“Papi, aku boleh gak minta dibeliin sesuatu hadiah ulang tahunku nanti?” Pertanyaan ini disampaikan oleh anak kami yang akan berulang tahun lima bulan kemudian. “Waduh, masih lama juga ulang tahunnya, udah mikirin hadiah dari sekarang. Kalau prestasi belajarmu baik, kamu nggak suka ngambek atau bête, doain Papi dan Mami supaya ada duit beliin hadiah kamu nanti. Emangnya, kakak pengen dibeliin hadiah ulang tahun apa?”, diskusi ini berlangsung bersama istri dan anak kami. “He he he … tapi janji gak marah ya kalau kakak sebutin hadiahnya”, pinta anak kami. “Kakak sih kepengen dibeliin Ipod Touch, gak apa-apa kan Pi?” anak kami memastikan.
Kini hari ulang tahun anak kami pun kurang dari dua puluh empat jam lagi. Saya berada di luar kota selama dua hari untuk mengikuti rapat kerja. “Hello Pi. Papi kapan pulang?” tanya anak saya pada sore hari sebelum ulang tahunnya tiba. “Papi pulang sore ini juga Nak, no worries, nanti kita ketemu di rumah ya?” jawabku memberikan kepastian. Saya tau mengapa ia menanyakan hal itu, sebab beberapa hari sebelumnya dia mengajukan permintaan kepada saya dan istri, “Boleh gak ya beliin Ipod Touchnya satu hari sebelum aku ulang tahun, supaya aku bisa pake pas di hari ulang tahun.” Rupanya anak kami akan mengikuti acara piknik sekolah tepat di hari ulang tahunnya. Ia sungguh berharap saya dan istri tidak lupa memenuhi permintaannya agar I-Touch itu sudah tersedia di hari ultahnya.
Memang tepat seperti yang ia harapkan, kami telah menyediakan permintaanya tepat seperti yang dia inginkan. Lima bulan lamanya dia sabar menunggu kado yang dia harapkan akan dimilikinya sebagai hadiah dari kami orangtuanya. Kesabarannya menunggu telah menuai hasil yang memuaskan. Pagi itu, dia sungguh bergembira karena seluruh permohonannya terkabulkan. Allah mengharapkan kesabaran iman kita untuk tetap setia, berjaga dan menunggu-Nya hingga pengharapan kita menjadi kenyataan. Kita perlu belajar menjadi orang yang memiliki panjang sabar dalam berbagai hal, supaya kesabaran Kristus nyata dalam kehidupan kita. Sebagaimana anak kami menuai hasil dari kesabarannya, kita pun akan menuai upah yang tak ternilai kelak bilamana kita bersabar menunggu kedatangan-Nya kedua kali kelak. Tuhan memberkati. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol ”Tell A Friend” dibawah ini: