Pada suatu pagi, setelah beristirahat sepanjang malam saya bangun dan turun dari pelaminan menuju ke kamar mandi. Namun ketika berjalan, ada rasa sakit pada kaki bagian jempol, tetapi karena harus bekerja saya hiraukan rasa sakit itu dengan tetap mempersiapkan diri untuk pergi ke kantor. Setibanya di kantor saya terlibat dengan pekerjaan yang mengasyikkan sambil merasakan kaki yang sedikit sakit itu. Ketika hari bertambah siang, jempol kiri semakin terasa sakit untuk berjalan tetapi saya tetap meneruskan pekerjaan sampai waktu kerja berakhir. Malam hari sesampainya di rumah, saya memeriksa jempol kaki yang semakin sakit dan terlihat memar kemerahan, rasa sakit pun semakin tidak tertahan.
Ketika istri melihat kaki saya yang membengkak segera dia mengangkat telepon berbicara dengan pamannya, seorang dokter yang bertugas di kota Manado dan memberitahukan ciri-ciri kaki saya yang sedang sakit. Paman pun memberikan penjelasan bahwa sakit yang saya derita itu kebanyakan diderita oleh orang-orang yang berasal dari daerah Utara, Sulawesi dan Sumatera yang disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi purin mengakibatkan asam urat tinggi. Paman menasihati saya untuk mencari tiga macam obat. Istri dan anak saya pun segera pergi ke apotik di sekitar kawasan perumahan kami, cukup lama menunggu mereka sambil menahan sakit. Saya mendengar gerbang rumah dibuka berarti mereka sudah kembali dengan membawa obat yang diperlukan. Anak perempuan kami yang masih kecil datang menghampiri dengan wajah yang agak cemas dan berkata, “Ayah, kami sudah ke beberapa apotik mencari obat tapi masih ada satu obat lagi yang belum dapat”, kemudian dia mendekat berbisik ke telinga saya, “Ayah, obat tidak ada tapi tadi waktu di mobil, Bunda sedang setir mobil aku dibelakang jok bertelut berdoa kepada Tuhan Yesus supaya sakitnya ayah bisa sembuh.”
Mendengar bisikan anak kami yang masih berusia enam tahun, saya tersenyum mendekati dan menciumnya serta mengucapkan, “Terima kasih Nak.” Kaki yang terasa sakit menjadi tidak terasa sakit lagi. Perhatian dan kasih sayang yang terjalin antara suami-istri dan orang tua-anak akan menghilangkan penderitaan dan kesusahan. Seringkali kita melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan sehingga berakibat buruk bagi tubuh kita sendiri namun demikian dengan perantaraan orang di sekitar kita, suami, istri, anak, tetangga, saudara seiman di gereja, Tuhan Yesus tetap datang menghampiri yang bersalah dan melalui mereka Dia memberi pertolongan, kekuatan, kesembuhan jasmani dan rohani. Marilah kita bina hubungan yang harmonis di rumah tangga kita supaya satu dengan yang lainnya menunjukkan kasih sayang, pertolongan dan kekuatan. Kita juga perlu membina hubungan baik diantara tetangga, saudara seiman supaya ada kedamaian menjalankan kehidupan yang penuh tantangan. Allah memeliharakan kita. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kapada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :