“Wah … kayaknya udah gak ada parkir nih di sekitar areal gedung, Mami. Lihat tuh mobil-mobil udah pada parkir dipinggir jalan”, ujarku kepada istri ketika kami melihat banyak mobil yang telah parkir di pinggir jalan raya utama sambil menyebutkan satu per satu mobil para teman kami yang turut juga memparkir mobilnya di luar areal parkir gedung. “Kita coba aja, kalo gak ada yah … kita ntar cari keluar”, kataku kepada istri sambil pasrah. Memang kalau rejeki gak ke mana, kami mendapatkan parkir dengan posisi yang dekat dengan gedung tanpa mengalami kesulitan sedikit pun.
Sore itu kami sekeluarga sedang mengikuti pagelaran lagu-lagu rohani bersama-sama dengan para keluarga anggota gereja. Kehadiran kami pada acara tersebut adalah untuk memenuhi undangan dari satu yayasan pendidikan dalam rangka promosi. Sudah pasti, tamu yang diundang untuk hadir terdiri dari beberapa kelompok maupun gereja. Benar! Gedung pertemuan dipadati dengan ratusan bahkan mungkin hampir mencapai ribuan orang yang hadir dan duduk mengisi bangku-bangku hingga di balkon gedung yang melingkari seluruh sisi kanan, depan dan kiri gedung. Menjadi satu tradisi ketika pertemuan-pertemuan besar diadakan, orang akan mengobrol satu dengan yang lain yang saling mengenal dari antar gereja. Satu hal yang menarik perhatian saya setiap kali saya bertemu dengan seseorang yang sudah lama saya kenal sejak puluhan tahun yang lalu. Ia tidak akan pernah mau memberikan salam kepada saya kecuali saya yang terlebih dahulu mengulurkan tangan untuk memberikan salam kepadanya.
Bagi saya, memberikan salam seperti ini tidak ada ruginya. Itu sebabnya saya pasti selalu memberikan salam kepadanya terlebih dahulu sama seperti kejadian pada sore itu. Ia bisa saja berpura-pura tidak kenal kepada kita jikalau kita tidak menegurnya terlebih dahulu. Hal ini pernah terjadi ketika saya benar-benar ingin mencoba karakter teman saya, benar ia pura-pura tidak mengenal saya karena saya tidak menegurnya terlebih dahulu. Saudaraku, marilah kita hidup rendah hati dan selalu sedia memberi hormat kepada orang lain terlebih dahulu sebab janji Tuhan pasti bagi orang-orang yang rendah hati, sebab kita akan mewarisi negeri perjanjian yang Yesus telah siapkan dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Allah menolong kita agar sanggup untuk hidup rendah hati setiap waktu. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: