya jadi dan Ia
hanya memberi perintah, maka semuanya ada. Tak seorang manusia terhebat di dunia
yang dapat melakuan seperti yang Allah lakukan. Kita hanya sanggup memiliki
banyak angan-angan dan rencana, namun kita tidak memiliki kuasa untuk
mewujudkan segala angan-angan dan rencana hati kita itu seluruhnya menjadi
kenyataan. Indah mungkin rencana kita, namun jauh lebih indah Allah
merencanakan sesuatu untuk hidup saudara dan saya. Tunduk dan taruhlah rasa
hormat kepada-Nya, maka ia akan memelihara kita. Tak seorang pun merencanakan
hal yang buruk terjadi kepada dirinya, namun tak seorang pun jua yang sanggup
untuk menggagalkan hal buruk yang datang menimpa kita. Hampirlah kepada Allah
yang memiliki rencana yang kekal selama-lamanya dalam doa dan pengharapan
kepada-Nya.
Mari Kita bagikan
Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend”
dibawah ini: